TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Metode Socratic dalam Pendidikan, Pernah Dipakai di Drakor 

Metode yang mengedepankan dialog dan diskusi

ilustrasi orang mendengarkan (pexels.com/Christina Morillo)

Metode Socratic cukup populer lho dalam dunia pendidikan. Sebab, metode ini bisa membantu individu dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritisnya. Sehingga, seseorang mampu mencapai pemahaman yang mendalam terkait suatu hal.

Metode Socratic sendiri juga digunakan lho dalam drama Korea. Kamu pernah menonton drakor berjudul Law School? Drama tersebut berkisah tentang mahasiswa dan profesor di fakultas hukum. Metode belajar yang digunakan oleh dosen yang merupakan mantan jaksa dalam drama tersebut adalah metode Socratic.

Dalam mempelajari ilmu hukum, sang dosen menuntut mahasiswa untuk mengamati setiap kasus yang terjadi di Korea yang kemudian akan menjadi bahan diskusi mereka. Sang dosen mengajak mahasiswa untuk berdialog.

Biar kamu semakin paham mengenai metode Socratic, yuk simak ulasannya berikut ini!

1. Sekilas tentang Socrates

ilustrasi buku (unsplash.com/Christin Hume)

Kamu barangkali tidak asing dengan nama Socrates. Sebab, ia adalah filsuf terkenal yang berasal dari Athena, Yunani. Socrates adalah salah satu tokoh filosofis barat yang sangat penting. Ia juga merupakan guru dari Plato. Sementara Plato adalah guru dari Aristoteles. Dengan demikian, Socrates merupakan generasi pertama dari tiga ahli filsafat besar Yunani.

Socrates dikenal dengan keahliannya dalam berbicara dan keterampilan berpikir. Menurutnya, kebaikan berasal dari pengetahuan diri sehingga ia memiliki pemikiran bahwa manusia pada dasarnya mempunyai sifat jujur, sedangkan kejahatan timbul akibat dari salah pengarahan.

2. Awal terciptanya Metode Socratic

ilustrasi orang belajar (unsplash.com/Kenny Eliason)

Dalam memperkenalkan filsafatnya, Socrates mengajak orang-orang untuk berdialog. Di mana pun, Socrates mengajak orang-orang untuk berdiskusi. Cara Socrates berdialog itu lantas disebut dengan metode Socrates atau Socratic Method.

Socrates meyakini bahwa pengetahuan mampu dicapai melalui dialog kritis dan refleksi. Dalam berdialog, Socrates menggunakan pertanyaan sebagai alat untuk merangsang individu berpikir kritis. Selain itu, ia juga memandu individu menuju pemahaman yang berarti dan lebih baik.

Baca Juga: Sudah Tahu Metode Pendidikan Agama Charlotte Mason? Ini Penjelasannya!

3. Konsep Metode Socratic

ilustrasi orang menulis (unsplash.com/Alexis Brown)

Metode Socratic identik dengan dialog maupun diskusi. Dalam sebuah pembelajaran, metode ini bukan merujuk pada menjelaskan, melainkan mengajukan pertanyaan, menunjukkan kesalahan logika dari jawaban, dan menanyakan lebih jauh lagi. Dengan begitu, metode ini dapat melatih seseorang untuk memperjelas ide.

Metode Socratic juga disebut sebagai metode kritis atau metode dialektika. Sebab, metode ini menuntut seseorang untuk berpikir kritis sehingga hasil akhirnya juga bersifat kritis. Hal yang paling penting dari metode Socratic bukanlah jawaban yang dihasilkan, melainkan proses dalam mendiskusikan pertanyaan maupun topik yang diajukan.

4. Implementasi Metode Socratic dalam pembelajaran

ilustrasi pelajar (unsplash.com/Ed Us)

Lantas, bagaimana penerapan metode Socratic? Kalau kamu tertarik untuk menggunakan metode ini dalam suatu komunitas, hal penting yang perlu kamu siapkan adalah pertanyaan.

Siapkanlah pertanyaan yang memadai dan mampu mendorong pemikiran kritis individu. Kamu juga perlu menyiapkan lingkungan yang aman dan terbuka sehingga orang merasa nyaman untuk mengajukan pertanyaan serta mengungkapkan pendapatnya.

Kemudian, teknik mendengarkan yang aktif juga perlu. Setiap orang harus mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan oleh orang lain dan mampu menunjukkan ketertarikan terhadap apa yang dibicarakan. Karena metode ini identik dengan dialog, diskusi dan kolaborasi harus terbangun dalam suatu kelompok.

Verified Writer

Riani Shr

Writing for healing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya