TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Ternak Burung Kenari, Cepat dan Mudah Diikuti buat Pemula!

Siap jadi peternak burung kenari?

burung kenari (Pixabay.com/RoyBuri)

Ternak burung mungkin jadi salah satu hobi yang digemari oleh orang-orang. Selain sebagai hewan peliharaan, beternak burung juga bisa dijadikan peluang bisnis untuk mendapatkan uang, salah satunya burung kenari.

Burung kenari menjadi salah satu jenis burung yang mudah diternak. Pasalnya, burung ini dikenal memiliki kicauan yang sangat nyaring dan juga punya jiwa petarung. Kamu akan meraup untung banyak jika memelihara hewan bersayap ini dengan benar.

Penasaran bagaimana cara ternak burung kenari untuk pemula? Ikuti tahap-tahapan di bawah ini, ya!

1. Punya pengetahuan dasar soal burung kenari

ilustrasi burung kenari (Pexels.com/C)

Sebelum pelihara burung kenari, kamu harus punya pengetahuan dan paham dengan karakteristik burung itu. Kenari punya bentuk tubuh yang kecil dan termasuk burung petarung dan penyanyi, terutama sang jantan.

Berikut ini ciri-ciri burung kenari jantan dan betina yang harus kamu tahu agar tak keliru:

Jantan

  • Dubur jantan lebih menonjol, tegak lurus dan vertikal.
  • Suka berkicau dan suaranya nyaring.
  • Bentuk badang cenderung ramping memanjang dan leher yang lebih panjang.
  • Jika sudah masuk usia kawin atau birahi, jantan akan lebih sering berkicau, tindakannya lebih hiperaktif.

Betina

  • Dubur tidak menonjol, lebih datar.
  • Berkicau, suara tak senyaring jantan.
  • Bentuk tubuh cenderung bulat dan leher yang pendek.
  • Jika sudah masuk usia kawin atau birahi, ia akan lebih sering mematuk-matuk apapun yang ada dalam kandang dan mengepak-ngepakakkan sayapnya.

Baca Juga: Ini 4 Fakta Burung Kenari, si Cantik Bersuara Merdu

2. Memilih sangkar yang tepat untuk si burung

ilustrasi kandang burung (Pexels.com/Lee Yet)

Tahap selanjutnya adalah harus menyiapkan kadang yang tepat. Kamu harus memilih sangkar yang memungkinkan mereka untuk bergerak bebas. Umumnya, kandang mereka berukuran dengan panjang 40 cm, lebar 40 cm, dan tinggi 45 cm.

Kamu juga bisa langsung membelinya di toko atau pasar burung. Tak hanya itu, jauhkan antara jantan dan betina saat mulai beternak. Untuk pakan burung kenari, kamu bisa menyiapkan biji-bijian atau telur burung.

Tips berikutnya, letakkan kandang jauh dari keramaian dan simpan di samping tembok agar tak mudah goyang. Paling penting, bersihkan kandang secara teratur agar tak jadi sarang penyakit.

3. Mengawinkan kenari jantan dan betina

ilustrasi burung kenari (Pexels.com/Abhishek Tanwar)

Dalam proses perjodohan burung kenari, antara jantan dan betina harus diberikan waktu untuk saling berkenalan. Begini cara yang bisa kamu lakukan untuk mendekatkan mereka:

  • Dekatkan kandang kenari jantan dan kandang kenari betina. Biarkan mereka saling berkenalan setidaknya selama 3 hari.
  • Jika mereka memberi sinyal kecocokan satu sama lain, kenari jantan akan jadi lebih agresif dan sering mengeluarkan kicauan. Sementara sang betina akan diam saja.
  • Apabila kenari jantan dan betina sudah saling mengibas-ngibaskan sayapnya, mereka bisa langsung disatukan dalam satu kandang khusus kawin.
  • Awasi tingkah laku mereka, karena dikhawatirkan akan saling menyerang satu sama lain.

4. Proses penetasan telur burung kenari dan perawatannya

ilustrasi telur burung (Pixabay.com/soenkeehlers)

Jika sang betina sudah bertelur, kamu akan mengalami fase ini. Kandang dianjurkan sudah dilengkapi dengan sarang telur sekaligus lampu 5 watt. Hal itu guna memberikan kehangatan dan mempercepat penetasan telur.

Umumnya, burung kenari betina akan bertelur sebanyak 2 hingga 4 butir dengan waktu pengeraman berkisar selama 11-14 hari, bergantung pada kondisi suhu dan udara. Telur akan menetas setidaknya satu hari setelah masa pengeraman.

Namun, jika telur tak kunjung menetas, kamu harus segera melakukan pengecekan pada telur tersebut. Perlu diingat, tanda telur yang dibuahi adalah terdapat bintik hitam dan jernih.

Caranya, kamu cukup menerawang telur dengan mengarahkannya ke sumber cahaya. Jika warna telur jernih dan tak ada bintik hitam, maka telur tersebut tidak dibuahi. Akan tetapi, jika telur punya ciri telah dibuahi dan tak menetas, maka telur itu gagal.

Baca Juga: 7 Cara Merawat Burung Kenari Agar Sehat dan Berumur Panjang!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya