6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!

Ada pertimbangan kebutuhan dan baik atau buruk

Makin ke sini makin tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan. Pekerjaan dengan gaji setara upah minimum saja belum tentu bisa didapatkan semua orang. Apalagi pekerjaan dengan pendapatan lebih dari itu. Ketatnya persaingan dalam memperebutkan pekerjaan membuat amat jarang ada tawaran yang tiba-tiba menghampirimu.

Namun ketika tawaran pekerjaan itu benar-benar datang untukmu, haruskah kamu langsung menerimanya? Tentu gak sembarang orang mau menawarimu pekerjaan. Biasanya tawaran pekerjaan berasal dari orang yang telah mengenalmu cukup lama. Siapa pun dia dan seperti apa pun hubungan kalian, berhati-hatilah dalam memberikan jawaban.

Jangan ada perasaan dirimu wajib menerimanya seolah-olah bersikap sebaliknya akan menjadi tanda kurangnya rasa syukurmu. Toh, penolakanmu bisa membawa kebaikan tak hanya untukmu, melainkan juga orang lain. Kenapa bisa begitu? Berikut enam tanda kamu perlu menolak tawaran kerja dari orang dekat. Semoga kamu gak bingung lagi, ya!

1. Sudah punya pekerjaan yang memuaskan

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi bekerja (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pertanyaan paling mendasar ketika ada orang dekat yang menawarimu pekerjaan ialah, kamu sudah punya pekerjaan atau belum? Kalau dirimu telah memilikinya, bagaimana tingkat kepuasanmu terutama dari segi pendapatan? Apabila gajinya memuaskan dan selama ini kamu tak menghadapi kendala yang serius dalam menjalani pekerjaan tersebut, ganti pekerjaan kurang dianjurkan.

Tidak ada yang tahu apakah pekerjaan baru itu lebih baik dari pekerjaan lamamu atau malah kurang bagus. Terlepas dari apa pun yang dijanjikan orang, kenyataannya baru akan ketahuan setelah kamu telanjur melepas pekerjaan sebelumnya dan melakoni pekerjaan baru itu beberapa lama. Terlalu berisiko untukmu mempertaruhkan pekerjaan saat ini demi sesuatu yang gak bisa dipastikan.

Walaupun kamu menyukai tantangan, salah memutuskan akan berakibat panjang untuk masa depanmu. Dirimu gak mungkin kembali lagi ke pekerjaan lama setelah dengan sadar mengajukan pengunduran diri. Nikmati saja pekerjaanmu sekarang dan tolaklah tawaran pekerjaan dari teman atau saudaramu dengan sopan.

Baca Juga: 7 Tips Membuat Infografik yang Menarik biar Banyak Dilirik

2. Tahu kamu akan dibajak untuk kepentingan yang kurang baik

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi percakapan (pexels.com/Christina Morillo)

Pembajakan tidak hanya terjadi pada karya atau kapal dan pesawat terbang seperti di film-film. Karyawan dengan kemampuan yang mumpuni serta menjadi andalan suatu perusahaan juga bisa dibajak oleh perusahaan lain. Atau pembajaknya bukan perusahaan, melainkan orang pribadi yang hendak memanfaatkanmu buat memuluskan kepentingannya.

Kamu cuma akan dijadikan sebagai alat buat mencapai keinginannya. Apabila kemauannya sudah terpenuhi, nasibmu selanjutnya tak dipikirkannya lagi. Dirimu dapat ditendang begitu saja dan kesulitan untuk menyambung hidup. Siapa pun pihak yang berusaha membajakmu dari tempat kerjamu sekarang wajib disikapi dengan penuh kewaspadaan.

Kalau ada perusahaan yang mencoba menarikmu untuk bekerja di sana dengan kontrak kerja yang jelas memenuhi hak-hakmu sebagai karyawan, ambil saja. Pun pekerjaannya sesuai dengan kemampuanmu. Tapi jika kamu dibajak untuk membuka rahasia kantormu yang sekarang agar perusahaan lain dapat menjatuhkannya, lebih baik jangan diambil.

Persaingan di antara perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang yang sama memang bisa sengit sekali. Akan tetapi, kamu harus tetap memiliki profesionalitas ketika bekerja di mana pun. Rahasia perusahaan yang selama ini memberimu penghidupan jangan lantas dibocorkan pada perusahaan lain yang mengiming-imingimu dengan sesuatu. Jika dirimu memutuskan pindah kerja ke sana, tugasmu hanya bekerja sesuai kemampuan yang dimiliki. Bukan kamu mengkhianati siapa pun.

3. Kamu dituntut profesional dalam bekerja, tapi gajinya penuh negosiasi

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi percakapan (pexels.com/Thirdman)

Tawaran pekerjaan dari orang terdekat tak jarang gak semenarik awalnya. Kedekatan hubungan kalian malah sering kali mengurangi profesionalitas. Ia hanya menekankan pada tugas-tugas yang harus dikerjakan olehmu. Kamu sendiri merasa tak enak untuk banyak bertanya soal hakmu yang berupa pendapatan.

Akibatnya, bekerja dengan orang dekat malah kerap membuatmu kesulitan memperoleh bayaran yang layak. Dirimu tidak enak buat mengatakan standar upah seperti yang biasa didapatkan dari kantor lama. Sementara dia merasa kedekatan hubungan kalian sudah seharusnya membuatmu tak meminta bayaran yang tinggi.

