TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Profil Prodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP Semarang

Ini sejarah hingga biaya studinya

kampus Universitas Diponegoro (dok. Universitas Diponegoro)

Intinya Sih...

  • Prodi Anestesiologi FK UNDIP berada di kampus pusat UNDIP, Tembalang, Semarang.
  • Daya tampung prodi ini sebanyak 30 mahasiswa untuk tahun ajaran 2024/2025 dengan masa studi 8 semester.
  • Biaya S1 Kedokteran di UNDIP bervariasi tergantung jalur masuk, sementara biaya PPDS menyesuaikan dengan golongan UKT saat menempuh program S1.

Ada banyak program studi yang ditawarkan oleh Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang. Salah satunya adalah prodi di Fakultas Kedokteran, yakni Anestesiologi. Prodi ini jadi bagian dari PPDS atau Program Pendidikan Dokter Spesialis. Mahasiswa bisa mengambil prodi spesialis ini ketika sudah menyelesaikan S1 Kedokteran.

Apakah kamu sudah tahu profil prodi Anestesiologi Fakultas Kedokteran UNDIP? Jika belum, yuk simak di bawah ini profil lengkapnya, mulai dari sejarah hingga biaya kuliahnya!

1. Sejarah Anestesiologi FK UNDIP

Universitas Diponegoro (intagram.com/undip.official)

Program Studi Anestesiologi FK UNDIP pertama kali didirikan pada tahun 1979. Prodi ini termasuk ke dalam PPDS atau Program Pendidikan Dokter Spesialis. Prodi Anestesiologi sendiri berada di kampus pusat UNDIP, tepatnya di Tembalang, Semarang.

Menurut informasi dari laman resmi Anestesiologi FK UNDIP, prodi ini memiliki daya tampung sebanyak 30 mahasiswa untuk tahun ajaran 2024/2025. Sama seperti prodi lainnya, di Anestesiologi pun mahasiswa harus menempuh 8 semester untuk masa studinya.

2. Biaya studi Anestesiologi UNDIP

Ilustrasi kuliah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika kamu ingin menempuh Anestesiologi atau PPDS, maka diharuskan untuk menamatkan S1 Kedokteran dan mendapatkan gelar S.Ked terlebih dahulu. S1 Kedokteran biasanya bisa ditempuh dalam waktu 3,5-4 tahun.

Biaya S1 Kedokteran di UNDIP pun berbeda-beda, tergantung jalur masuk. UKT S1 Kedokteran untuk Golongan I adalah Rp500 ribu, Golongan II Rp1 juta, Golongan III Rp5 juta, Golongan IV Rp10 juta, Golongan V Rp14 juta, Golongan VI Rp18 juta, Golongan VII Rp20 juta, dan Golongan VIII Rp22 juta. Selain itu, mahasiswa juga diharuskan membayar IPI (Iuran Pengembangan Institusi) jika masuk melalui jalur mandiri.

IPI hanya dibayarkan sekali selama masa studi. Untuk golongan I, biayanya adalah Rp200 juta. Sedangkan untuk golongan II sebesar Rp250 juta. Jika sudah lulus S1 Kedokteran, barulah mahasiswa melanjutkan ke jenjang PPDS (dikenal dengan istilah koas). Biaya PPDS menyesuaikan dengan golongan UKT yang didapatkan saat menempuh program S1.

Baca Juga: Profil Kedokteran UNDIP dan Daftar Program Studinya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya