TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Gaya Hidup Minimalis Sangatlah Ramah Lingkungan

Hidup minimalis dan ramah lingkungan itu selaras

ilustrasi perempuan membaca buku (pexels.com/minan1398)

Gaya hidup minimalis menjadi salah satu gaya hidup yang sedang ngetren. Gaya hidup minimalis punya fokus untuk meminimalisir konsumerisme dan mengubah kebiasaan menjadi lebih sederhana. Sebagai pelaku gaya hidup minimalis, kamu akan lebih bisa mengeliminasi hal-hal dan barang-barang yang tidak berguna, serta tidak bermanfaat.

Gaya hidup minimalis selaras dengan konsep berkelanjutan, yaitu menggunakan barang seperlunya dan mampu mengurangi sampah. Mempraktikkan gaya hidup minimalis di kehidupan sehari-hari juga punya dampak pada pelestarian lingkungan. Berikut alasan mengapa gaya hidup minimalis sangatlah berkelanjutan dan ramah lingkungan.

1. Mengurangi konsumsi barang berlebih

ilustrasi berbelanja (pexels.com/olly)

Mengurangi konsumsi yang berlebih pada suatu barang menjadi fokus utama gaya hidup minimalis. Bukan berarti hidup minimalis harus ekstra hemat dan pelit pada konsumsi suatu barang. Namun, hidup minimalis cenderung menghindari belanja barang secara impulsif dengan mempertimbangkan prioritas dan kebutuhan.

Sama dengan gaya hidup berkelanjutan yang hanya akan membeli dan mengonsumsi barang-barang yang dibutuhkan. Kedua gaya hidup ini mampu mengurangi sampah dari konsumsi manusia secara signifikan.

Namun sebaliknya, konsumerisme hanya akan memperbanyak jumlah sampah dari barang-barang yang terbeli, tidak terpakai, dan menjadi sampah. 

2. Rumah minimalis menghabiskan lebih sedikit energi

ilustrasi ruangan dengan jendela (pexels.com/fotoaibe)

Gaya hidup minimalis tak terlepas dari rumah yang menjadi tempat tinggal. Hunian minimalis menekankan pada efisiensi bangunan dan tata ruang yang sederhana. Ukuran rumah yang cenderung lebih kecil membuat material yang dibutuhkan untuk pembangunan lebih sedikit.

Rumah minimalis juga lebih sedikit membutuhkan penerangan dan energi. Penghematan energi dan pemangkasan sumber daya saat membangun rumah menjadi ciri hunian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Ditambah, rumah-rumah minimalis memprioritaskan pencahayaan alami lewat instalasi jendela. Agar cahaya matahari bisa masuk ke dalam rumah secara maksimal. Sehingga mengurangi konsumsi energi di pagi hingga siang hari.

Baca Juga: 6 Tanaman Hias Depan Rumah Minimalis, Perawatannya Super Mudah!

3. Mengurangi jejak karbon

ilustrasi memilih baju (pexels.com/liza-summer)

Menerapkan hidup minimalis berpotensi besar mengurangi jejak karbon. Terutama dalam konsumsi suatu barang, kamu jadi lebih selektif saat membeli barang baru. Mengutamakan membeli barang yang dibutuhkan, dibanding membeli barang baru karena diskon atau lapar mata.

Memiliki baju secukupnya dan hanya membeli saat benar-benar membutuhkan adalah salah satu bentuk gaya hidup minimalis sekaligus ramah lingkungan. Kamu bisa mengurangi jejak karbon dari pembelian baju baru, dan sekaligus merasa cukup dari lemari minimalis yang kamu punya. 

4. Mengutamakan kualitas daripada kuantitas

ilustrasi memilih sepatu (pexels.com/alexandra-maria)

Mengutamakan kualitas adalah prioritas gaya hidup minimalis. Produk yang berkualitas memang cenderung mahal, akan tetapi daya pakai dan daya simpannya bertahan cukup lama. Ini juga dapat menekan biaya belanja suatu barang berkali-kali.

Barang yang cenderung tidak berkualitas sering kali cepat rusak, meskipun harganya murah. Jika rusak, kamu akan membeli barang baru lagi. Barang-barang yang rusak hanya akan menjadi sampah, yang jelas tidak bagus bagi lingkungan.

Verified Writer

Ema Endrawati

Temannya burung hantu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya