TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Nama Makanan di KBBI yang Diserap dari Bahasa Persia, Tahu Anjir?

Mulai dari acar hingga kurma

ilustrasi anggur (pexels.com/Pixabay)

Kekayaan bahasa Indonesia yang dirasakan oleh generasi saat ini tak lepas dari campur tangan berbagai bahasa lain di dunia, termasuk bahasa Persia atau Parsi. Keterlibatan ini juga tak lepas dari teori masuknya agama Islam ke Nusantara melalui para pedagang yang berasal dari Persia. Interaksi dan komunikasi antarmasyarakat yang dilakukan secara terus-menerus menjadi salah satu alasan pelbagai kosakata milik asing tersebut direngkuh sebagai lema bahasa Indonesia. 

Kosakata bahasa Persia telah diadopsi dan digunakan pada berbagai bidang kosakata bahasa Indonesia, termasuk kuliner. Nah, pada artikel berikut, ada tujuh nama makanan di KBBI yang diserap dari bahasa Persia. Simak daftarnya sampai akhir, ya.

1. Pada urutan pertama ada makanan yang terbuat dari buah-buahan atau sayuran, diberi rempah-rempah, lalu diasamkan alias "acar"

ilustrasi acar (unsplash.com/little plant)

2. Tumbuhan merambat, buahnya kecil-kecil sebesar kelereng dan berangkai atau biasa disebut "anggur" ini juga merupakan kata serapan dari bahasa Parsi

ilustrasi anggur (pexels.com/Bruno Scramgnon)

3. Tidak asing dengan "anjir"? Eits, bukan makian, ya. Di KBBI, lema tersebut bersinonim dengan buah tin yang berakar dari bahasa Arab

ilustrasi anjir (pexels.com/Pixabay)

Baca Juga: Kata Serapan dalam Bahasa Indonesia: Pengertian dan Contoh

4. Ada pula "badam" yang lebih sering dikenal dengan istilah almon. Paling pas dipadukan dengan cokelat, nih. Teksturnya bikin ketagihan!

ilustrasi badam (unsplash.com/Nacho Fernández)

5. "Beriani" merupakan nasi yang dimasak bersama daging atau ayam, sayuran, dan bumbu, biasanya dimasak dari beras basmati

ilustrasi beriani (unsplash.com/Rashpal Singh)

6. Dapat dimakan secara langsung ataupun dicampur dalam masakan, "kismis" adalah buah anggur yang dikeringkan dan dihilangkan bijinya

ilustrasi kismis (unsplash.com/Neva Kuruyemiş)

Verified Writer

Matthew Suharsono

Ordinary happiness was the greatest luxury in a ruined world —ORV

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya