6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!

Maksimalkan potensi LinkedIn untuk karier cemerlang!

Di era digital ini, LinkedIn telah menjadi platform penting bagi para profesional untuk membangun jaringan dan memperkuat personal brand. Namun, meskipun banyak orang menganggapnya hanya sebagai alat untuk mencari pekerjaan, LinkedIn berfungsi lebih dari itu. LinkedIn adalah tempat di mana kamu bisa menunjukkan keahlian, networking, dan belajar dari orang lain yang bergerak dalam industri yang sama.

Sayangnya, tidak sedikit yang melakukan kesalahan tanpa disadari, yang dapat menghambat perkembangan karier mereka. Dalam artikel ini, kita akan membahas enam kesalahan umum di LinkedIn dan bagaimana cara menghindarinya agar profilmu tetap menarik dan profesional.

1. Mengabaikan foto profil

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi LinkedIn (pexels.com/Airam Dato-on)

Foto profil adalah kesan pertama yang kamu berikan kepada orang lain di LinkedIn. Bayangkan datang ke acara networking tanpa berpakaian rapi, itulah dampak dari mengabaikan foto profil.

Menggunakan foto yang buram, terlalu lama, atau bahkan tidak ada foto sama sekali bisa membuat orang lain ragu dengan profesionalismemu. Pastikan foto profilmu terlihat jelas, profesional, dan sesuai dengan bidang industri tempat kamu bekerja, ya.

Pilihlah latar belakang yang sederhana dan hindari gambar yang terlalu berlebihan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kamu serius dalam membangun jaringan dan relasimu di LinkedIn.

2. Menulis headline yang kurang menarik

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi di depan laptop (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Headline LinkedIn bukan hanya bertujuan menginformasikan profesimu saat ini, lho. Headline LinkedIn adalah kesempatanmu untuk menarik perhatian dan menunjukkan keahlian yang dimiliki.

Sebaiknya hindari menuliskan headline yang hanya mencantumkan posisi saat ini, seperti ‘Manager’ atau ‘Developer’. Sebaliknya, tambahkan elemen yang menunjukkan keahlian atau keunikanmu, misalnya, ‘SEO StrategistMembantu Brand Berkembang’.

Menurut John Smith, seorang pakar karier, "Headline yang kuat adalah yang mampu menarik perhatian dan memberikan gambaran singkat tentang siapa kamu dan apa yang kamu tawarkan." Gunakan kata kunci yang relevan dengan bidangmu untuk meningkatkan visibilitas profil di mesin pencari LinkedIn.

3. Mengabaikan bagian ‘Tentang’ (About Section)

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi suasana kerja (pexels.com/Ksenia Chernaya)

Bagian ‘Tentang’ adalah kesempatanmu untuk bercerita lebih dalam tentang siapa kamu, bukan hanya sekadar daftar pengalaman kerja. Banyak yang hanya menulis ringkasan CV di sini, padahal ini adalah tempat untuk menunjukkan kepribadian dan visi profesionalmu.

Jelaskan perjalanan kariermu, apa yang memotivasi dan apa yang ingin kamu capai. Misalnya, daripada menulis "Saya seorang insinyur dengan 5 tahun pengalaman," kamu bisa menulis, "Sebagai insinyur yang bersemangat dalam inovasi teknologi, saya berkomitmen untuk mengembangkan solusi yang berdampak positif pada masyarakat."

Penelitian dalam Journal of Career Development menunjukkan bahwa profil yang menggambarkan kepribadian dan tujuan yang jelas lebih menarik bagi perekrut.

Baca Juga: 15 Perusahaan Terbaik Versi LinkedIn, Cocok untuk Kembangkan Karier

4. Jalin koneksi tanpa tujuan yang jelas

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi diskusi (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Memiliki banyak koneksi mungkin terlihat mengesankan, tetapi kualitas jauh lebih penting daripada kuantitas, lho. Menghubungkan diri dengan orang-orang yang tidak kamu kenal atau tidak relevan dengan bidangmu hanya akan membuat jaringanmu tidak efektif.

Fokuslah untuk membangun koneksi dengan orang-orang yang memiliki minat atau tujuan yang sama, seperti rekan kerja, mantan kolega, atau profesional yang kamu temui di konferensi. Sertakan pesan personal saat mengajukan permintaan koneksi untuk menunjukkan ketertarikan yang tulus dalam membangun hubungan.

5. Membuat postingan sembarangan

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi browsing artikel (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

LinkedIn bukanlah tempat untuk berbagi hal-hal pribadi seperti di media sosial lainnya. Hindari postingan yang tidak relevan dengan profesimu atau yang mengundang kontroversi.

Gunakan platform ini untuk berbagi artikel, tren industri, atau wawasan yang bermanfaat bagi jaringanmu. Tambahkan komentar atau analisis dari sudut pandangmu untuk menunjukkan keahlianmu. Misalnya, jika kamu seorang ahli keuangan, berbagi artikel tentang tren pasar dengan analisismu bisa menambah nilai bagi pembaca.

6. Mengabaikan keterlibatan (Engagement)

6 Kesalahan Umum yang Harus Dihindari di LinkedIn, Catat ya!ilustrasi browsing (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

LinkedIn adalah tentang membangun hubungan, bukan hanya mengumpulkan koneksi. Sekadar menambah koneksi tanpa berinteraksi tidak akan memberimu manfaat banyak.

Coba libatkan dirimu dengan berkomentar, like, atau membagikan postingan dari orang-orang di jaringanmu. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai kontribusi mereka dan tertarik untuk membangun hubungan yang saling menguntungkan. Menurut pakar media sosial, Sarah Johnson, "Keterlibatan aktif di LinkedIn meningkatkan visibilitasmu dan menunjukkan bahwa kamu adalah bagian dari komunitas profesional yang dinamis."

Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat meningkatkan citramu di LinkedIn dan memperkuat jaringan profesionalmu. Ingatlah bahwa LinkedIn adalah tool yang kuat untuk mengembangkan karier, bukan hanya platform untuk mencari pekerjaan.

Dengan mengelola profilmu secara cermat dan aktif berpartisipasi dalam percakapan di bidang industri yang digeluti, kamu dapat memaksimalkan potensi LinkedIn untuk pertumbuhan profesional. Jadi, pastikan kamu menggunakan platform ini dengan bijak, ya.

 

Baca Juga: 10 Cara Mengoptimalkan Profil LinkedIn untuk yang Baru Memulai  

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dwi Rohmatusyarifah

Berita Terkini Lainnya