5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumah

Jangan sampai terkecoh

Intinya Sih...

  • Kontraktor nakal sering menawarkan harga murah, lalu menambah biaya di tengah proyek tanpa persetujuan pemilik rumah.
  • Kontraktor nakal tidak memberikan rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang jelas, sehingga bisa menambah biaya dengan alasan tidak terduga.
  • Kontraktor nakal sering menunda-nunda pekerjaan, mengganti spesifikasi material tanpa izin, dan membuat kontrak kerjasama yang kurang jelas.

Membangun atau merenovasi rumah adalah salah satu investasi besar dalam hidup, tapi sayangnya gak semua kontraktor bisa dipercaya. Banyak pemilik rumah yang jadi korban trik licik kontraktor nakal yang hanya mencari keuntungan dengan cara menipu dan mempermainkan proyek. Alih-alih mendapatkan hasil sesuai harapan, mereka justru terjebak dalam masalah biaya membengkak, pekerjaan gak selesai, atau hasil yang jauh dari standar.

Kontraktor nakal punya berbagai modus untuk mengelabui pemilik rumah. Tanpa kewaspadaan, pemilik rumah bisa kehilangan banyak uang dan waktu. Artikel ini bakal membahas lima trik licik yang paling sering dipakai kontraktor nakal, supaya kamu bisa lebih waspada dan terhindar dari jebakan mereka.

1. Penawaran harga terlalu murah sebagai umpan

5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumahilustrasi penawaran harga (pexels.com/Mikhail Nilov)

Penawaran harga terlalu murah sering jadi umpan manis dari kontraktor nakal. Awalnya, pemilik rumah tergiur dengan harga yang jauh di bawah pasar, tapi begitu proyek dimulai, kontraktor mulai “menemukan” masalah tambahan yang gak pernah disinggung di awal. Alhasil, biaya proyek melonjak karena ada material yang kurang atau perbaikan ekstra yang gak terduga, memaksa pemilik rumah untuk bayar lebih.

Dalam situasi ini, pemilik rumah udah terlanjur terikat kontrak atau bayar uang muka, jadi gak punya pilihan selain nurutin permintaan tambahan itu. Akhirnya, total biaya jadi lebih mahal dari perkiraan awal. Penawaran yang terlihat hemat di awal malah berubah jadi jebakan dengan biaya yang membengkak di tengah proyek.

2. Rencana Anggaran Biaya (RAB) kurang jelas

5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumahilustrasi membahas RAB (pexels.com/Kindel Media)

Salah satu trik licik kontraktor nakal adalah gak ngasih rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang jelas. Mereka sering kali cuma ngasih estimasi global, tanpa merinci detail harga material, ongkos kerja, atau biaya tambahan lainnya. Ini bikin pemilik rumah gak punya gambaran pasti soal pengeluaran yang bakal terjadi sepanjang proyek. Tanpa RAB yang jelas, kontraktor bisa bebas nambah-nambah biaya di tengah jalan dengan alasan material naik harga atau ada pekerjaan tambahan yang gak terduga.

Ketika gak ada rincian RAB yang jelas, pemilik rumah jadi sulit buat kontrol anggaran dan gak tahu mana pengeluaran yang wajar dan mana yang mark-up. Kontraktor nakal bisa memanfaatkan situasi ini buat nambah keuntungan dengan memasukkan biaya-biaya gak jelas yang sebenarnya gak perlu. Selain itu, pemilik rumah juga kehilangan pegangan buat komplain jika terjadi pembengkakan biaya, karena semua terasa "di luar perhitungan awal." Jadi, pastikan selalu ada RAB yang rinci dan detail sebelum proyek dimulai, ya, biar gak terjebak di tengah jalan.

3. Menunda-nunda pekerjaan dengan alasan gak jelas

5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumahilustrasi pekerjaan konstruksi (pexels.com/Mikael Blomkvist)

Baca Juga: 7 Tips Memilih Kontraktor Renovasi yang Hemat Biaya

Menunda-nunda pekerjaan adalah trik lain yang sering dipakai kontraktor nakal. Setelah terima uang muka, mereka mulai bekerja lambat-lambat, atau bahkan menghentikan proyek tanpa alasan yang jelas. Alasan-alasan seperti bahan bangunan belum tersedia, cuaca buruk, atau tenaga kerja yang kurang, sering dijadikan dalih untuk memperlambat pengerjaan. Padahal, banyak dari alasan tersebut gak punya dasar kuat dan hanya digunakan untuk menutupi manajemen yang buruk atau karena kontraktor sibuk dengan proyek lain.