Istilahnya, harga pertemanan atau persaudaraan saja. Padahal, dalam pekerjaan tentu gak bisa seperti ini. Dirimu telah mencurahkan seluruh energi dan waktumu buat bekerja dengan sebaik mungkin. Sudah semestinya kamu memperoleh pendapatan yang pantas tanpa tawar-menawar seperti sedang berbelanja di pasar. Kalau soal bayaranmu saja banyak negosiasi, boleh jadi dirimu bakal susah hidup sejahtera.

4. Menerimanya berarti merampas hak orang yang lebih pantas

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi percakapan (pexels.com/Monstera Production)

Pertimbangan sebelum kamu menerima atau menolak sebuah tawaran kerja dari orang terdekat juga berkaitan dengan masalah etika. Lantaran kedekatan kalian, dia barangkali tak perlu berpikir dua kali untuk merekrutmu. Namun, dirimu sebagai pihak yang ditawari pekerjaan perlu berpikir lebih panjang.

Lihat situasinya secara lebih menyeluruh. Jangan-jangan ada orang-orang di sekitarnya yang jauh lebih pantas daripada kamu buat memperoleh pekerjaan atau posisi tersebut. Misalnya, di kantornya saja gak kekurangan orang-orang yang penuh dedikasi. Masa tiba-tiba dirimu masuk dan menduduki posisi yang lebih tinggi dari mereka cuma gara-gara hubungan dekatmu dengan atasan mereka?

Meski tawaran pekerjaan itu menarik dan karyawan lain di kantor tersebut tak akan berani memprotesnya secara langsung, miliki standar etikamu sendiri. Berpegang pada prinsip etik akan meningkatkan reputasimu. Sebaliknya, asal mengambil tawaran yang ada dan menghalangi kesempatan orang lain bakal menimbulkan begitu banyak celaan yang tertuju padamu. Baik itu dilakukan secara terang-terangan maupun di belakangmu, ini sama sekali bukan prestasi.

5. Bukan bidangmu dan terlalu sulit buatmu mempelajarinya

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi percakapan (pexels.com/Edmond Dantès)

Hal mendasar lain yang gak boleh diabaikan ialah soal bidang kerja yang ditawarkan versus kemampuanmu. Kamu boleh jadi punya jam terbang tinggi di suatu bidang kerja. Namun, jelas itu tak menandakan dirimu dapat pula mengatasi tugas-tugas di bidang lain bahkan yang masih beririsan dengan bidangmu.

Kamu bakal kesulitan menangani bagian tugas yang tak beririsan dengan bidang kerjamu selama ini. Artinya, performa terbaikmu mungkin hanya mencapai setengah dari kebutuhan pemberi kerja. Tentu ada banyak hal yang bisa dipelajari jika kamu mau. Namun, ingat pula keterbatasan waktumu guna mempelajarinya.

Dirimu tetap harus berlomba dengan waktu supaya tugas-tugas baru selesai sesuai tenggat. Apabila rasanya terlalu sukar buatmu mempelajari sebagian hal baru terkait pekerjaan yang ditawarkan, mending sadar diri. Meski ia berusaha meyakinkanmu bakal mampu mengemban tugas itu, kamu yang paling memahami kemampuan diri.

6. Karakter orang yang menawarkan terlalu banyak negatifnya

6 Tanda Perlu Menolak Tawaran Kerja dari Orang Dekat, Jujur Saja!ilustrasi di kantor (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pekerjaan yang ditawarkan padamu sesuai dengan kemampuanmu. Dari segi pendapatan juga bagus. Sampai di sini, secara logika gak ada salahnya kalau kamu mengambil tawaran tersebut. Namun, memikirkan karakter orang dekat yang menawarimu pekerjaan juga cukup penting. 

Alasannya, berurusan dengan sesama manusia bisa lebih merepotkan daripada ketika kamu berhadapan dengan tugas-tugas saja. Orang dengan karakter negatif yang kuat hanya akan menyulitkanmu cepat atau lambat. Misalnya, pekerjaannya cukup gampang untukmu. Akan tetapi, dia memang orang yang suka mencela dan sulit dipuaskan.

Sebaik apa pun hasil kerjamu, kamu hanya akan makan hati ketika melihat dan mendengar responsnya. Alih-alih ia mengapresiasi kinerjamu, justru ada saja yang menurutnya kurang. Walaupun gajimu dibayarkan sesuai ketentuan, secara batin kamu pasti sangat tersiksa.

Atau, sifatnya ialah suka memamerkan kebaikannya ke mana-mana. Sampai-sampai dirimu terkesan telah diselamatkan olehnya melalui tawaran pekerjaan itu. Padahal, kamu cuma menerima tawarannya bahkan tetap ada proses perekrutan yang dilalui seperti umumnya calon karyawan baru. Ketimbang dirimu sakit hati dan hubungan kalian rusak, lebih baik tidak menerima tawaran kerja darinya.

Orang dekat yang menawarimu pekerjaan boleh jadi memiliki niat yang baik untuk kehidupanmu. Akan tetapi, tetap tak berarti kamu wajib menerimanya. Dirimu berhak menolak tawaran kerja dari orang dekat, kok, jika memang dirasa tidak sesuai. Jangan merasa terpaksa menerimanya daripada nanti kamu gak betah, cepat ingin mengundurkan diri, dan membuat orang dekatmu repot harus mencari penggantimu dalam waktu singkat.

Baca Juga: 7 Tips Menjaga Hubungan dengan Rekan Kerja yang Lebih Senior

Marliana Kuswanti Photo Verified Writer Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Debby Utomo

Berita Terkini Lainnya