Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Menulis esai adalah pekerjaan yang menantang. Penulis harus meneliti, membuat catatan, menulis kerangka, dan kemudian mengubah kerangka tersebut menjadi draf kasar. Terakhir, penulis harus berulang kali mengedit dan menyempurnakan draf kasar hingga menjadi draf akhir yang sesuai. Diperlukan waktu berjam-jam, bahkan berhari-hari, untuk menyelesaikan sebuah esai.
Tentu saja, sebelum semua ini terjadi, kamu perlu mengemukakan topik yang bagus. Ini mungkin tampak seperti tugas yang sederhana, tetapi jika kamu tidak dapat memikirkan ide esai, kamu bahkan tidak dapat memulainya. Jadi, apa yang kamu lakukan ketika mengalami kebuntuan dan tidak bisa memikirkan apa pun untuk ditulis?
Berikut adalah lima cara yang dapat kamu gunakan untuk membantu menghasilkan ide esai yang bagus dan menarik.
1. Brainstorming
ilustrasi orang menulis (pexels.com/Andrea Piacquadio) Sebelum kamu memulai sesi brainstorming, ingatlah bahwa ada satu aturan. Tidak ada ide yang dianggap konyol, terlalu rumit, tidak cukup rumit, atau terlalu jauh dari topik. Lebih baik mencatat beberapa kegagalan tulisanmu sekarang, daripada mengabaikan ide yang mungkin berubah menjadi sesuatu yang brilian. Kamu mungkin hanya memerlukan pena dan kertas untuk memulai, tetapi aplikasi pencatatan seperti Evernote dapat membantu mengatur ide-ide yang kamu miliki.
Brainstorming dalam kelompok sedikit berbeda. Cobalah untuk merekam dan mentranskripsikan percakapanmu saat sedang melontarkan ide dengan orang lain. Gunakan penyimpanan dokumen ke cloud sehingga semua orang dapat mengakses daftar ide-ide tersebut ketika tiba waktunya untuk mengambil keputusan.
2. Menulis bebas
ilustrasi orang menulis (pexels.com/ready made) Menulis bebas adalah latihan aliran kesadaran di mana kamu menuliskan apa pun yang terlintas dalam pikiran. Saat mulai menulis bebas, kamu mungkin akan terkejut dengan banyaknya pemikiran yang kamu miliki tentang subjek yang sedang kamu liput dan banyaknya pengetahuan yang kamu simpan. Pada akhirnya, saat kamu bebas menulis, kamu akan melihat tulisanmu menjadi semakin fokus. Ini adalah tanda bagus bahwa kamu mempersempit ide topik spesifik untuk esai yang sedang ditulis. Lebih baik lagi, saat menulis bebas, kamu mungkin menemukan beberapa hal yang dapat kamu tempelkan langsung ke dalam esaimu.
Baca Juga: 6 Kesalahan dalam Menulis Esai yang Membuat Gagal Lolos Beasiswa
3. Lihatlah kisah hidupmu
ilustrasi orang menulis (pexels.com/Startup Stock Photos) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Apa yang kamu ketahui tetapi tidak diketahui orang lain? Hal-hal apa yang kamu pahami tetapi tidak dipahami oleh kebanyakan orang? Apakah kamu memiliki pengalaman yang relevan atau pengetahuan khusus terkait subjek tersebut?
Jika kamu menjawab "ya" untuk semua pertanyaan tersebut, kamu mungkin selangkah lebih maju dalam menentukan topik esai terbaik. Sesuatu yang kamu ketahui cara melakukannya atau yang kamu pahami bisa menjadi topik bagus untuk proses membuat esai. Pengalaman yang kamu miliki bisa menjadi bahan untuk esai naratif. Ini memberimu sudut pandang yang unik.
Hanya saja, jangan biarkan dirimu menunjukkan terlalu banyak bias, atau mengabaikan bukti yang mendukung kisah pribadimu. Sebagai bonusnya, kamu akan menyadari bahwa kamu akan menulis lebih cepat ketika kamu menceritakan sebuah cerita dari kehidupanmu.
4. Kembali ke buku teks
ilustrasi orang menulis (pexels.com/Anna Shvets) Kamu mungkin telah belajar bahwa cara terbaik belajar untuk ujian dan kuis adalah dengan fokus pada subjudul, poin-poin, pertanyaan bab, gambar, dan grafik. Jika kamu mencoba menemukan topik esai yang bagus, kamu juga harus meninjaunya. Jika kamu menulis esai tentang sesuatu yang ditekankan dalam buku teksmu, kemungkinan besar kamu berada di jalur yang benar.
Kamu akan mengetahui bahwa topikmu relevan, dan kamu dapat mengesankan instrukturmu dengan menunjukkan pengetahuan mendalam yang kamu miliki tentang topik tersebut.
