9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamu

Karakter bos yang red flag banget

Memiliki bos yang baik di tempat kerja bisa mendorong kamu menjadi versi terbaik dan berkembang sebagai seorang karyawan. Namun, sayangnya tidak semua atasan bisa seperti ini. Beberapa di antaranya bahkan menunjukkan sikap yang buruk alias toxic. Ini tentu bisa menjadi mimpi buruk bagi seorang karyawan, dan bisa mengganggu performa selama di tempat kerja.

Maka dari itu, kamu perlu mengenali ciri- ciri seorang bos yang toxic sehingga kamu bisa mengambil langkah untuk melindungi kesehatan mental, fisik, dan kariermu sendiri. Yuk, simak 9 ciri- cirinya di bawah ini.

1. Selalu mengkritik

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi bos toxic (pexels.com/Yan Krukau)

Saat atasan selalu mengkritik pekerjaan kamu atau rekan di tempat kerja, itu bisa jadi  tanda bos yang toxic. Bukannya memberikan masukan yang membangun, dukungan, atau solusi yang tepat, mereka justru hanya mengkritik kesalahanmu saja. Mereka bahkan hanya memberikan sedikit instruksi dan lebih banyak mengatakan hal- hal negatif tentang apa yang sudah kamu lakukan.

Kritik dan kalimat negatif seperti itu bisa menurunkan rasa percaya diri dan membuat kamu meragukan kemampuan kerjamu sendiri. Bahkan, kemungkinan terburuknya adalah, bos yang toxic menggunakan kritik seperti itu untuk meremehkan bawahannya. Mereka berusaha mengendalikan, memanipulasi, dan menakuti karyawan untuk mempertahankan posisinya dalam hirarki perusahaan.

2. Mengambil kredit atas pekerjaan orang lain

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi seseorang sedang bekerja (pexels.com/Ruslan Burlaka)

Mengakui pekerjaan orang lain sebagai hasil pekerjaannya sendiri, adalah karakteristik nyata dari seorang bos yang toxic. Mereka menghapus kontribusi dan kerja keras yang sudah kamu lakukan, serta menghalangimu untuk berkembang secara profesional. Bos seperti ini tidak memiliki integritas, sebab mereka hanya mementingkan promosi dirinya sendiri daripada kesuksesan anggota timnya. 

Saat bosmu mencuri kredit atas pekerjaanmu, pasti rasanya sangat menyulitkan, sebab kamu mungkin tidak bisa melaporkannya. Hal ini juga bisa berpotensi membentuk budaya kerja yang toxic, sehingga kamu akan merasa tidak dihargai dan tidak diapresiasi dengan baik. Pada akhirnya, kamu dan karyawan lain tidak akan bisa bekerja dengan maksimal. 

3. Tidak menghormati anggota tim

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi bekerja dengan bos (pexels.com/Yan Krukau)

Kerja tim yang baik dilandaskan pada kepercayaan dan rasa hormat. Maka berhati- hatilah kalau kamu melihat bos mulai tidak menghormati anggota timnya di tempat kerja.

Bagaimana contohnya? Saat bos kamu tidak menggubris ide yang kamu berikan, selalu memotong saat kamu sedang berbicara, atau menunjukkan sikap tidak menyenangkan atas input yang kamu tawarkan. Sikap seperti ini akan membuat suasana tim menjadi tidak menyenangkan dan lama kelamaan bisa menghambat produktivitas kerja tim. 

Baca Juga: 3 Cara Toxic dalam Menghadapi Konflik, Segera Ubah! 

4. Micromanaging

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi micromanaging (pexels.com/Jonathan Borba)

Seorang bos atau atasan memang bertugas untuk mengelola tim dan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya. Namun, kalau bos tersebut mengatur dengan sangat berlebihan, itu disebut micromanaging

Seorang bos yang punya micromanage cenderung sangat berlebihan dalam mengontrol. Mereka akan memeriksa setiap detail kecil dari pekerjaanmu, sehingga kamu akan sulit menunjukkan sisi terbaik dan menggunakan keahlianmu dalam bekerja.

Bos yang baik seharusnya tahu cara membimbing dan menjadi mentor sambil tetap membiarkan karyawannya bekerja secara independen. Micromanaging bisa menjadi toxic, sebab ini mengindikasikan kurangnya kepercayaan terhadap bawahan, meniadakan otonomi di tempat kerja, dan meningkatkan pressure pada diri karyawan 

5. Playing favorites

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi seorang bos (pexels.com/Sora Shimazaki)

Ciri bos yang toxic selanjutnya adalah playing favorites, atau menunjukkan sikap keberpihakan pada karyawan tertentu yang mereka suka berdasarkan bias pribadi.

