TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Manfaat Penerapan Pendidikan Gratis, Ciptakan Generasi Terpelajar

Berpeluang melahirkan SDM berintegritas apik

ilustrasi siswa bahagia mendapatkan akses pendidikan gratis (pexels.com/Yan Krukau)

Jika membahas biaya sekolah, biasanya membuat para orangtua pusing tujuh keliling. Lantaran, biaya sekolah untuk anak-anak mereka tidaklah sedikit. Meskipun penerapan pendidikan gratis ini belum secara menyeluruh di Indonesia. Tetap saja, masih banyak biaya yang harus ditanggung oleh orangtua. Misalnya saja atribut sekolah, seragam sekolah, perlengkapan sekolah, uang saku, dan masih banyak lagi keperluan biaya untuk sekolah.

Inilah yang membuat masih banyaknya masyarakat yang enggan untuk mengenyam pendidikan dikarenakan oleh masalah faktor ekonomi dan biaya untuk sekolah. Jika seperti ini, haruskah pendidikan itu gratis? Untuk itu, di artikel ini kita akan membahas lebih lanjut mengenai empat manfaat penerapan pendidikan gratis, jika itu dapat diterapkan demi ciptakan generasi terpelajar.

1. Menciptakan generasi terpelajar

ilustrasi para wisudawan (pexels.com/Pixabay)

Generasi penerus bangsa sepatutnya mencakup generasi yang penuh integritas tinggi, mandiri, berkompeten, mampu menciptakan inovasi, dan terpelajar. Hal ini tidaklah luput dari peranan besar lewat bidang pendidikan di suatu negara. Di mana dapat melahirkan generasi muda-mudi masa depan yang terpelajar.

Untuk itu, jika terlaksananya penerapan pendidikan gratis secara masif. Maka, akan lahirlah penerus-penerus bangsa yang terpelajar yang di mana dapat bersaing dengan negara-negara lain, menumbuhkan perekonomian negara, dan mampu mengikuti pesatnya perkembangan zaman. Untuk itu bidang pendidikan harus didukung secara penuh oleh pemerintah agar menciptakan generasi bangsa di masa depan yang lebih baik.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Kampus Swasta dengan Jurusan Pendidikan, Tak Kalah Keren

2. Membuka akses pendidikan untuk semua kalangan masyarakat

ilustrasi masih adanya kesenjangan di bidang penddiikan (pexels.com/Agung Pandit Wiguna)

Pendidikan juga harus dapat secara menyeluruh dengan mudahnya diakses oleh seluruh kalangan masyarakat. Tidak ada, kalangan elit dan kaya saja yang hanya dapat mengeyam pendidikan. Sedangkan, kalangan menengah ke bawah dan miskin, tidak dapat mengakses pedidikan hingga tuntas.

Kesenjangan pada dunia pendidikan tidak boleh ada, melainkan haruslah kesetaraan pendidikan haruslah dijunjung setinggi-tingginya. Seluruh anak-anak bangsa harus dengan mudah merasakan, mendapatkan, mengakses, dan memudahkan untuk dapat mengeyam pendidikan di sekolah. Untuk itu, terlaksananya dalam penerapan pendidikan gratis ini dapat memberikan ruang sepenuhnya kepada setiap kalangan dan golongan masyarakat untuk dapat mengakses pendidikan dengan mudah.

3. Menunjang terlaksananya wajib belajar

ilustrasi siswi belajar di kelas (pexels.com/Max Fischer)

Salah satu program yang telah di lakukan oleh pemerintah Indonesia dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia ialah progam wajib belajar selama 12 tahun. Ini merupakan langkah dalam membangun generasi penerus bangsa Indonesia, bahwasanya setiap masyarakat harus dapat mengenyam pendidikan selama selama wajib belajar yaitu 12 tahun.

Meskipun begitu, masih banyak masyarakat Indonesia yang tidak menamatkan pendidikan wajib belajar ini dikarenakan oleh faktor biaya. Menurut Badan Pusat Statistik Pendidikan 2023 tercatat sebanyak 14,21% tidak melanjutkan jenjang pendidikan sekolah menengah. Bahkan, untuk masyarakat yang melanjutkan tingkat SMA saja tercatat hanya 76,33% yang melanjutkan pendidikannya.

Untuk itu, pendidkan gratis dibarengi dengan program wajib belajar ini dapat memudahkan masyarakat untuk dapat mengakses pendidikan hingga tamat sekolah. Ditambah, dengan adanya pendidikan gratis dapat membantu seluruh kalangan masyarkat yang kurang mampu untuk dapat mengakses program wajib belajar dengan mudah.

Verified Writer

Chand Pangestu

writing is healing | IG: nulisbarengchan

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya