Lakukan 5 Tips Ini saat Hendak Follow Up Lamaran Kerja, Tiru!
ilustrasi menulis follow up pekerjaan (pexels.com/Moose Photos)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Setelah melakukan serangkaian tahapan melamar pekerjaan seperti mengirim CV, mengikuti psikotes, atau melakukan interview, selanjutnya kamu harus menunggu kabar lanjutan dari tim perekrut apakah lolos atau belum. Mengingat waktunya yang gak tentu, kamu mungkin perlu melakukan follow up atau menghubungi perekrut terkait hasil dari serangkaian tahapan melamar pekerjaan tersebut.
Namun, saat menghubungi perekrut ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti kapan harus menghubungi, bagaimana cara bertanya, dan sebagainya. Nah, di bawah ini ada penjelasannya juga contoh pesan yang bisa kamu ikuti. Yuk, perhatikan!
1. Lakukan di waktu yang tepat
ilustrasi menulis (pexels.com/Sam Lion)Saat hendak menghubungi tim rekrutmen, penting diingat bahwa waktu adalah segalanya. Kamu perlu tahu bentul kapan waktu pas agar perekrut bisa memberi tahu update terbaru setelah menilai dirimu.
Mengutip dari BetterUp, Elizabeth Perry, Content Marketing Manager, menyebut, berdasarkan hasil penelitian, waktu terbaik untuk follow up pekerjaan adalah setelah satu atau dua minggu.
"Jika kamu menindaklanjuti terlalu cepat, manajer perekrutan mungkin gak mendapatkan informasi terbaru dan jika kamu menunggu terlalu lama, kamu mungkin kehilangan kesempatan untuk menyatakan minatmu sebelum perusahaan memilih pelamar lain," ungkapnya.
Jika perekrut masih belum bisa memberi update terbaru setelah kamu menghubunginya di waktu tersebut, coba tanyakan terkait waktu tepatnya agar kamu punya kepastian dan menanyakan kembali di tanggal yang sudah disepakati. Namun, jangan terlalu memaksa dan tetap hargai apa pun keputusan perekrut.
2. Hubungi lewat email atau LinkedIn
ilustrasi perempuan mengetik di laptop (pexels.com/Mikhail Nilov)Selanjutnya, platform menanyakannya pun gak bisa sembarangan. Kamu bisa hubungi perekrut di jam kerja (hindari menghubungi di akhir pekan dan diluar jam kerja kantor) melalui email, LinkedIn, atau disesuaikan dengan platform saat tim perekrut menghubungi kamu.
"Mulailah dengan menghubungi manajer perekrutan melalui email atau LinkedIn. Jaga agar pesan kamu tetap singkat dan langsung pada sasaran. Sampaikan penghargaanmu dan tanyakan tentang jadwal perekrutan dan apa yang diharapkan oleh pelamar yang berhasil untuk langkah selanjutnya. Teliti calon pemberi kerja sebelum mengirim email follow up dan sebutkan nama manajer perekrutan," kata Perry.
3. Ungkapkan pesan yang singkat dan jelas
ilustrasi mengetik di komputer (pexels.com/Startup Stock Photos)Editor’s picks
Meskipun ada banyak hal yang ingin kamu sampaikan terkait keunggulan dirimu pada perekrut, pastikan untuk mengirimkan pesan secara singkat. Hindari mengirim pesan terlalu panjang dan bertele-tele.
Jennifer Herrity, pelatih karier, dikutip indeed, mengatakan, kamu sebelumnya telah mengirim lamaran kerja dan follow up berfungsi untuk mengingatkan tim perekrut bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut.
Alih-alih kembali menuliskan lebih jauh tentang dirimu dan keunggulanmu, sebaiknya jaga komunikasi sesingkat mungkin berisikan maksud dan tujuan yang jelas tentang alasanmu menguhubunginya. Usahakan agar email yang kamu tulis terdiri dari tiga paragraf singkat, ditambah salam pembuka dan penutup.
Baca Juga: 6 Pesan Bijaksana dari Buah Semangka, Pahami dan Terapkan!
4. Tunjukkan minat dan tegaskan kembali kualifikasi utamamu
ilustrasi bergabung di perusahaan (pexels.com/Edmond Dantès)Dalam pesan follow up, meskipun singkat tetapi harus mencakup beberapa aspek, seperti menunjukkan minat, menonjolkan kualifikasi utama, serta ungkapan terima kasih. Untuk menunjukkan minat, Herrity menyarankan, kamu bisa mulai dengan pernyataan tentang lamaran untuk posisi tersebut, jelaskan bahwa kamu masih punya minat yang kuat terhadap pekerjaan tersebut.
Selanjutnya, setelah itu tegaskan kembali kualifikasimu dengan tetap menjaga agar sesingkat mungkin. Fokuslah pada keterampilan, spesifikasi, dan yang terpenting pengalaman.
Lalu, akhiri dengan ungkapan terima kasih kepada manajer perekrut atas waktu dan perhatian yang diberikannya. Sampaikan juga harapanmu tentang kabar baik yang ingin kamu dapatkan.
5. Contoh pesan follow up pekerjaan
ilustrasi bekerja di kantor (Pexels.com/RDNE Stock project)Contoh pesan follow up pekerjaan berdasarkan langkah-langkah di atas:
Yang terhormat, [nama perekrut]
Perkenalkan kembali, saya [nama kamu] kandidat [posisi yang dilamar] yang sempat mengirimkan lamaran pekerjaan pada tanggal [tulis tanggal, bulan, tahun]. Tujuan saya mengirimkan pesan ini ingin mem-follow up terkait hasil dari proses kemarin.
Saya izin meluangkan waktu sejenak untuk mengungkapkan ketertarikan saya terkait peran ini. Sebagai seorang penulis konten dengan pengalaman lebih dari 2 tahun dalam membuat ragam tulisan artikel di berbagai topik, seperti lifestyle, bisnis, ekonomi, dan olahraga, saya yakin memiliki keahlian yang ideal untuk posisi ini.
Saya juga melampirkan portofolio saya, sehingga Bapak/Ibu bisa mendapatkan gambaran lebih baik tentang proyek saya sebelumnya dan saya dengan senang hati akan mengirimkan lebih banyak jika Bapak/Ibu membutuhkannya. Besar harapan saya Bapak/Ibu bisa memberikan kesempatan untuk saya melanjutkan ke tahapan rekrutmen selanjutnya.
Terima kasih,
[Nama lengkapmu]
Itu dia tips yang bisa kamu ikuti saat hendak melakukan follow up pekerjaan kepada perekrut. Semoga berhasil, ya!
Baca Juga: 5 Jenis Kepribadian Cenderung Sering Menunda Pekerjaan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