Akibat penundaan ini, pemilik rumah terjebak dalam proyek yang gak kunjung selesai. Setiap penundaan juga berpotensi menambah biaya, entah karena harus menyewa tempat tinggal sementara atau membeli material tambahan akibat perubahan harga. Situasi ini bikin pemilik rumah gak cuma rugi waktu, tapi juga uang, sementara kontraktor terus ngulur-ngulur tanpa kejelasan kapan proyek bakal selesai. Pemilik rumah harus waspada terhadap tanda-tanda awal proyek molor dan selalu meminta kejelasan jadwal kerja yang konkret.

4. Menurunkan spesifikasi material dari bahan tanpa izin

5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumahilustrasi pekerjaan konstruksi (pexels.com/Jorge Romero)

Menurunkan spesifikasi material tanpa izin adalah salah satu trik kontraktor nakal yang paling merugikan. Awalnya, mereka setuju untuk menggunakan bahan berkualitas sesuai permintaan pemilik rumah. Namun, di tengah pengerjaan, kontraktor bisa mengganti material dengan kualitas lebih rendah tanpa pemberitahuan. Tujuannya jelas, untuk menghemat biaya dan mengambil untung lebih banyak, sementara pemilik rumah gak sadar kalau bangunan mereka dibangun dengan bahan yang gak sesuai spesifikasi.

Dampaknya, hasil akhir bangunan bisa cepat rusak atau gak memenuhi standar keamanan. Misalnya, dinding yang retak, lantai yang cepat kusam, atau atap yang bocor jadi masalah jangka panjang akibat kualitas material yang buruk. Pemilik rumah sering baru menyadari ini setelah proyek selesai dan kontraktor sudah hilang dari radar. Untuk menghindarinya, pemilik rumah harus selalu cek langsung kualitas bahan yang digunakan, serta memastikan semua spesifikasi material tertulis jelas dalam kontrak.

5. Kontrak kerjasama yang kurang jelas

5 Trik Licik Kontraktor Nakal yang Sering Tipu Pemilik Rumahilustrasi membaca(pexels.com/Jorge Romero)

Kontrak kerjasama yang kurang jelas adalah celah besar yang sering dimanfaatkan kontraktor nakal untuk menipu pemilik rumah. Mereka sengaja membuat kontrak dengan bahasa yang ambigu, minim detail, atau bahkan hanya mengandalkan kesepakatan lisan. Dalam kontrak semacam ini, rincian tentang waktu pengerjaan, spesifikasi material, dan biaya sering kali gak dijabarkan dengan lengkap. Akibatnya, saat ada masalah atau perubahan di tengah proyek, pemilik rumah gak punya dasar hukum yang kuat untuk mengajukan komplain atau menuntut haknya.

Ketika kontrak gak jelas, kontraktor bebas memainkan proyek sesuai keinginannya. Mereka bisa menambah biaya, menunda pengerjaan, atau bahkan mengurangi kualitas tanpa takut melanggar perjanjian. Pemilik rumah pun jadi rentan terhadap pembengkakan biaya atau hasil akhir yang gak sesuai ekspektasi. Kontrak yang jelas adalah perlindungan terbaik untuk mencegah potensi kecurangan di kemudian hari.

Gak semua kontraktor mencurangi pemilik rumah, ya. Namun, banyaknya cerita orang yang tertipu oknum kontraktor nakal wajib jadi pelajaran. Semoga bocoran trik licik kontraktor nakal yang biasa digunakan untuk menipu pemilik rumah barusan bisa jadi pencegahan buat gak masuk ke lubang yang sama.

Baca Juga: 7 Tips Memilih Kontraktor Renovasi yang Hemat Biaya

Alfikri Saga Photo Verified Writer Alfikri Saga

Alfikri Saga mulai menulis sejak 2017 saat duduk di bangku SMP dan bergabung di IDN Times Community sejak 2020. Saat ini, Alfikri Saga sedang menempuh kuliah jurusan arsitektur.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya