8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asik

Kamu jadi gak happy masuk kantor

Intinya Sih...

  • Atasan toksik memberikan kritik yang tidak membangun, mengurangi motivasi kerja, dan menghambat pertumbuhan tim.
  • Micromanagement menunjukkan ketidakpercayaan pada tim, menghambat kreativitas, dan membuat karyawan merasa terbatas dalam ruang geraknya.
  • Atasan toksik sering menghalangi perkembangan profesional karyawan, mencuri kredit atas hasil kerja tim, dan menciptakan lingkungan kerja yang tegang.

Pernahkah kamu merasa gak nyaman bekerja di bawah atasan tertentu? Terkadang, masalahnya bukan pada pekerjaan, tapi lebih kepada cara pemimpin tersebut menjalankan tugasnya. Atasan yang toksik bisa membuat lingkungan kerja menjadi gak sehat, yang berdampak langsung pada kinerja dan kesejahteraan karyawan. 

Guys, mengenali ciri-ciri atasan toksik merupakan langkah awal yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan profesional kamu. Berikut ini adalah beberapa tanda utama yang menunjukkan bahwa bosmu mungkin termasuk kategori atasan toksik. Cermati, yuk!

1. Kritik tanpa henti

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang selalu mengkritik (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Atasan yang toksik sering memberikan kritik yang gak membangun. Bukannya memberikan masukan yang bisa membuatmu berkembang, mereka cenderung hanya menunjuk kesalahan tanpa memberikan solusi. Kritik seperti ini dapat melemahkan semangat dan motivasi kerja. Jika kamu terus-menerus merasa seperti gak ada yang benar di mata atasanmu, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka bukan tipe pemimpin yang mendukung pertumbuhan timnya. Padahal, kritik yang sehat seharusnya bersifat konstruktif, memberikan arahan untuk perbaikan, bukan hanya mengedepankan kesalahan, kan?

2. Micromanagement

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang melakukan micromanagement (pexels.com/Alena Shekhovtcova)

Micromanagement terjadi saat atasan terlalu mengawasi dan mengontrol setiap detail pekerjaanmu. Atasan toksik sering kali gak mempercayai kemampuan timnya, sehingga mereka merasa perlu terlibat dalam setiap aspek pekerjaan. Akibatnya, kreativitas dan kebebasan kerja menjadi terhambat. Kamu mungkin merasa seperti gak memiliki ruang untuk membuat keputusan sendiri atau berkontribusi secara penuh.

3. Gak mendukung pengembangan karir

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang gak mendukung karier karyawan (pexels.com/Yan Krukau)

Seorang atasan yang baik seharusnya mendukung perkembangan profesional timnya, baik itu dengan memberikan pelatihan, kesempatan untuk belajar hal baru, atau memfasilitasi promosi. Namun, atasan toksik sering kali justru menjadi penghalang bagi kemajuan karyawannya. Mereka mungkin mengabaikan permintaan untuk berkembang atau bahkan sengaja menghambatmu agar tetap berada di posisi yang sama. Akibatnya, kamu bisa merasa terjebak dalam peran yang sama tanpa ada peluang untuk maju. Ini bisa memicu perasaan tidak dihargai dan frustasi.

Baca Juga: 5 Tanda Hubunganmu Mulai Menjadi Toksik, Kenali Sekarang!

4. Mengambil kredit atas kerja tim

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang toksik (pexels.com/ Antoni Shkraba)

Salah satu sifat yang paling menjengkelkan dari atasan toksik adalah mengambil kredit atas hasil kerja tim. Ketika sebuah proyek berhasil, mereka dengan bangga mengklaim bahwa itu adalah buah dari kerja keras mereka, padahal kenyataannya kamu dan rekan-rekanmu yang berjuang untuk menyelesaikannya. Hal ini tentu saja merusak semangat tim dan menghancurkan kepercayaan antara atasan dan bawahan. Pemimpin yang baik harus memberi penghargaan kepada timnya dan mengakui kontribusi setiap individu. Setuju?

5. Ketidakstabilan emosional

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang emosinya tidak stabil (pexels.com/Moose Photos)

Atasan toksik sering kali menunjukkan ketidakstabilan emosi, seperti mudah marah, kecewa, atau berubah-ubah dalam memberikan arahan. Ketidakstabilan ini menciptakan lingkungan kerja yang tegang dan gak nyaman, di mana kamu merasa harus selalu berhati-hati agar gak memicu kemarahan mereka. Atasan yang emosional bisa membuat kamu merasa cemas dan takut untuk berkomunikasi, yang tentunya berdampak pada produktivitas kerja.

6. Sikap dingin dan mengabaikan feedback

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi sikap atasan yang dingin (pexels.com/Yan Krukau)

Pernahkah kamu merasa bahwa atasanmu sama sekali gak peduli dengan apa yang kamu katakan? Jika mereka sering mengabaikan feedback atau masukanmu, itu adalah tanda bahwa mereka gak terbuka untuk komunikasi dua arah. Sikap yang terlalu dingin dan gak responsif ini membuat karyawan merasa tidak berharga, dan bisa memicu frustasi dalam jangka panjang.

7. Bergosip tentang karyawan lain

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang suka bergosip (pexels.com/Yan Krukau)

Jika atasanmu suka membicarakan karyawan lain di belakang mereka, itu adalah tanda lingkungan kerja yang gak sehat. Seorang pemimpin seharusnya menjaga profesionalisme, bukan ikut terlibat dalam gosip. Ketika seorang atasan bergosip, mereka menciptakan suasana yang penuh kecurigaan dan ketidakpercayaan antar karyawan. Percayalah, gosip dari atasan juga bisa membuatmu merasa gak aman, karena ada kemungkinan mereka juga membicarakanmu di belakang.

8. Membudayakan Ketakutan

8 Ciri Atasan Toksik, Bikin Suasana Kantor Tegang dan Gak Asikilustrasi atasan yang menebarkan ketakutan (pexels.com/ Yan Krukau)

Atasan yang toksik sering menggunakan taktik intimidasi atau menebar ketakutan untuk mengendalikan timnya. Mereka mungkin mengancam dengan sanksi, pemecatan, atau menciptakan situasi di mana karyawan merasa takut membuat kesalahan. Cara ini mungkin efektif dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang, hal ini hanya akan menciptakan lingkungan kerja yang gak sehat dan menurunkan moral tim.

Jika menyadari artikel ini jelas menggambarkan ciri atasan toksik di mana kamu sedang bekerja, penting untuk segera mengambil langkah. Kalau memungkinkan, cobalah untuk berbicara dengan atasan secara langsung tentang masalah yang kamu hadapi. Jelaskan dampak dari tindakan mereka terhadap kinerja dan kesejahteraan. Kalau memang kondisi lingkungan kerja terlalu toksik dan gak ada perbaikan, mungkin saatnya kamu mempertimbangkan opsi lain. Pindah pekerjaan bisa menjadi jalan keluar untuk melindungi kesejahteraan mental dan karirmu. Semoga membantu, ya.

Baca Juga: 5 Tips Lepas dari Hubungan Toksik, Bukan Hal Mudah

Lathiva R. Faisol Photo Verified Writer Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya