TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Bahaya Punya Kos-kosan Gak Dirawat, Terkesan Angker!

Harus tetap dirawat meski tak semua kamar isi

ilustrasi kos-kosan (pexels.com/Wendelin Jacober)

Usaha kos-kosan masih menjanjikan keuntungan mengingat banyaknya orang yang merantau baik untuk bekerja, bersekolah, atau kuliah. Membangun usaha ini juga tidak harus dengan mendirikan bangunan baru. Kamu bisa memanfaatkan rumah yang gak ditinggali, seperti rumah warisan orangtua biar lebih produktif.

Akan tetapi, menjalankan usaha kos-kosan dengan baik berarti dirimu harus sangat memperhatikan masalah perawatannya. Sekuat apa pun bahan bangunan yang digunakan, seiring usia tentu bakal lapuk juga. Khususnya untuk kos-kosan yang memanfaatkan bangunan lama. Katakanlah rumah masa kecilmu yang sudah berumur lebih dari 20 tahun.

Namun baik kos-kosan memakai bangunan lama maupun baru, perawatan secara berkala penting dilakukan. Sebagai pemilik, dirimu jangan hanya asyik menunggu anak-anak kos membayar biaya sewa. Perawatan bangunan kos-kosan menjadi tanggung jawabmu sepenuhnya. Bila perawatan ini diabaikan selama bertahun-tahun, berikut enam bahaya punya kos-kosan gak dirawat.

1. Membahayakan keselamatan anak kos

ilustrasi dapur kos-kosan (pexels.com/Wallace Chuck)

Walaupun orang-orang yang indekos di tempatmu sudah dewasa dan cukup bisa menjaga diri, faktor bangunan juga amat berpengaruh terhadap keselamatan mereka. Sebagai contoh, kos-kosan memakai papan kayu sebagai anak tangga. Ketika papan-papan ini lapuk, anak kos bisa tiba-tiba terjatuh ketika menuruninya.

Begitu pula adanya dinding yang retak parah, kerangka atap yang keropos, lantai keramik kamar mandi yang pecah, dan sebagainya bisa mencelakakan penghuni kos. Tugasmu sebagai pemilik kos adalah mengamankan setiap penghuninya dari potensi berbagai kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaianmu dalam melakukan perawatan bangunan. Dengarkan keluhan anak kos tentang kerusakan bangunan.

Jangan justru kamu kesal karena mereka terkesan bawel. Bayarnya gak seberapa, tetapi meminta ini itu diperbaiki. Mereka hanya membayar sesuai tarif yang ditetapkan olehmu. Dirimu seharusnya malah senang bila anak kos memberitahukan kerusakan-kerusakan di rumah biar bisa segera diperbaiki. Kalaupun lagi tak ada laporan, tetaplah memeriksanya secara berkala.

Baca Juga: Perlukah Membeli Air Purifier?

2. Bagian dalam dan luarnya kotor bikin orang tak berminat

ilustrasi rumah tua (pexels.com/Woki Nguyn)

Siapa yang mau tinggal di hunian yang terlihat kotor dengan membayarkan sejumlah uang? Tentu calon penghuni kos lebih suka kos-kosan yang bersih meski bangunannya gak baru daripada bangunan baru tetapi joroknya minta ampun. Maka dari itu, usaha ini tak cocok untukmu yang tidak suka bersih-bersih.

Jika pun dirimu gak hobi beres-beres atau mempunyai kesibukan yang lain, pastikan kamu membayar penjaga kos untuk melakukan tugas tersebut. Sayang apabila kamu sudah membangun kos-kosan dengan biaya ratusan juta belum termasuk tanahnya, tapi sepi peminat cuma karena kotor. Untuk keperluan mengiklankan kos-kosan di media sosial, foto memang dapat diedit sedemikian rupa.

Akan tetapi, calon penghuni tentu kecewa berat bila setelah melihat langsung bangunannya ternyata berbeda. Di foto-fotonya bersih, tapi kenyataannya kotor seperti gak pernah dibersihkan. Menyapu dan mengepel setiap hari saja belum cukup. Pangkas tanaman yang tumbuh di halaman secara rutin dan beberapa tahun sekali lakukan pengecatan ulang.

3. Pemilik cuek, potensi kejahatan meningkat

ilustrasi rak sepatu kos-kosan (pexels.com/Kelly)

Kamu mungkin berpikir kos-kosan yang diincar penjahat pasti yang bangunannya bagus dan bersih. Alasanmu, baik pemilik maupun penghuninya termasuk kaya sehingga banyak barang mahal yang dapat diambil. Kenyataannya, kos-kosan yang kurang terawat malah lebih menarik pencuri. 

Penyebabnya ialah kurangnya perawatan menunjukkan bahwa sikap pemilik kos masa bodoh. Tidak hanya masa bodoh terkait kebersihan kos-kosan, melainkan juga nasib anak kosnya. Jika terjadi pencurian, dirimu kecil kemungkinan mau repot-repot membantu anak kos membuat laporan ke kantor polisi.

Belum lagi banyak celah pada bangunan yang tak terawat sehingga memudahkan penjahat melancarkan aksinya. Misalnya, pintu pagar dan garasinya berkeamanan rendah. Kuncinya sudah agak rusak. Sekali congkel saja, pencuri telah dapat masuk. Beda dengan kos-kosan yang perawatannya maksimal. Keamanannya pasti juga terus ditingkatkan.

4. Rusak parah, renovasi besar-besaran bikin kos-kosan tak bisa dihuni

ilustrasi rumah tua (pexels.com/Emmanuel Codden)

Kos-kosan akan menjadi salah satu sumber pendapatanmu. Maka sebisa mungkin renovasi yang dilakukan gak sampai bikin semua penghuninya harus pergi. Ini hanya dapat dicapai bila perawatan selalu dilakukan. Misalnya, begitu ada penghuni kos yang mengeluh atap kamarnya bocor, segera panggil tukang.

Kalau penyebab kebocorannya cepat diketahui dan diatasi, penghuni kamar tak perlu sampai mengungsi dulu. Perbaikannya cuma sebentar. Akan tetapi bila kebocoran dibiarkan, kayu-kayu kerangka atap dan plafon akan makin lapuk. Kelak seluruh atap ini ambrol, mau tidak mau anak kos harus pergi.

Aliran penghasilanmu dari kos-kosan terhenti, tapi di saat yang sama dirimu mesti memakai tabungan untuk renovasi besar-besaran. Setelah renovasi selesai, mendapatkan penghuni baru belum tentu mudah. Masa paceklik di kos-kosanmu menjadi bertambah panjang. 

5. Terkesan angker

ilustrasi rumah tua (pexels.com/Алексей Виноградов)

Rumah bisa terlihat angker bukan karena benar-benar ada hantunya, berdiri di atas tanah bekas kuburan, atau pernah ada kejadian tragis di situ. Semua rumah yang gak terawat lama-kelamaan bakal menimbulkan kesan menyeramkan. Seperti tanaman merambat hingga ke dinding sehingga mirip rumah dalam film horor.

Belum lagi pagar besinya berkarat, engsel pintunya kurang pelumas dan berkeriut panjang ketika dibuka, lampunya mati tidak diganti, dan sebagainya. Walaupun tak pernah ada penampakan hantu di kos-kosanmu, wajar bila orang-orang merinding melihatnya. Satu demi satu anak kos lama bakal meninggalkannya.

Sementara itu, tidak ada orang lain yang berminat sebab dari luar saja bangunannya telah tampak terbengkalai. Rawat kos-kosanmu sebaik mungkin biar bangunan yang telah berusia belasan bahkan puluhan tahun masih tetap terlihat asri. Selama kondisinya terawat, bangunan tua justru tampak klasik dan estetik.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya