TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tradisi Endog-endogan Banyuwangi, Ini Keunikannya!

Masih dilestarikan oleh masyarakat

ilustrasi telur puyuh (pexels.com/KlausNielsen)

Pada 16 September 2024 umat muslim akan memperingati Maulid Nabi. Masyarakat akan melakukan banyak kegiatan seperti dzikir, shalawat, bahkan ada tradisi yang unik, yakni Endog-endogan. Apa itu? Merupakan tradisi masyarakat Banyuwangi yang sudah dilakukan secara turun terumun.

Tradisi Endog-endogan Banyuwangi ini untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Lalu seperti apa prosesinya? Simak ulasannya di bawah ini.

1. Sekilas tentang tradisi Endog-endogan

Ilustrasi tradisi Endog-endogan Banyuwangi (dok. banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi punya budaya dan tradisi yang memiliki nilai-nilai Keislaman yang kuat, yakni Geridhoan dan Endog-endogan. Mengutip jurnal ilmiah Universitas Trunojoyo Madura “Pengembangan Tradisi Geridhoan dan Endhog-Endhogan dalam Meningkatkan Daya Tarik Wisata Syariah melalui Festival Geridhogan di Banyuwangi” oleh Moch. Robis, Bima Rafly Fachrezzi, Abdillah Akhsan, Geridhoan dilakukan sehari sebelum Maulid Nabi dan dilanjutkan dengan Endog-endogan.

Tradisi Geridhoan merupakan tradisi bagi pemuda-pemudi masyarakat using (suku di Banyuwangi) untuk mencari calon pasangan hidupnya. Sementara Endog-endogan adalah tradisi yang dilakukan dengan pawai telur hias dengan diiringi sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Keduanya merupakan tradisi khas Banyuwangi yang unik dan bisa dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata.

Baca Juga: 25 Caption Maulid Nabi 2024, Indah dan Penuh Kebaikan!

2. Prosesi tradisi Geridhoan dan Endog-endogan

Ilustrasi tradisi Endog-endogan Banyuwangi (dok. Antara Foto Jatim/Budi Candra Setya)

Geridhoan dalam bahasa Using memiliki arti saling menggoda (Nggridu= menggoda), hal ini berarti bahwa Geridhoan adalah budaya lokal dalam proses melakukan godaan terhadap lawan jenis. Tradisi ini dilakukan setiap tahun bersamaan peringatan Maulid Nabi. Bagi masyarakat Using Banyuwangi, mereka percaya bahwa di bulan Maulid Nabi adalah bulan baik untuk mencari jodoh dan melakukan pernikahan.

Keesokan harinya baru dilaksanakan tradisi Endog-endogan, adalah tradisi masyarakat Banyuwangi dalam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini menggunakan endog atau telur, yang ditusuk dengan sebilah bambu kecil yang mirip dengan tusuk sate. Tapi ukurannya lebih panjang dan dihias dengan bunga dari kertas yang disebut kembang endog.

Kumpulan dari kembang endog ditancapkan pada batang pohon pisang yang sudah dihias yang disebut jodhang. Satu jodhang biasanya berisi kembang endog sebanyak 33 atau 99 buah, angka yang menjadi simbol dalam Islam. Kemudian kumpulan jodhang itu akan diarak keliling kampung dengan iringan musik hadrah (rebana).

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya