TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kain Satin: Karakteristik, Jenis, Kekurangan dan Kelebihan

Kerap menjadi bahan busana

Ilustrasi kain satin (pexels.com/Mikhail Nilov)

Kain satin menjadi bahan yang sering dimanfaatkan untuk berbagai macam busana. Biasanya, jenis kain ini sering digunakan untuk gaun maupun dress karena bisa memberi kesan mewah dan anggun untuk pemakainya. Itulah kenapa sampai sekarang masih menjadi pilihan utama.

Lalu seperti apa sih karakteristik kain satin? Bagaimana cara merawatnya? Yuk, simak ulasannya di bawah ini sampai selesai.

1. Seperti apa kain satin?

dress brokat satin (instagram.com/febyrendra)

Mengutip buku Ilmu Tekstil (2011) oleh Dewi Suliyanthini, kain satin adalah bahan kain yang proses pembuatannya dengan cara ditenun menggunakan teknik serat filamen atau weave. Teknik inilah yang membuat kain satin terlihat mengkilap atau glossy.

Karakteristik kain satin sangat lembut dan jatuh saat dipakai. Tekstur permukaan mengkilap. Saat dipakai juga nyaman di kulit karena terasa dingin. Ditambah bisa memberi kesan yang mewah dan elegan saat memakainya.

Baca Juga: Kain Brokat: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

2. Jenis-jenis kain satin

ilustrasi kain satin (pexels.com/Engin Akyurt)

Kain satin memiliki berbagai jenis yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan. Setiap jenis juga punya karakter yang berbeda-beda. Untuk itu, simak penjelasannya di bawah ini ya.

  • Kain satin kahatex: Kerap digunakan untuk kebutuhan dekorasi seperti gorden. Karakternya cenderung lebih tebal dan kaku.
  • Kain satin clarissa: Umumnya digunakan dalam dekorasi gorden, kain pelapis sisi venue, atau bahan utama dalam rok. Karakternya tipis dan jatuh.
  • Kain satin velvet: Dibuat dari bahan polyester yang sering digunakan sebagai hijab karena karakternya halus dan lembut pada permukaan.
  • Kain satin bridal: Kualitasnya sangat bagus dan kerap digunakan sebagai bahan dasar gaun atau pakaian mewah lain karena memberi kesan elegan.
  • Kain satin silk (sutra): Kerap dipilih sebagai bahan hijab karena sangat lembut, halus, dan adem saat digunakan.
  • Kain satin sateen: Meski mirip dengan satin pada umumnya, tapi jenis satin sateen lebih beragam dan bervariasi.
  • Kain satin slipper: Karakter kain ini keras dan kuat. Kerap digunakan sebagai bahan sepatu anak karena membuat kaki nyaman.
  • Kain satin damask: Pola dan motifnya rumit karena menggunakan teknik khusus. Contohnya beludru dengan bahan dasar satin.
  • Kain satin delustered: Cocok untuk pakaian sehari-hari karena lebih ringan dan mengkilap pada kedua sisi.
  • Kain satin cloth: Terbuat dari bahan utama wool. Kualitasnya sangat baik, kilapan kain yang ditampilkan lebih mewah dan lembut.
  • Kain satin Roberto Cavalli: Namanya dipengaruhi oleh seorang fashion designer ternama, Roberto Cavalli. Karakter satin ini mudah menyerap keringat dan cocok untuk pakaian tidur.
  • Kain satin faconne: Karakternya lebih halus dan cocok menjadi bahan utama pakaian. Ragam motifnya juga banyak.

3. Cara merawat kain satin

ilustrasi kain satin (pexels.com/Kássia Melo)

Agar kain satin awet, cara perawatannya pun harus diperhatikan. Terutama jika kain ini digunakan sebagai bahan gaun atau busana mewah lainnya. Untuk itu berikut ini beberapa tips merawat kain satin.

  • Hindari mencuci dengan mesin cuci karena bisa merusak serat satin.
  • Bahan satin dianjurkan untuk mencucinya menggunakan tangan.
  • Pilih detergen cair yang bisa melembutkan saat mencuci bahan satin.
  • Lebih baik saat mencuci busana berbahan satin tidak mencampurkan dengan baju dengan bahan lain.
  • Saat menyetrika menggunakan suhu sedang agar tidak merusak tekstur kain.
  • Simpan busana berbahan satin di tempat yang sejuk untuk menghindari jamur dan kotoran lainnya.

Baca Juga: Kain Crinkle: Cara Merawat, Kekurangan dan Kelebihan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya