TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Ilmu dan Skill yang Kamu Dapat Ketika Masuk Jurusan Psikologi 

Yuk, kenali lebih dalam ilmu-ilmu jurusan psikologi!

pexels.com/Andrea Piacquadio

Jurusan psikologi adalah jurusan yang memiliki banyak prospek kerja. Selain menjadi psikolog, bisa juga menjadi HRD, guru BK, guru TK, pendamping dan terapis anak berkebutuhan khusus, trainer, dan berbagai profesi lainnya.

Bagi kamu yang akan mengambil jurusan psikologi atau sudah mengambil, namun belum sepenuhnya tahu apa aja ilmu dan skill yang akan kamu dapatkan, dalam artikel ini akan diulas secara singkat, padat, dan lengkap.

Yuk, simak sembilan ilmu dan skill yang akan kalian dapat ketika masuk jurusan psikologi!

1. Belajar mengenai perilaku dan kepribadian seseorang

Pexels/Snapwire

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia. Jadi pada semester satu dan dua kamu akan mendapat banyak mendapat mata kuliah seputar sejarah psikologi, tokoh-tokoh psikologi, aliran-aliran psikologi, stuktur dan tipe-tipe kepribadian.

Termasuk didalamnya diajarkan mengenai perkembangan manusia dari berbagai aspek, seperti aspek emosi, motorik, dan sosial, dari saat manusia lahir sampai lansia. Menarik sekali ya, Guys? kamu akan belajar mengenai kepribadian dna perilaku manusia dari teori-teori yang ilmiah, bukan belajar membaca pikiran atau meramal yang sumbernya gak jelas ya! 

2. Belajar mengenai hubungan pikiran, perasaan, dan perilaku

pixabay.com/RyanMcGuire

Biasanya akan diajarkan pada mata kuliah kognisi dan emosi. Apa itu? Kognisi adalah pikiran, sedangkan emosi adalah suatu perasaan baik itu marah, sedih, takut, senang, dan sebagainya, yang banyak orang salah mengartikan emosi hanyalah marah saja. "Aku lagi emosi nih sama dia," nah, itu contoh kalimatnya yang biasa diucapkan. Siapa nih yang sering salah memaknai kata emosi? Yuk, angkat tangan!

Pada mata kuliah ini dijelaskan bahwa suatu pikiran akan menghasilkan emosi dan perilaku tertentu. Termasuk di dalamnya kita akan belajar mengenai memori, atensi, dan hal-hal yang berhubungan dengan pikiran, perasaan, dan perilaku. Pokoknya menarik deh.

Baca Juga: 5 Beda Ilmu Bimbingan Konseling Vs Psikologi, Serupa namun Tak Sama

3. Belajar jenis-jenis gangguan jiwa

pixabay.com/whoismargot

Nah, di sini kamu akan belajar mengenal jenis-jenis gangguan jiwa. Mungkin kamu pernah mendengar istilah skzofrenia, bipolar, depresi, gangguan cemas, gangguan kepribadian, insomnia, dan fobia? Itu adalah beberapa dari sekian banyak gangguan yang akan kamu pelajari. Biasanya yang dipelajari adalah seperti apa ciri-cirinya, penyebabnya, dan penanganannya.

Ingat, kamu hanya belajar mengenalnya saja ya, bukan jadi punya wewenang melakukan diagnosis! Untuk bisa memiliki kewenangan melakukan diagnosis, kamu harus jadi psikolog dulu. Di mana setelah lulus S1 kamu harus melanjutkan ke jenjang S2 psikologi profesi. Setelah lulus kamu berhak mendapatkan gelar psikolog dan memiliki kewenangan melakukan diagnosis dan penanganan psikologis. Semangat!

4. Belajar melakukan asesmen atau penilaian terhadap orang lain

pixabay.com/Tumisu

Dalam psikologi ada istilah psikodiagnostik. Psikodiagnostik adalah melakukan penilaian kecenderungan psikologis seseorang, seperti kecenderungan kepribadian, kelemahan, dan potensinya. Biasanya untuk melakukan psikodignostika perlu belajar interview, observasi, dan alat-alat tes psikologi.

Pernah tahu ada psikolog yang melakukan interview untuk calon-calon karyawan suatu perusahaan? Nah, itulah yang namanya asesmen. Dalam interview biasanya psikolog sambil melakukan observasi pada kandidat. Jika perlu, bisa diberikan tes-tes psikologi.

5. Belajar alat-alat tes psikologi kecerdasan

Opencolleges.edu.au

Kamu akan mendapatkan ilmu dan keterampilan dalam melakukan instruksi alat tes kecerdasan (IQ) dan melakukan pemberian skor. Biasanya yang diajarkan lebih dari satu alat tes, baik tes untuk peserta individu (satu orang) maupun tes klasikal (banyak orang).

6. Belajar alat-alat tes psikologi kepribadian

pexels.com/Armin Rimoldi

Kamu akan mempelajari alat-alat tes psikologi yang bertujuan mengukur kecenderungan keperibadian dan perilaku seseorang. Sama seperti tes kecerdasan, kamu akan mendapat lebih dari satu alat tes kepribadian untuk dipelajari dan dikuasai.

7. Belajar alat-alat tes psikologi bakat minat

pixabay.com/geralt

Selain alat tes kecerdasan dan kepribadian, kamu juga belajar menguasai alat tes bakat minat. Sebagai catatan, setelah lulus S1, kamu memiliki kemampuan melakukan instruksi dan pemberian skor alat tes psikologi, baik tes kecerdasan, kepribadian, dan bakat minat. Namun, kamu tidak berhak membuat laporan psikologi, karena membuat laporan psikologi adalah wewenang psikolog.

8. Belajar melakukan konseling

pexels.com/cottonbro

Suka dicurhatin, tapi kadang kamu belum bisa mendengarkan dengan baik? Nah, di jurusan psikologi kamu akan belajar melakukan konseling lebih mendalam. Kamu akan belajar proses dan  teknik-teknik konseling dengan benar dan tepat. Kemampuan mendengarkan dan melakukan konseling dengan baik tentu penting kamu miliki, agar bisa menjadi konselor yang handal dan profesional.

Baca Juga: 5 Ahli Psikologi yang Menggagas Cara Pandang Baru Mengenai Mental

Writer

Jelang Hardika

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya