Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Memasuki kehidupan kampus adalah momen yang penuh dengan tantangan dan peluang bagi mahasiswa baru. Di samping kebebasan yang lebih besar, mahasiswa baru juga dihadapkan pada tanggung jawab untuk mengelola kehidupan mereka secara mandiri.
Kebiasaan yang dibentuk pada tahap ini bisa berdampak jangka panjang, baik pada kesehatan fisik, mental, maupun keberhasilan akademis. Oleh karena itu, sangat penting bagi mahasiswa baru untuk mulai membangun kebiasaan sehat yang dapat mendukung mereka selama menjalani kehidupan kampus dan seterusnya. Berikut adalah lima kebiasaan sehat yang harus dimulai oleh mahasiswa baru.
1. Menjaga pola tidur yang sehat
ilustrasi tidur teratur (pexels.com/Ivan Oboleninov) Di awal masa kuliah, mahasiswa baru sering kali tergoda untuk begadang, baik karena alasan akademis maupun sosial. Namun, kebiasaan begadang dan tidur larut malam dapat merusak kesehatan dan berdampak negatif pada performa akademis. Kurang tidur dapat menyebabkan penurunan konsentrasi, kelelahan, dan bahkan masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan tidur dan depresi.
Untuk menghindari dampak buruk kurang tidur, mahasiswa baru perlu membiasakan diri tidur secara teratur selama 7-9 jam setiap malam. Menetapkan jadwal tidur yang konsisten, bahkan pada akhir pekan, dapat membantu tubuh dan otak berfungsi dengan optimal. Selain itu, menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, seperti menjaga kamar tetap gelap dan tenang, serta menghindari penggunaan perangkat elektronik sebelum tidur, juga dapat meningkatkan kualitas tidur.
2. Mengembangkan pola makan yang seimbang
ilustrasi makan sehat (pexels.com/Oleksandr P) Sebagai mahasiswa baru, mengatur pola makan bisa menjadi tantangan tersendiri. Kehidupan kampus yang sibuk sering kali membuat mahasiswa lebih memilih makanan cepat saji atau makanan instan yang kurang sehat. Namun, pola makan yang tidak seimbang dapat memengaruhi energi, konsentrasi, dan kesehatan secara keseluruhan.
Kamu harus mulai mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, protein tanpa lemak, dan biji-bijian. Merencanakan makanan harian dan memasukkan makanan sehat ke dalam menu, seperti salad, buah segar, atau makanan yang dipanggang alih-alih digoreng, dapat membuat perbedaan besar. Menghindari kebiasaan melewatkan sarapan juga penting, karena sarapan memberi energi yang dibutuhkan untuk memulai hari dengan baik.
Baca Juga: 8 Kesalahan Umum yang Sering Dilakukan Mahasiswa Baru, Hindari Yuk!
3. Berolahraga secara teratur
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi bersepeda (pexels.com/ Brett Sayles) Dengan jadwal kuliah yang padat, banyak mahasiswa baru yang kesulitan meluangkan waktu untuk berolahraga. Padahal, olahraga memiliki manfaat besar, termasuk mengurangi stres, meningkatkan energi, dan menjaga kesehatan jantung serta otot.
Kamu dapat memulai dengan mencari jenis olahraga yang mereka nikmati, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau bergabung dengan klub olahraga di kampus. Mulailah dengan rutinitas sederhana, seperti berjalan kaki ke kampus alih-alih naik kendaraan, atau meluangkan waktu 20-30 menit setiap hari untuk berolahraga. Banyak kampus juga menyediakan fasilitas kebugaran yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa secara gratis atau dengan biaya minimal.
4. Mengelola stres dan kesehatan mental
ilustrasi kelas meditasi (pexels.com/Yan Krukau) Kehidupan kampus sering kali disertai dengan berbagai tekanan, mulai dari tuntutan akademis hingga adaptasi sosial. Stres yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik, serta mengganggu performa akademis.
Mahasiswa baru perlu belajar mengenali tanda-tanda stres dan mengembangkan strategi untuk mengelolanya. Teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, dan yoga dapat membantu menenangkan pikiran dan tubuh. Selain itu, penting untuk memiliki hobi atau aktivitas yang menyenangkan di luar kegiatan akademis, seperti membaca, mendengarkan musik, atau menggambar. Jika stres terasa terlalu berat, jangan ragu untuk mencari bantuan dari konselor kampus atau layanan kesehatan mental yang tersedia.
