5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!

Bikin suasana kerja jadi gak nyaman

Apakah kamu pernah merasa seperti diawasi terlalu ketat oleh atasanmu? Atau dikontrol berlebihan sampai kamu merasa tak nyaman? Tindakan ini sering disebut micromanaging, di mana atasan cenderung mengontrol setiap detail pekerjaan yang kamu lakukan.

Tak hanya bisa membuatmu merasa tidak dihargai, ini juga dapat menghambat kreativitas dan produktivitasmu. Untuk itu, mari kenali tanda atasan yang suka micromanaging agar kamu dapat menghadapinya dengan bijak. Simak informasinya berikut, ya!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Sikap Micromanaging di Tempat Kerja, Praktikkan!

1. Terlalu sering memeriksa hasil kerjamu

5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!ilustrasi atasan suka melakukan micromanaging (pexels.com/Antoni Shkraba)

Ketika atasanmu terlalu sering memeriksa pekerjaan yang sebenarnya sudah kamu lakukan dengan baik, ini bisa menjadi tanda pertama bahwa ia suka micromanaging. Ia mungkin akan mengirimkan email atau pesan singkat yang berulang-ulang, meminta pembaruan berkala, bahkan jika proyekmu masih dalam tahap awal.

Tak hanya itu, ia juga selalu bertanya tentang detail tugas yang kamu kerjakan. Pertanyaannya bisa seperti jumlah kata dalam laporan, tata letak dokumen, atau bahkan ukuran font yang digunakan. Ini bisa menjadi tanda bahwa ia tak percaya sepenuhnya pada kemampuanmu dan merasa perlu untuk mengawasi setiap aspek pekerjaanmu.

2. Mengontrol terlalu berlebihan

5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!ilustrasi atasan suka melakukan micromanaging (pexels.com/Yan Krukau)

Atasan yang suka micromanaging juga cenderung memberikan instruksi yang sangat detail tentang cara melakukan suatu pekerjaan. Ia akan memberikan daftar langkah yang harus dilakukan, bahkan jika kamu sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk melakukannya tanpa bantuan. Ini bisa membuatmu merasa kurang dihargai dan kurangnya kepercayaan dari atasanmu.

"Micromanaging dapat mengurangi rasa percaya diri karyawan, menghilangkan otonomi, dan berdampak buruk pada kreativitas." jelas Aimée Brougham-Chandler, seorang penulis yang terspesialisasi membahas topik mengenai human resource melalui laman Breathe.

3. Terlalu sering memberikan kritik

5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!ilustrasi atasan suka melakukan micromanaging (pexels.com/Pavel Danilyuk)
dm-player

Tentunya, kritik diperlukan untuk pengembangan diri seorang karyawan. Namun, terlalu sering mengkritik tanpa memberikan apresiasi yang layak ketika seseorang berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik merupakan suatu masalah. Bukannya berkembang, karyawan justru akan merasa demotivasi atau kehilangan motivasi.

Hal tersebut biasanya dilakukan oleh atasan yang suka micromanaging. Sering kali ia mengkritik bahkan untuk hal kecil. Ia mungkin mengomentari setiap detail pekerjaanmu tanpa memberi saran yang harus dilakukan untuk memperbaikinya. Dalam jangka panjang, demotivasi akibat hal ini bisa mengganggu produktivitas dan performa kerjamu.

Baca Juga: 5 Tips Membuat Atasan Mengenalmu dengan Baik, Tunjukan Kerja Keras!

4. Kurang memberi ruang untuk eksplorasi dan inovasi

5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!ilustrasi atasan suka melakukan micromanaging (pexels.com/Yan Krukau)

Salah satu tanda klasik dari atasan yang suka micromanaging adalah ketidakmampuannya emberi ruang bagi karyawan untuk mengeksplorasi hal-hal baru dan menciptakan inovasi yang bisa membuat pekerjaan lebih efisien.

Atasan mungkin akan fokus pada cara lama dan enggan mendengarkan ide segar yang kamu miliki. Ini bisa menghambat perkembanganmu dan tim secara keseluruhan. Alhasil, pekerjaan atau proyek yang dikerjakan bisa memakan waktu lebih lama meski sebenarnya bisa dipangkas dengan strategi baru.

5. Tak memercayai kemampuan anggota timnya, termasuk kamu

5 Tanda Atasan Suka Micromanaging, Mengontrol Berlebihan!ilustrasi atasan suka melakukan micromanaging (pexels.com/Karolina Grabowska)

Semua karakteristik yang telah dijelaskan sebelumnya berasal dari ketidakpercayaan terhadap anggota timnya sendiri. Seorang atasan menganggap bahwa hanya ia yang mampu mengerjakan tugas dengan baik, sehingga terus memeriksa dan mengontrol setiap hal yang dilakukan oleh tim meskipun itu tanggung jawab mereka.

Hal ini tentu dapat merusak kepercayaan diri setiap orang dalam tim. Ini bukan tak mungkin mendorong demotivasi pada diri mereka sehingga berpengaruh terhadap performa kerja, baik di tahap individu maupun tim secara keseluruhan.

Mengenali tanda di atas dapat membantumu menghadapi atasan yang suka melakukan micromanaging dengan lebih bijak. Cobalah untuk komunikasikan secara terbuka dan diskusikan strategi yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kerja sama dalam tim. Semoga berhasil, ya!

Baca Juga: 5 Penyebab Pegawai Sering Dimarahi Atasan, Harus Introspeksi Diri!

Nadhifa Aulia Arnesya Photo Verified Writer Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Naufal Al Rahman
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya