TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Ciri Tanah Subur yang Cocok Dijadikan Media Tanam

Siapkan tanah yang subur sebelum berkebun!

ilustrasi media tanam (pexels.com/gustavo-fring)

Media tanam jadi bagian penting saat berkebun. Media tanam menjadi tempat akar untuk tumbuh dan menyerap nutrisi, supaya tanaman bisa tumbuh dan berkembang. Salah satu media tanam yang paling banyak dipakai adalah tanah.

Media tanam tanah punya kelebihan yaitu dapat mengikat air dengan baik dan menjaga akar tanaman tetap lembab. Namun, tidak semua tanah bisa dijadikan media tanam. Kualitas tanah subur sangat berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman. Berikut ciri-ciri tanah subur yang bisa dijadikan media tanam untuk berkebun.

1. Media tanam tidak keras dan kering

ilustrasi tanaman hijau (pexels.com/towfiqu-barbhuiya)

Tanah kering cenderung sulit menumbuhkan tanaman, karena minimnya kelembapan dan air. Jika tanah dibiarkan kering, maka perlahan-lahan tanaman akan mati. Inilah sebabnya media tanam harus disiram dengan air secara teratur.

Tanah yang kering juga bertekstur keras. Saat disiram dengan air, tanah tidak bisa menyerap air sampai ke bawah. Sehingga, air akan menggenang di permukaan. Bila media tanam di rumahmu punya ciri seperti ini, segera ganti dengan media tanam yang subur.

Tanah yang kering dan keras masih bisa digemburkan. Beberapa cara di antaranya adalah menambahkan pupuk atau suplemen unsur hara yang dibutuhkan oleh tanah.

2. pH tanah cenderung rendah

ilustrasi menanam (pexels.com/rocketmann-prod)

Tingkat keasaman atau pH tanah sangat berpengaruh pada kesuburan tanah. Semakin tinggi nilai pH tanah, maka tanah semakin tidak subur. Tanah yang subur memiliki kadar pH di angka 5–7. Untuk mengetahui nilai pH tanah yang akurat, kamu membutuhkan alat khusus pengukur pH meter.

Namun, kamu bisa memperkirakan pH tanah lewat bau, warna, dan tekstur pada tanah. Jika pH tanah terlalu tinggi, maka diperlukan penetralan untuk menurunkan pH tanah. Biasanya akan dilakukan pengapuran. Kamu juga bisa memberikan pupuk tambahan dengan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium untuk menyuburkan tanah.

Baca Juga: 3 Cara Membuat Media Tanam yang Cocok untuk Tanaman

3. Tidak berbau

ilustrasi media tanam (pexels.com/greta-hoffman)

Umumnya, tanah yang subur tidak berbau menyengat, apek, atau busuk. Bau tanah subur adalah bau tanah yang khas dan netral. Hal ini juga berlaku pada pupuk kompos dan pupuk kandang. Jika kamu menemukan bau pupuk yang masih busuk atau menyengat, berarti pupuk tersebut masih belum siap digunakan campuran media tanam.

Sebelum mencampurkan dengan tanah, pastikan pupuk tidak berbau. Pupuk dan tanah yang subur berawarna hitam atau cokelat pekat. Warna hitam pada media tanah menandakan tanah tersebut mengandung banyak nutrisi. 

4. Terdapat campuran media tanam jenis lain

ilustrasi media tanam (pexels.com/teona-swift)

Kamu masih bisa berkebun dengan media tanah saja, tanpa campuran media tanam apapun. Namun, perkembangan tanaman cenderung lambat karena tidak mendapat unsur hara yang maksimal. Menambahkan campuran media tanam jenis lain bisa meningkatkan kesuburan tanah.

Banyak jenis media tanam yang bisa dicampurkan dengan tanah selain pupuk. Misalnya sekam padi, arang sekam, hingga cocopeat. Campuran media tanam ini bermanfaat untuk membuat tanah menjadi lebih gembur dan poros. Campuran media tanam selain tanah juga mencegah media tanam menjadi padat, sehingga akar dapat tumbuh dan mengikat air tanpa kelebihan atau kekurangan.

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya