9 Cara Budidaya Kalkun untuk Pemula dengan Sederhana

Punya potensi ekonomi yang tinggi

Barangkali budidaya kalkun di Indonesia memang tidak setenar beternak ayam atau unggas lainnya. Namun, kalkun sendiri sudah menjadi primadona bagi banyak orang, khususnya mereka yang tinggal di perkotaan. Nah, karena pembudidayaan kalkun tidak sebanyak ayam dan bebek, kamu bisa mengambil peluang ini sebagai kesempatan menguntungkan, lho.

Well, ini cara budidaya kalkun untuk pemula, kamu bisa baca artikel ini. Yuk, disimak!

Baca Juga: 5 Tips Budi Daya Cabai agar Cepat Panen dan Hasil Melimpah

Budidaya kalkun dengan langkah sederhana

9 Cara Budidaya Kalkun untuk Pemula dengan Sederhanailustrasi peternakan kalkun (wikimedia.org/Jessica Reeder)
dm-player

Livestocking dalam lamannya menjelaskan bahwa tujuan peternakan kalkun lebih diprioritaskan pada konsumsi dagingnya. Pasalnya, daging kalkun dikonsumsi oleh banyak orang di berbagai negara, seperti Amerika, Eropa, Asia, Australia, bahkan beberapa di Afrika.

Nah, karena lebih berfokus pada kualitas dagingnya, pembudidayaan kalkun tentu erat kaitannya dengan pemilihan bibit, pemberian pakan berkualitas, hingga pencegahan penyakit. Secara umum, kamu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini.

  1. Siapkan tempat atau lahan untuk budidaya kalkun. Idealnya, lahan yang dibutuhkan memang berukuran cukup besar. Kandang bisa dibuat dengan ukuran 6x10 meter dan usahakan lahan cukup jauh dari pemukiman warga.
  2. Pastikan pula lahan peternakan jauh dari jangkauan hewan predator lainnya.
  3. Pemilihan bibit unggul bisa dilakukan melalui peternak yang kamu percaya. Harap diingat bahwa kualitas bibit dapat memengaruhi kualitas kalkun saat mereka dewasa.
  4. Ada beberapa jenis pakan kalkun, yakni alami dan buatan. Untuk yang alami, kamu bisa memberikan mereka sayur-sayuran. Namun, pemenuhan nutrisi lengkap biasanya juga diberikan pakan buatan, misalnya voer yang memang dirancang untuk menambah bobot tubuh kalkun.
  5. Pantau perkembangan kalkun dan jauhkan mereka dari lingkungan yang berpotensi membuat stres. Meski termasuk hewan adaptif, kalkun bisa terserang stres karena lingkungan yang tidak sesuai.
  6. Dalam beberapa kasus, pemisahan anak kalkun dan induknya dibutuhkan untuk membuat anak kalkun tidak mudah stres.
  7. Vaksinasi dibutuhkan untuk kalkun agar mereka terhindar dari penyakit mematikan. Biasanya, virus newcastle disease (NDV) dapat dengan mudah menyerang kalkun dan unggas lainnya.
  8. Kalkun yang sehat biasanya akan melakukan perkawinan secara alami. Namun, perkawinan buatan juga dapat dilakukan untuk menghasilkan keturunan yang lebih baik.
  9. Masa panen biasanya berkisar antara 16 hingga 20 minggu, seperti ditulis dalam The Farming Guy. Usia ini adalah umur bagi kalkun untuk mencapai bobot ideal.

Terus, berapa harga pasaran kalkun di Indonesia? Well, harga dagingnya cukup bervariasi dalam rentang Rp100 ribu hingga 200 ribuan per kilogram. Untuk satu ekor ayam kalkun bisa berbobot 5 hingga 6 kilogram. Harga mungkin dapat berubah sesuai dengan kondisi, toko, retail, dan daerah.

Itu dia beberapa cara budidaya kalkun. Jadi, bagaimana, nih? Apa kamu sudah siap beternak kalkun berskala kecil? Semoga artikel ini dapat menambah wawasan buat kamu yang akan membudidayakan kalkun, ya!

Baca Juga: 9 Cara Budi Daya Ikan Mujair yang Menguntungkan, Murah dan Mudah!

Dahli Anggara Photo Verified Writer Dahli Anggara

Age quod agis...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Yudha
  • Retno Rahayu

Berita Terkini Lainnya