TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Quotes Toxic yang Tak Boleh Kamu Telan Mentah-mentah

Tidak semua kata-kata motivasi bisa langsung kamu ikuti

Ilustrasi orang bercerita (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dengan makin maraknya penggunaan media sosial, kata-kata motivasi makin mudah kita jumpai. Jika dulu kita harus berbondong-bondong mendatangi talk show motivator untuk mendapatkan motivasi tertentu, kini, dalam keseharian pun kata-kata motivasi sudah membanjiri media sosial dengan sendirinya.

Sayangnya, banyak kalimat motivasi yang sebenarnya tak selamanya baik untuk diikuti, apalagi jika semua nasihat dalam kalimat itu ditelan mentah-mentah. Alih-alih memotivasi, kata-kata itu justru jadi toxic. Keempat kata-kata berikut contohnya.

1. Jika kamu benar-benar mencintai seseorang, jangan pernah melepaskannya

Ilustrasi sepasang kekasih bergandeng tangan (pexels.com/Min An)

Bagi mereka yang terbiasa meromantisasi cinta, quotes yang satu ini mungkin terasa benar adanya. Dalam film bergenre romance, kita pun sering menyaksikan bagaimana para karakter utama memperjuangkan cintanya mati-matian dan tak rela berpisah apa pun yang terjadi. Pada akhirnya, mereka pun hidup bahagia selamanya layaknya dalam kisah dongeng.

Tampak manis, bukan? Sayangnya, dalam kehidupan nyata, tidak segala hal bisa berakhir sedemikian manis. Seringnya, ada waktu-waktu ketika dua orang yang sudah menjadi pasangan itu memang rupanya tak cocok untuk bersama.

Dalam keadaan seperti itu, tak membiarkan pasangan pergi meski kamu sepenuhnya memahami bahwa kalian sebenarnya tak bisa bersatu justru bisa membuat hubungan jadi toxic. Lama-kelamaan, kamu akan kewalahan dan pada akhirnya kamu dan pasanganmu sama-sama tidak bahagia. Jika memang ketidakcocokan di antara kalian sudah tak bisa diselesaikan, mungkin ini saatnya kamu belajar untuk melepaskan.

2. Jangan pernah menyerah, berusahalah sekuatmu hingga kamu meraih apa yang kamu inginkan

Ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Download a pic Donate a buck! ^)

Memang tidak ada salahnya berusaha sekuat tenaga demi meraih impian yang selama ini dicita-citakan. Masalahnya, saat yang kita perjuangkan ternyata tak kunjung kita dapatkan, kita mungkin jadi bertanya-tanya: sampai kapan kita harus berjuang.

Di satu sisi, motivasi seperti jangan pernah menyerah mungkin memang bisa menguatkan. Namun, pahami juga bahwa menyerah atas satu mimpi tak selamanya buruk. Terkadang, ada hal-hal tertentu yang memang tidak ditakdirkan untuk kita.

Itulah sebabnya, agar tidak salah langkah dan membuang waktu sia-sia, kita benar-benar harus memahami kapan waktunya untuk berhenti berjuang dan mengganti haluan. 

Baca Juga: 7 Sikap Toxic Positivity yang Membuat Hidup Tidak Bisa Bahagia

3. Positive vibes only!

Quotes good vibes only (pexels.com/Tolga Aslantürk)

Simpel. Slogan positive vibes only mungkin sering kali kamu temukan bertebaran di berbagai akun media sosial. Bagi beberapa orang, motivasi itu memang cocok untuk mendorong mereka jadi pribadi yang optimis. Kalau kamu bisa selalu merasa optimis, tentu itu adalah hal bagus.

Masalahnya, dalam banyak kasus, motivasi itu justru jadi bumerang tersendiri. Gara-gara kalimat itu, banyak orang yang merasa bahwa dirinya tak boleh bersedih atau merasakan emosi negatif lainnya.

Padahal, setiap emosi tersebut valid tanpa perlu divalidasi orang lain. Tentu saja, menyembunyikan kesedihan terus-menerus tak selamanya adalah hal baik. Ada masanya kita pun perlu melepaskan segala emosi yang membebani diri.

Verified Writer

Maye Seven

you matter.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya