6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindari

Yuk, pelajari lebih lanjut dan jadi pemimpin yang dihormati

Menjadi seorang manajer baru adalah pengalaman yang menantang sekaligus mendebarkan. Tugas baru ini membawa tanggung jawab yang besar dan ekspektasi tinggi.

Namun, banyak manajer baru yang terjebak dalam beberapa kesalahan umum yang bisa merusak kinerja tim dan menghambat perkembangan karier mereka. Dengan mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan ini, harapannya kamu bisa menjadi manajer yang lebih efektif dan dihormati oleh tim. Yuk, simak apa aja kesalahan-kesalahan yang sering manajer baru lakukan!

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mulai Tersalip Junior di Tempat Kerja, Harus Waspada!

1. Enggan minta feedback

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi meeting (pexels.com/cottonbro)

Sebagai manajer baru, kamu mungkin merasa enggan untuk meminta feedback karena takut terlihat lemah atau tidak kompeten. Padahal, meminta feedback adalah langkah penting untuk perkembangan diri dan peningkatan kinerja, lho. Tanpa feedback, kamu gak akan tahu area mana yang perlu diperbaiki dan bagaimana cara meningkatkan kemampuan kepemimpinanmu.

Alasan lain kenapa masukan itu penting, yakni feedback dapat memberi pandangan dari perspektif lain yang mungkin tidak kamu sadari. Jadi, jangan ragu untuk meminta saran dan kritik dari atasan, rekan kerja, atau anggota timmu, ya. Ingat, meminta feedback bukan berarti kamu gak mampu, tapi menunjukkan bahwa kamu berkomitmen untuk terus belajar dan berkembang.

2. Keinginan untuk mengubah segala sesuatu dengan cepat

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi suasana kerja (pexels.com/Visual Tag Mx)

Sebagai manajer baru, kamu mungkin merasa ingin segera membuat perubahan besar untuk menunjukkan kemampuanmu. Namun, perubahan yang terlalu cepat dan tanpa pertimbangan yang matang malah bisa membawa dampak negatif bagi tim dan organisasi. Hal ini disebabkan keinginan untuk mengubah segalanya dengan cepat sering kali didorong oleh ego, bukan solusi nyata yang dibutuhkan oleh tim.

Sebelum membuat perubahan, luangkanlah waktu untuk memahami situasi dan kebutuhan tim. Diskusikan ide-ide perubahan dengan tim dan pertimbangkan masukan mereka. Perubahan yang dilakukan secara bertahap dan dengan persetujuan tim tentunya akan lebih efektif dan diterima dengan baik.

3. Gagal dalam membuat rencana yang menyeluruh

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi stres kerja (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Banyak manajer baru yang tergesa-gesa dalam membuat rencana tanpa memahami situasi dan kebutuhan tim secara menyeluruh. Rencana yang kurang matang bisa menyebabkan kekacauan dan menghambat pencapaian tujuan, lho. Sebagai manajer, kamu harus meluangkan waktu untuk membuat rencana yang detail dan komprehensif.

Bagaimana caranya? Mulailah dengan mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang, serta langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapainya.

Libatkan tim dalam proses perencanaan dan pastikan semua anggota tim memahami peran dan tanggung jawab masing-masing. Rencana yang baik nantinya akan membantu tim bekerja lebih efisien dan mencapai hasil yang diinginkan.

Baca Juga: 5 Pentingnya Memahami Perbedaan Cara Kerja dengan Rekan

4. Memberikan instruksi terlalu detail dan gak memberi kebebasan

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi manajer (pexels.com/Jonathan Borba)

Micromanagement adalah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh manajer baru. Memberikan instruksi terlalu detail dan mengontrol setiap langkah tim dapat membuat mereka merasa tidak dipercaya. Micromanagement juga bisa menghambat kreativitas serta inisiatif tim, sehingga inovasi jadi gak berkembang.

Sebagai manajer, penting banget untuk memberikan panduan yang jelas namun fleksibel. Berikanlah kepercayaan kepada tim untuk menyelesaikan tugas dengan cara mereka sendiri dan berikan ruang untuk bereksperimen. Dengan memberikan kebebasan, tim akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.

5. Merasa paling tahu dan cenderung angkuh

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi manajer (pexels.com/August de Richelieu)

Sikap merasa paling tahu dan angkuh adalah kesalahan fatal yang bisa merusak hubungan dengan tim serta menghambat kerjasama yang harmonis. Sebagai manajer, kamu kudu bersikap rendah hati dan terbuka terhadap pandangan serta ide dari anggota tim. Ingat, keberhasilan tim adalah hasil kerja sama dan kontribusi dari semua anggota, bukan hanya dari dirimu sendiri, lho.

Menunjukkan kerendahan hati dan menghargai kontribusi tim akan membangun kepercayaan dan respek dari anggota tim. Sikap rendah hati ini akan membuatmu menjadi pemimpin yang lebih dihormati dan disegani.

6. Sulit mendelegasikan tugas ke anggota tim

6 Kesalahan Manajer Baru yang Perlu Kamu Hindariilustrasi pria sedang bekerja (pexels.com/Dziana Hasanbekava)

Banyak manajer baru yang merasa sulit untuk mendelegasikan tugas karena takut hasilnya tidak sesuai harapan. Padahal, pendelegasian adalah kunci untuk membangun tim yang mandiri dan produktif. Dengan mendelegasikan tugas, kamu memberi kesempatan kepada anggota tim untuk mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab mereka.

Untuk mendelegasikan tugas dengan efektif, pilihlah orang yang tepat untuk setiap tugas berdasarkan kemampuan dan pengalaman mereka. Berikan instruksi yang jelas dan pastikan mereka memahami tujuan serta harapan dari tugas tersebut. Selain itu, berikan pula dukungan dan feedback yang konstruktif agar mereka dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

Menjadi manajer baru memang penuh dengan tantangan dan tanggung jawab besar. Namun, dengan menghindari kesalahan-kesalahan umum yang sering dilakukan, kamu bisa menjadi manajer yang lebih efektif dan dihormati oleh timmu. Jangan lelah untuk terus belajar dan berkembang, ya.

Baca Juga: 5 Kesalahan Bersikap yang Diingat Orang Lain Sepanjang Hidup

L A L A Photo Verified Writer L A L A

Warga Jakarta, dah itu aja.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Fajar Laksmita

Berita Terkini Lainnya