Cara Membuat Pohon Keluarga dan Isi di Dalamnya!
Ilustrasi sebuah keluarga (Pexel.com/Helena Lopes)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tak jarang ketika sekolah guru memberikan tugas untuk membuat pohon keluarga. Secara umum, pohon keluarga berisi silsilah keluarga yang dibuat secara runut. Lalu dijelaskan pula status hubungan antarkeluarga, apakah sepupu, paman, tante, dan seterusnya.
Selain itu, pohon keluarga juga bisa menjadi ‘catatan’ bagi keluarga agar selalu ingat silsilahnya. Berikut ini penjelasan hingga cara membuat pohon keluarga.
1. Apa itu pohon keluarga?
Ilustrasi ibu dan anak menggambar pohon keluarga (pexels.com/ Ketut Subiyanto)Mengutip Cambridge Dictionary, pohon keluarga adalah sebuah gambar yang menunjukkan hubungan antara berbagai anggota keluarga, terutama dalam jangka waktu yang lama. Di dalamnya bisa mendefinisikan hubungan biologis antarkeluarga.
Bentuknya layaknya sebuah bagan yang menunjukkan semua orang dalam sebuah keluarga selama beberapa generasi dan hubungan mereka satu sama lain. Kamu pun bisa membuatnya dengan foto-foto keluarga untuk membuat visualnya semakin menarik.
Baca Juga: Pohon Keluarga Anjing Ini Ungkap Betapa Luar Biasa Banyak Spesiesnya!
2. Isi di dalam pohon keluarga
Editor’s picks
ilustrasi menggambar sketsa (pexels.com/Anna Shvets)Pohon keluarga berguna untuk melacak silsilah keluarga, generasi, mengidentifikasi garis keturunan, dan menggambarkan sejarah keluarga dengan cara yang lebih mudah untuk dipahami. Selain itu juga bisa mengungkap jejak sejarah dan identitas keluarga dari satu generasi ke generasi berikutnya. Umumnya, dalam pohon keluarga berisi beberapa hal di bawah ini.
- Nama: Dalam pohon keluarga setiap orang harus memiliki nama lengkap yang jelas.
- Tanggal lahir: Tanggal lahir membantu mengidentifikasi usia dan urutan kelahiran individu dalam keluarga.
- Tempat lahir: Tempat kelahiran, seperti kota atau negara, juga perlu dicatat.
- Hubungan: Pohon keluarga harus mencantumkan hubungan antara individu, misalnya orangtua, anak, saudara kandung, dan lainnya untuk membantu dalam visualisasi struktur keluarga.
- Tanggal pernikahan: Jika ada, tanggal pernikahan setiap pasangan juga harus dicatat. Ini penting dalam memahami perkawinan dan keluarga inti.
- Foto: Dapat membuat pohon keluarga menjadi lebih bersifat personal dan menghidupkannya.
- Generasi: Memisahkan individu berdasarkan generasi dapat membuat pohon keluarga lebih mudah dipahami.
- Keterangan: Menambahkan keterangan atau catatan singkat tentang setiap individu atau pasangan bisa memberikan konteks tambahan.
- Tanggal kematian: Jika ada, tanggal kematian juga perlu dicatat untuk melacak riwayat hidup dan sejarah keluarga.
3. Cara membuat pohon keluarga
Ilustrasi sebuah keluarga (Pexel.com/Helena Lopes)Sebenarnya cara membuat pohon keluarga tidak terlalu sulit. Hanya saja, yang menjadi tantangan adalah bagaimana kamu mengingat silsilah keluargamu. Atau, kamu bisa meminta bantuan orangtua, kakek nenek, atau anggota keluarga lain untuk mengingatnya. Jika sudah, berikut cara membuat pohon keluarga.
- Kumpulkan informasi tentang keluarga seperti foto atau buku harian. Lalu buat menjadi kliping sesuai dengan urutan.
- Tuliskan apa yang sudah diketahui secara runut atas ke bawah (atas generasi terdahulu dan bahwa generasi terakhir).
- Kamu bisa memulai dengan lima generasi pertama saat akan membuat pohon keluarga di atas kertas.
- Sebaiknya kamu fokus mencari informasi keluarga inti dari generasi terbaru hingga yang lama.
- Setelah semua informasi terkumpul, kamu harus merapikan yang sudah ada. Hal ini akan mempermudah kamu saat mulai menyusunnya dalam gambar pohon keluarga.
- Menambahkan foto dari para orangtua juga bisa dilakukan jika memang masih tersedia. Hal ini akan membuat pohon keluarga kamu semakin menarik.
Itulah tadi penjelasan dan cara membuat pohon keluarga. Jadi, sekarang sudah paham ‘kan? Semoga artikel ini bisa membantu, ya.
Baca Juga: Pohon Keluarga Terbesar di Dunia Akhirnya Terungkap