Beberapa contoh sikap ini adalah memberikan tugas yang paling diinginkan kepada karyawan favorit, memberi pengakuan dan pujian yang berlebihan, memberi akses informasi sementara yang lain tidak boleh, lingkungan kerja yang lebih baik, jam kerja lebih fleksibel, dan banyak benefit lainnya.

Perlakuan tidak adil seperti ini akan menghalangi kamu dari peluang untuk meningkatkan karir. Jika kamu bukan bagian dari "inner circle" atasan kamu, kamu mungkin akan merasa dikucilkan, tidak termotivasi, dan bahkan didiskriminasi.

6. Tidak menerima feedback

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi bekerja dengan bos (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tanda-tanda lain dari bos yang toxic adalah ketidakmampuan (atau penolakan langsung) untuk mendengarkan dan menerima masukan. Ketika seorang pemimpin mengabaikan masukan, mematikan ide, atau membuat keputusan tanpa menerima ide lain, ini biasanya merupakan tanda kepemimpinan yang otoriter.

Pemimpin seperti itu cenderung mengendalikan tim dengan menggunakan rasa takut dan intimidasi serta tidak mau mendengarkan ide dari anggota tim. Padahal, salah satu cara agar tim atau perusahaan bisa maju adalah dengan saling bertukar feedback dan memperbaiki permasalahan yang ada.

Baca Juga: 7 Tips Hadapi Bos yang Moody-an, Biar Gak Bikin Stres!

7. Kurang inisiatif dan jarang terlibat

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi seorang bos (pexels.com/Lukas)

Faktanya, tidak jarang kita menemukan orang yang menjadi pemimpin walaupun sebenarnya mereka tidak mumpuni atau tidak berinisiatif untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pemimpin atau bos yang seperti ini bisa menjadi toxic karena mereka tidak tertarik untuk memberikan arahan atau mengambil tanggung jawab dari posisi tersebut. 

Jika kamu menemukan bos yang membiarkan sampai- sampai mereka mendelegasikan hampir semua tanggung jawab mereka kepada orang lain, ini bisa menciptakan situasi yang tidak fungsional. Dalam kasus seperti ini, anggota tim bisa saja terlibat dalam perebutan kekuasaan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh atasan yang tidak peduli.

8. Menghukum dan mengancam

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi seorang sedang marah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Hukuman merupakan taktik kepemimpinan yang buruk dan umumnya tidak efektif. Tujuan dari hukuman adalah untuk menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Namun, menghukum tidak mendorong perilaku positif dan produktif pada karyawan.

Kebanyakan atasan yang toxic menggunakan ancaman secara terang-terangan atau terselubung untuk mengendalikan bawahannya. Dampak terburuknya adalah, orang yang dihukum atau diancam dengan hukuman, akan merasa kesal dan ingin membalas dendam kepada sumber hukuman tersebut. 

9. Penyalahgunaan kekuasaan

9 Ciri Bos Toxic, Gak Menghargai Kamuilustrasi seorang bos (pexels.com/August de Richelieu)

Bos yang sering menyalahgunakan kekuasaan tentu saja termasuk bos yang toxic. Sebab, kekuasaan bisa merusak jika digunakan untuk kepentingan pribadi. Kenyataannya, para pemimpin menjadi "mabuk" karena adanya peningkatan kekuasaan yang didapat dari posisi mereka.

Pemimpin yang buruk membiarkan kekuasaan itu menguasai diri mereka dan melakukan hal-hal yang sesuai dengan kepentingan mereka sendiri tanpa mempertimbangkan kepentingan bersama. Kalau atasan kamu memiliki ego yang tinggi, atau terlihat terlalu narsis, berhati- hatilah.

Ada kemungkinan kamu akan menghadapi beberapa jenis bos selama karier kamu. Beberapa di antaranya mungkin akan sangat baik, namun memiliki bos yang toxic bisa menjadi hambatan profesional yang besar. Perhatikan perilaku bos kamu, dan waspada dengan semua ciri-ciri seperti yang disebutkan di atas. Semoga lingkungan kerjamu selalu nyaman, ya.

Baca Juga: 4 Tips Meningkatkan Semangat Kerja, Buang Jauh-Jauh Rasa Malas!

Shera Suprapto Photo Verified Writer Shera Suprapto

Terima kasih sudah membaca artikel saya :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi

Berita Terkini Lainnya