TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

1 Kavling Berapa Meter? Simak Ukuran, Jenis, dan Kekurangan-Kelebihan

Penting untuk diketahui sebelum membeli tanah!

ilustrasi rumah (pexels.com/Clay Elliot)

Intinya Sih...

  • Ukuran tanah kavling bervariasi
  • Tanah kavling memiliki berbagai jenis
  • Tips membeli tanah kavling yang perlu diperhatikan

Ketika ingin membangun rumah, ukuran tanah menjadi hal yang penting diperhatikan. Dengan banyaknya ukuran yang tersedia, beberapa developer rumah atau pemilik tanah sering kali mencantumkan ukuran tanah yang sebelumnya telah dibagi-bagi.

Istilah ini kerap disebut sebagai tanah kavling, yang merupakan sebidang tanah yang telah dipetak-petak sesuai ukuran-ukuran tertentu untuk dijadikan bangunan atau hunian. Dengan cara ini, gak jarang tanah kavling memiliki perawatan yang minim dan praktis, sehingga sering dicari calon pemilik rumah baru.

Lalu, berapa meter luas satu kavling yang menjadi acuan untuk membeli rumah? Simak penjelasannya di bawah ini!

1. 1 kavling berapa meter?

Ilustrasi tanah kavling saat membeli rumah (Pexels.com/Tom Fisk)

Kavling yang telah dibagi menjadi beberapa petak tentunya memiliki perbedaan untuk ukuran-ukuran tertentu. Untuk itu, peurtanyaan 1 kavling berapa meter memiliki jawaban yang bermacam-macam, karena kavling bukanlah satuan ukuran luas yang pasti.

Pasalnya, ukuran tanah 1 kavling pasti berbeda-beda, mulai dari 45, 60, 100, hingga 200 meter persegi. Adapun ukuran tanah kavling juga dipengaruhi oleh keputusan para penjual, bentuk lahan, dan luas total tanah yang hendak dijual. Namun, umumnya tanah kavling memiliki ukuran 200-500 meter persegi, yang kembali disesuaikan tergantung dari jenis tanah kavling yang ditawarkan.    

2. Jenis-jenis tanah kavling berdasarkan ukuran

ilustrasi rumah tusuk sate (pexels.com/Drone Visionary)

1. Cul de Sac

Diambil dari bahasa Perancis yang bearti jalan buntu, jenis tanah ini memiliki area depan yang sempit, tetapi luas di sisi belakang. Letaknya pun berada di ujung jalan buntu atau merupakan tanah kavling paling ujung. Jenis tanah kavling ini cocok untukmu yang menyukai area lebih privat dan lalu lalang kesibukan.  

2. Interior

Tanah jenis ini juga kerap dikenal sebagai ‘cluster’ atau klaster yang berada di tengah deretan tanah lainnya dalam satu area. Biasanya, tanah ini hanya memiliki satu akses gerbang masuk dengan privasi yang cukup dan area yang terbatas.  

3. T-Intersection

Juga populer dikenal sebagai lokasi “tusuk sate”, yakni berada di tengah pertigaan yang berbentuk “T”. Karena letaknya di tengah-tengah, lokasi ini cocok untuk dijadikan sebagai lahan berbisnis karena memiliki jarak pandang yang melebar.     

4. Key lot

Jenis tanah ini berada di tengah tanah kavling lainnya yang memiliki area depan lebih luas. Layaknya jenis ‘interior’, tanah ini berada di tengah-tengah deretan tanah lainnya.

5. Corner lot

Sesuai dengan istilahnya, ‘corner’, tanah ini berada di ujung kavling yang berada di paling pojok dan diapit oleh tanah kavling lainnya. Kelebihan dari tanah ini adalah kamu bisa memanfaatan area menjadi dua pintu masuk untuk akses yang lebih mudah.

6. Flag lot

Sama halnya seperti bendera, bentuk kavling ini mirip huruf “L”. Namun, jenis tanah ini jarang terdapat di kawasan perumahan bertipe cluster yang tidak memiliki akses ke jalan utama.

