5 Cara Merawat Sprei Warna Putih agar Tidak Mudah Kotor
ilustrasi sprei warna putih (pexels.com/Ron Lach)
Memiliki sprei warna putih memang memberikan kesan bersih dan rapi, tapi juga menambah kesan elegan di kamar tidur. Namun, tantangannya adalah menjaga agar sprei tersebut tetap terlihat bersih dan tidak mudah kotor. Sprei putih sering kali cepat terlihat kusam karena noda atau kotoran yang menempel, bahkan hanya karena debu yang mungkin tidak kasat mata. Kamu pasti tidak ingin tidur di atas sprei yang terlihat kotor, bukan?
Merawat sprei putih memang memerlukan perhatian lebih, guys. Bukan hanya sekadar mencucinya dengan deterjen biasa, tetapi juga ada beberapa langkah tambahan yang perlu kamu lakukan agar warna putihnya tetap terjaga.
Nah dalam artikel ini, kita akan membahas lima cara praktis yang bisa kamu lakukan untuk merawat sprei warna putih agar tidak mudah kotor.
1. Cuci secara teratur dengan air hangat
ilustrasi mencuci sprei (vecteezy.com/110322461095294932096)Salah satu cara terbaik untuk merawat sprei putih agar tidak mudah kotor adalah mencucinya secara teratur dengan air hangat. Kotoran dan noda yang mungkin menempel di sprei, seperti keringat, minyak dari kulit, atau debu dapat terangkat lebih maksimal ketika menggunakan air hangat. Jangan lupa untuk menggunakan deterjen yang diformulasikan khusus untuk mencuci kain putih agar hasilnya lebih optimal.
Dengan mencuci sprei secara rutin, kamu juga mencegah kotoran menumpuk di serat kain yang bisa membuatnya kusam. Idealnya, kamu bisa mencuci sprei setiap satu atau dua minggu sekali, tergantung pada frekuensi pemakaian.
Namun, hindari mencuci sprei dengan air yang terlalu panas, karena bisa membuat serat kain cepat rusak dan warnanya memudar. Jadi, gunakan air hangat secukupnya untuk menjaga keseimbangan antara kebersihan dan keawetan kain sprei putihmu.
2. Hindari mencampur dengan pakaian berwarna lain
ilustrasi mencampur pakaian berwarna (vecteezy.com/studio2013)Kesalahan umum yang sering terjadi saat mencuci sprei putih adalah mencampurnya dengan pakaian berwarna lain. Meskipun terlihat sepele, mencuci sprei putih bersama dengan pakaian atau kain berwarna bisa membuat sprei mudah terkena transfer warna. Terkadang, pakaian berwarna dapat melepaskan sedikit pigmen selama proses pencucian, yang kemudian menempel pada sprei putihmu. Akibatnya, sprei putih bisa terlihat kusam atau bahkan sedikit berubah warna.
Agar sprei tetap terlihat cerah dan putih bersih, pastikan untuk selalu mencucinya secara terpisah dari pakaian berwarna. Kamu juga bisa menambahkan sedikit pemutih khusus untuk kain putih jika diperlukan, tetapi pastikan tidak terlalu sering menggunakannya karena bisa merusak serat kain jika digunakan berlebihan.
Dengan mencuci sprei secara terpisah, kamu bisa menjaga warna putihnya tetap murni dan tidak terkontaminasi oleh warna lain.
Baca Juga: 3 Cara Memutihkan Seprai yang Dekil dan Menguning
3. Gunakan deterjen khusus kain putih
ilustrasi mencuci sprei dengan deterjen (vecteezy.com/potato740473838)Untuk menjaga sprei putih agar tetap bersih dan cerah, penggunaan deterjen khusus untuk kain putih sangat direkomendasikan. Deterjen ini biasanya memiliki formula yang mampu mengangkat noda dan kotoran secara lebih efektif, sekaligus menjaga warna putih agar tidak mudah kusam. Selain itu, deterjen khusus kain putih biasanya dilengkapi dengan agen pemutih yang lembut, sehingga membantu mencerahkan sprei tanpa merusak serat kainnya.
Menggunakan deterjen biasa mungkin tidak cukup efektif untuk membersihkan sprei putih, terutama jika terdapat noda yang membandel dan pastinya sulit dihilangkan. Jadi, pastikan kamu memilih deterjen yang memang dibuat khusus untuk kain yang berwarna putih, ya. Dengan deterjen yang tepat, sprei putihmu akan tetap terlihat baru dan tidak cepat memudar meskipun sudah dicuci berulang kali.
4. Jemur di bawah sinar matahari langsung
ilustrasi menjemur sprei (vecteezy.com/ppneung910296)Sinar matahari memiliki kemampuan alami untuk memutihkan dan mencerahkan kain putih. Selain itu, sinar UV dari matahari juga membantu membunuh bakteri dan kuman yang mungkin masih tertinggal di serat kain, sehingga membuat sprei lebih higienis. Proses pengeringan di bawah sinar matahari juga bisa mengurangi bau apek yang terkadang muncul saat sprei tidak dikeringkan dengan benar, lho.
Namun, pastikan kamu tidak menjemur sprei terlalu lama di bawah sinar matahari yang terik, karena ini bisa membuat serat kain cepat rapuh dan warnanya memudar. Jemurlah sprei sampai benar-benar kering, tetapi tetap perhatikan durasinya agar tidak terlalu lama terpapar sinar matahari. Dengan begitu, sprei putih yang kamu milik akan tetap terlihat bersih, tidak memudar dan awet digunakan.
5. Setrika dengan suhu rendah untuk menghilangkan kerutan pada sprei
ilustrasi menyetrika sprei (vecteezy.com/seksanwangjaisuk)Setrika tidak hanya berfungsi untuk menghilangkan kerutan pada sprei, tetapi juga membantu membunuh bakteri atau kuman yang mungkin masih ada setelah proses penjemuran. Namun, saat menyetrika sprei putih, pastikan kamu menggunakan suhu yang rendah agar kain tidak rusak atau terbakar. Terutama jika sprei terbuat dari bahan katun atau linen, suhu setrika yang terlalu tinggi bisa membuat serat kain menjadi rapuh dan mudah sobek.
Selain itu, menyetrika dengan suhu rendah juga membantu menjaga kelembutan kain sprei warna putih. Sprei yang halus akan terasa lebih nyaman saat digunakan, dan tentunya akan membuat kamar tidurmu terlihat lebih rapi, bukan? Jadi, jangan lewatkan langkah ini jika kamu ingin menjaga sprei putihmu tetap terlihat bersih dan enak dipandang.
Merawat sprei putih agar tidak mudah kotor memang membutuhkan sedikit usaha lebih, namun hasilnya pasti akan sebanding. Dengan mengikuti lima tips di atas kamu bisa menjaga sprei putihmu tetap cerah, bersih, dan nyaman digunakan. Perawatan yang tepat juga akan membuat sprei putihmu lebih tahan lama dan selalu terlihat seperti baru, sehingga kamar tidurmu selalu terasa segar dan rapi.
Baca Juga: 6 Tips Membeli Seprai, Jangan Salah Ukuran dan Bahannya Panas
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
