Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!

Bukan hanya tren! 

Jakarta, IDN Times - Gaya hidup sustainability atau keberlanjutan kian semarak di berbagai bidang. Termasuk di sisi arsitektur, konsep dan gaya hidup sustainability juga bisa diadopsi lewat bangunan hunian, seperti rumah.

Tentunya, untuk mengadopsi konsep sustainable pun gak hanya tentang tanaman dan gaya hidup ramah lingkungan. Kamu juga perlu memperhatikan hal-hal lain, seperti material yang digunakan, desain fasad rumah, dan juga adanya tambahan seperti panel solar yang digunakan. 

Nah, tidak perlu bingung harus memulai dari mana, simak penjelasan para ahli di bawah ini dalam mengaplikasikan konsep sustainability ke dalam rumah.

1. Pertimbangkan aspek pasif dan aktif dalam sisi sustainable

Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!Novriansyah Yakub, Arsitek sekaligus Pendiri Atelier Riri saat press conference Green Building Semen Merah Putih. 18 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Ketika ingin mengadopsi konsep sustainable, terdapat banyak cara yang bisa dilakukan. Riri menjelaskan bahwa konsep bangunan hijau telah diterapkan oleh dirinya lewat dua pilarsustainability dalam arsitektur hijau.

Pertama, arsitektur hijau mengupayakan fungsi pasif bangunan yang dihasilkan dari desain dan struktur bangunan. Kedua, arsitektur hijau mengupayakan fungsi aktif dengan cara meningkatkan kualitas pengelolaan berbagai aspek bangunan.

“Ketika ingin membangun rumah yang sustainable, cara aktif dapat dilakukan melalui pemasangan tenaga surya. Adapun bentuk pasif bisa berupa mengakali arah hadap rumah agar tidak terlalu panas,” tutur Novriansyah Yakub, Arsitek sekaligus Pendiri Atelier Riri saat press conference Semen Merah Putih di kawasan Jakarta, Rabu (18/09/2024). 

Menurutnya, kedua langkah ini pun juga bisa dijalankan secara selaras, tergantung pada keinginan klien. Selain itu, arsitek ini juga menyarankan opsi lain dengan pilihan yang lebih hemat melalui pemasangan tanaman rambat di beberapa sudut terbuka untuk hasil yang lebih sejuk dan teduh.

2. Gunakan material yang terjangkau dan juga tahan lama

Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!Material ramah lingkungan yang digunakan oleh Atelier Riri. 18 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Menerapkan konsep sustainable pun tak harus selalu mahal dan merogoh kantong. Selaku arsitektur, Riri menekankan bahwa pemilihan material merupakan hal dasar yang penting untuk dipertimbangkan di setiap ruangan.

“Gak harus mahal, klien juga bisa menghiasi atau membangun rumah dengan batu bata untuk opsi yang lebih hemat budget dan hasil yang tetap tahan lama,” pungkasnya.

Adapun aspek material ini juga merupakan fungsi pasif bangunan yang berfokus pada desain dan struktur.. Sebagai pondasi dari rumah, material juga perlu dipilih dengan cermat karena dapat berpengaruh pada estetika, insulasi, dan proteksi rumah secara keseluruhan agar dapat tetap harmonis dengan sang pemilik dan juga dengan alam.  

3. Tetap mengedepankan experience dan fungsi

Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!Potret rumah riri sebelumnya yang tetap menerapkan konsep sustainable. 18 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Sebagai hunian jangka panjang, Riri pun retap mengedepankan experience dan fungsi yang terdapat di dalamnya. Ini karena menurutnya, rumah merupakan tempat yang akan dihuni untuk waktu yang lama oleh sang pemilik, dan pengalaman serta fungsi rumah perlu disesuaikan agar pemilik tetap betah di dalam rumah. 

“Saat membangun rumah, terdapat 3 pilar penting yang perlu diperhatikan. Ketiga ini mencakup sustainability, contemporary, dan practicality. Dari practicality sendiri, terdapat sisi spatial dan visual yang penting untuk mengedepankan experience saat membangun hunian jangka panjang,” ungkap Novriansyah Yakub. 

Selain itu, practicality ini juga mencakup sisi beauty, menjadi salah satu fokus arsitek ini dalam mengutamakan estetika yang sarat dengan keindahan. Tentunya, Riri tidak hanya mempertimbangkan aspek estetika, namun juga memperhatikan faktor-faktor lain seperti pencahayaan alami, ventilasi, dan pemilihan material yang ramah lingkungan.

Baca Juga: 4 Penerapan Sustainability Pada Bisnis UMKM, Berperan Jaga Lingkungan

4. Mengadopsi penerapan green building

Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!Beberapa contoh bangunan yang sudah menerapkan desain green building. 18 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Hal lain yang perlu diingat ketika ingin menerapkan konsep sustainable adalah penerapan desain ramah lingkungan dan material konstruksi yang berkelanjutan atau disebut juga sebagai green building

“Dalam bangunan hijau atau green building, tiap aspek saling berkaitan. Contohnya, seperti pemilihan jendela dapat berpengaruh pada kehematan energi dan orang orang di dalamnya,” ujar Ichfan Kurniawan, Riset & Manager, Green Building Council Indonesia (GBCI). 

Bangunan hijau juga memiliki impact dalam jangka panjang dengan penerapan yang dapat dilakukan secara sederhana. Sesimpel memilih kaca dan jendela yang tepat, kamu pun dapat mereduksi penggunaan energi listrik yang lebih ramah lingkungan. 

Selain itu, menurut Ichfan, material bangunan rendah karbon menjadi salah satu aspek kunci dalam pembangunan green building atau gedung hijau.

“Bangunan hijau berkontribusi besar dalam mengurangi emisi karbon melalui penerapan desain ramah lingkungan dan material konstruksi yang berkelanjutan. GBCI juga menekankan bahwa green building harus dilihat sebagai sistem yang terintegrasi, di mana setiap elemen, mulai dari desain arsitektur, pemilihan material hingga pengelolaan bangunan, saling mendukung untuk mencapai keberlanjutan jangka panjang.” pungkasnya. 

5. Bukan hanya sustainable di dalam rumah, tetapi juga perhatikan lingkungan sekitar

Ingin Membangun Rumah Sustainable? Berikut Langkah-langkahnya!Konsep sustainability dalam arsitektur Riri. 18 September 2024. (IDN Times/Hani Safanja)

Ketika berbicara tentang sustainability, lingkungan sekitar menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Lebih dari sekadar menghijaukan area dengan tumbuhan, akses terhadap transportasi umum juga memegang peran penting dalam menciptakan kawasan yang berkelanjutan.

"Akses rumah atau bangunan ke transportasi umum juga merupakan bagian dari integrasi konsep sustainable ke dalam kawasan," tutup Ichfan.

Dengan memperhatikan akses transportasi publik, kita dapat mengurangi emisi dari kendaraan pribadi, sejalan dengan upaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau. Untuk itu, konsep keberlanjutan tidak hanya melibatkan alam, tetapi juga manusia, yang merupakan elemen penting dalam penerapannya, dengan tujuan menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan keberlangsungan lingkungan.

Baca Juga: 3 Kampus Top Amerika yang Punya Program Master of Sustainability

Topik:

  • Pinka Wima

Berita Terkini Lainnya