3. Jenis-jenis tanah kavling berdasarkan bentuk atau permukaan fisik tanah

ilustrasi rumah tusuk sate (pixabay.com/ariesjay)

1. Standard lot

Merupakan jenis tanah kavling yang paling mudah ditemukan. Jenis tanah ini sering kali berbentuk persegi atau persegi panjang. Cocok untuk mendirikan berbagai bangunan, tanah ini kerap berukuran 350-400 meter persegi.

2. Irregular

Seperti namanya, jenis tanah ini tidak memiliki ukuran yang tidak beraturan. Namun, tanah ini kerap dijual dengan harga yang lebih murah dan biasanya juga memiliki ukuran yang lebih luas.  

3. Flute

Menyerupai seruling, bentuk tanah ini memanjang dengan bagian depan dan belakang yang sempit. Biasanya tanah ini berukuran 180 meter persegi dan oleh karena itu, jika kamu memiliki ukuran tanah ini, kamu dapat membangun bangunan atau hunian berlantai dua.

4. Rear loader

Hampir mirip dengan jenis tanah sebelumnya, tanah ini juga memiliki bentuk memanjang yang cocok untuk beragam jenis properti dan pintu masuk dari sisi belakang. Meskipun mirip dengan 'flute', jenis tanah ini memiliki ukuran yang lebih luas, yakni 250 meter persegi.

5. Squat

Terakhir, jenis tanah ini memiliki ukuran paling kecil yang juga memiliki harga lebih murah. Tak jarang, tanah ini cocok untuk hunian berkonsep minimalis dengan kisaran ukuran 250-300 meter persegi.

Baca Juga: 5 Tanaman Pengusir Lalat Buah, Bisa Ditanam di Dalam Rumah! 

4. Tips membeli tanah kavling

Ilustrasi tanah kavling saat membeli rumah (Pexels.com/Tom Fisk)

Untuk membeli tanah kavling, tentunya terdapt tips-tips yang perlu kamu ikuti agar tidak salah langkah. Berikut kami rangkum tips singkat membeli tanah kavling dari ahli, dikutip Fyffe Design:

1. Perhatikan jenis tanah sesuai dengan bangunan tertentu

Pertama, kamu perlu bertanya kepada diri sendiri tujuan mencari sebidang tanah. Baik untuk memenuhi tujuan jangka panjang atau sebagai investasi, membeli sebidang tanah yang sesuai dengan kebutuhan merupakan langkap pertama untuk membantumu memilih sebidang tanah yang tepat.  

“Saat menyusun anggaran, selalu pertimbangkan sedikit dana tambahan untuk skenario-skenario untuk berjaga-jaga. Ini semua tentang mempersiapkan hal-hal yang tak terduga,” ucap Project Leader Feffy Design, Henry.

2. Tes tanah

Penting juga untuk menginspeksi jenis tanah yang dapat membuatmu mengurangi potensi bahaya lingkungan dan menentukan apakah tanah tersebut sesuai dengan pondasi bangunan yang kamu ingin bangun. Ingatlah bahwa membangun rumah di lahan yang miring akan menimbulkan biaya tambahan dan tanah yang miring juga memerlukan ekstra bujet untuk melindungi bangunan dari banjir.

3. Berkomunikasi dengan baik bersama developer

Komunikasi bersama dengan developer atau pemilik tanah juga menjadi salah satu aspek penting untuk diperhatikan. Komunikasi ini pun juga menjadi jembatan bagimu untuk memverifikasi harga yang ditawarkan dan detail-detail tanah apa saja yang sudah termasuk, serta apa yang belum.

4. Lokasi dan akses

Membeli tanah yang tepat juga dilihat berdasarkan lokasi dan akses. Penting untuk mengukur akses-akses terdekat dari rumah, seperti sekolah, rumah sakit, supermarket, pusat hiburan, dan transportasi umum untuk memberikan kenyamanan saat tinggal di rumah.

5. Juga perhatikan perjanjian yang mungkin membatasimu sebagai pemilik tanah di masa depan

Penting untuk melakukan penelitian secara menyeluruh dan memahami apa saja yang termasuk ke dalam perjanjian kontrak, termasuk hak guna dan izin bangunan. Keterbatasan ini juga akan mempermudahmu untuk mempersempit pilihan saat membeli tanah dan menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik.   

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya