Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan Kelebihan

Cocok untuk menghangatkan badan

Kain wol masih menjadi andalan untuk dipakai dengan berbagai tujuan. Salah satu tentunya untuk menghangatkan badan. Jenis kain ini memang cocok dipakai di musim dingin karena memberi kenyamanan.

Lalu seperti apa sih kain wol? Apa saja jenis-jenisnya sampai dengan kekurangan dan kelebihannya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini!

1. Mengenal kain wol

Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan KelebihanIlustrasi memakai kain wol (pexels.com/Dmitriy Zub)

Kain wol sangat populer di industri tekstil Eropa, Amerika, dan beberapa negara lain yang memiliki musim dingin. Karakternya yang tebal memang masih menjadi andalan untuk menghangatkan badan atau menghalau udara dingin.

Kain ini juga memiliki beberapa jenis, mulai wol murni sampai campuran. Pemanfaatannya juga banyak, seperti untuk mantel, jaket, baju-baju model klasik, sweater, dan masih banyak lagi.

2. Karakteristik kain wol

Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan KelebihanIlustrasi kain wol (unsplash.com/Leohoho)

Seperti yang kita tahu bersama, kain wol umumnya diambil dan dibuat dari bulu biri-biri atau domba maupun kambing. Tapi bisa juga dari hewan lain yang memiliki karakteristik bulu serupa. Dari bulu hewan ini, nantinya akan diproses menjadi benang, ditenun hingga berbentuk kain.

Kain wol memiliki karakteristik serat yang tebal dan lentur atau elastis. Saat dipakai juga nyaman di kulit. Kain wol dibentuk dari berbagai lemak, polimer protein asam amino, kalsium, dan sodium yang membuat harganya cukup mahal sekaligus awet.

3. Jenis-jenis kain wol

Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan KelebihanIlustrasi kain wol (pexels.com/Isabelle Taylor)

Ada banyak sekali jenis kain wol yang diproduksi. Tentunya masing-masing memiliki karakteristik atau kebutuhan yang berbeda-beda. Untuk itu, berikut ini beberapa jenis kain wol yang perlu kamu tahu.

  • Merino wool: Jenis domba yang memiliki serat halus yang panjang dan membuatnya tahan terhadap pilling serta lebih baik daripada serat wol pendek.
  • Lambswool: Berasal dari cukuran pertama domba usia 7 bulan. Seratnya lembut, elastis, dan berkualitas tinggi.
  • Shetland wool: Memiliki ukuran sekitar 23 mikron, membuatnya lebih kasar dan bagus untuk sweater yang berat serta hangat.
  • Cashmere wool: Serat jenis domba ini lembut dan berkualitas tinggi yang diperoleh dengan cara dehairing atau menyisir.
  • Yak wool: Terdiri dari bulu luar panjang dan lapisan bawah yang lembut serta halus. Warnanya biasanya cokelat sampai hitam.
  • Wol unta: Lapisan bawahnya lembut dan halus. Lapisan atas kasar panjang yang tumbuh hingga 15 inci.
  • Angora wol: Serat putih lembut yang disebut wol goraw diperoleh dari kelinci angora. Bulu ini kemudian diproses menjadi benang.
  • Wol murni: Berasal dari domba, tetapi kualitasnya lebih rendah dan kasar dari lambswool dan merino.
  • Wol campuran: Memadukan wol dengan serat lain untuk meningkatkan kelembutan dan membuatnya lebih mudah dicuci.
dm-player

Baca Juga: Kain Crinkle: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

4. Kekurangan dan kelebihan kain wol

Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan Kelebihanilustrasi kain wol (pexels.com/Pixabay)

Meskipun kain wol masih sangat populer dan dimanfaatkan untuk berbagai kegunaan, tentunya memiliki kekurangan dan kelebihan. Untuk itu, berikut beberapa di antaranya yang perlu kamu tahu.

Kekurangan kain wol:

  • Tidak cocok digunakan di negara dengan iklim tropis.
  • Kainnya cenderung cukup berat sehingga terkadang kurang nyaman dipakai.
  • Jika ada noda menempel biasanya sulit dibersihkan.

Kelebihan kain wol:

  • Memiliki sifat yang reusable dan biodegrable.
  • Karakteristik kain wol lentur dan elastis.
  • Seratnya yang tidak mudah kusut.
  • Tahan terhadap api dan listrik statis.
  • Bisa menyerap keringat dengan baik.
  • Mampu melindungi kulit dari sinar UV.
  • Memiliki rongga kain yang nyaman.

5. Cara merawat kain wol

Kain Wol: Karakteristik, Kekurangan dan KelebihanIlustrasi memakai kain wol (pexels.com/Julia Volk)

Merawat kain wol agar awet memang butuh perhatian khusus. Saat menyetrika pun perlu hati-hati. Gunakan suhu panas rendah dan pakai kain pelapis seperti katun. Tapi selain itu, berikut ini beberapa tips lain merawat kain wol.

  • Jangan merendam wol dalam air terlalu lama saat mencuci.
  • Gunakan detergen pH netral yang tidak mengandung pemutih atau penghilang noda.
  • Cuci manual dengan tangan dan peras perlahan. Jika pakai mesin, pilih mode delicate atau halus.
  • Selalu gunakan air dingin saat mencuci.
  • Saat dijemur hindari paparan sinar matahari langsung atau cukup diangin-anginkan.
  • Letakkan di permukaan rata dan jangan digantung agar bentuk atau ukuran tidak berubah.
  • Simpan wol di tempat bersih, kering, sejuk, dan gelap.

Itulah tadi pembahasan lengkap mengenai kain wol dari karakteristik sampai cara merawatnya. Semoga artikel ini bisa memberi manfaat, ya.

Baca Juga: Kain Brokat: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

Topik:

  • Pinka Wima
  • Stella Azasya

Berita Terkini Lainnya