Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun 

Nikmati usia 28 tahunmu

Jika judul di atas menarik bagi kamu, mungkin kamu merasakan hal yang sama dengan banyak orang lainnya menjelang usia 28 tahun. Sejumlah orang berpendapat, bahwa usia 28 tahun merupakan puncak atau deadline untuk pencapaian hidup guna mempersiapkan diri memasuki usia 30-an. Dari mulai urusan keuangan, karier sampai percintaan, semuanya harus sudah dicapai setidaknya di usia 28 tahun. Lantas jika kita belum mencapainya, apakah kita gagal?

Setiap orang memiliki perjalanan hidupnya sendiri-sendiri. Memaksakan standar tersebut sama saja seperti mamaksakan diri untuk memakai sepatu orang lain, bisa jadi kebesaran atau kekecilan. Untuk itu, kamu harus melepaskan diri dari deadline 28 tahun. Kamu masih harus terlibat dalam perjalanan hidup yang tak terduga dan penuh warna. Cerita keberhasilan tidak selalu diukur oleh angka pada kalender, tetapi oleh pengalaman, ketekunan, dan kebahagiaan yang kita temukan sepanjang perjalanan ini. Lakukan cara keren ini untuk melepaskan diri tuntutan tersebut!

1. Setiap manusia punya pengalamannya dan waktunya masing-masing

Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun tips sukses (pexels.com/Gerd Altmann)

Kamu harus menyadari setiap orang punya waktu suksesnya tersendiri. Jadi penting untuk menghargai bahwa perjalanan hidup tidak dapat diukur oleh angka atau batasan usia. Ada yang sukses di usia muda dan ada juga yang masih proses menuju ke suksesan di usia yang sama. Dua hal tersebut tidak ada yang salah, keduanya sama-sama memiliki waktunya tersendiri.

Untuk itu, bagi kamu yang masih menikmati proses menuju tujuanmu di usia 28 tahun ini, maka lanjutkanlah. Lakukan yang terbaik untuk mencapainya karena belum tercapainya tujuan hidupmu di usia 28 tahun tidak membuat kamu gagal menjalani kehidupan ini. Bisa jadi kesulitanmu saat ini menjadi pondasi kuat untuk membantumu berdiri di puncak kesuksesan nanti.

2. Berikan yang terbaik atas apa yang kamu kerjakan untuk karier yang berkelanjutan

Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun ilustrasi wanita yang sedang bejalar (pexels.com/Artem Podrez)

Di usia berapa kamu menginjakkan kaki di perusahaan tempatmu kerja saat ini? 23 tahun? 25 tahun? Atau bahkan baru di usia 27 tahun? Tidak hanya soal usia, bahkan jabatanmu saat awal masuk pun sangat berpengaruh seberapa lama kariermu akan berkembang di perusahaan tersebut. Dari sini tentu kamu akan sadar bahwa memang tidak mungkin memaksakan satu standar pada semua orang. Sudah jelas, tiap orang punya waktunya masing-masing.

Jadi lepaskanlah diri dari standar tersebut karena jika kamu terpengaruh maka akan berdampak pada pemikiran kamu soal karier. Kamu mungkin akan beranggapan bahwa di usia 28 tahun sudah terlambat untuk mencoba ini itu. Padahal karier yang sukses tidak selalu soal jabatan yang tinggi, tapi bisa juga dilihat dari dedikasi, pengalaman dan pembelajaran berkelanjutan yang kamu alami.

3. Kegagalan bukanlah akhir, itu adalah proses dalam pembelajaran

Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun ilustrasi orang yang mengalami kegagalan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
dm-player

Mengalami sebuah kegagalan adalah hal yang tidak mudah, terutama jika kesukesan tersebut sangat diharapkan, tentu akan sangat kecewa jika yang kita temukan adalah sebuah kegagalan. Namun kamu pasti tidak bisa menolak, jika semakin banyak kita gagal, semakin banyak juga kita belajar. Dari kegagalan tersebut kita bisa menganalisis lebih jauh penyebab dan solusinya sehingga di kesempatan berikutnya kita tidak akan mengalami kegagalan yang sama.

Apalagi semua orang pasti setuju, kegagalan adalah perjalanan menuju kesuksesan itu sendiri. Jadi jika kamu saat ini terjebak standar sukses di usia 28 tahun, maka hal tersebut dapat membuat kamu takut untuk mengambil risiko atau mengatasi hambatan. Padahal mengatasi kegagalan dan membangun dari pengalaman tersebut seringkali membawa seseorang menuju pencapaian yang lebih besar. Untuk itu, jangan batasi dirimu dengan usia karena kesuksesan tidak sesempit itu.

Baca Juga: 6 Alasan Sikap Kompromi Pasangan Adalah Kunci Hubungan yang Sukses

4. Perubahan prioritas tidak selalu buruk

Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun ilustrasi pilihan antara dua jalur (pexels.com/James Wheeler)

Mungkin di antara kamu masih ingin fokus mengembangkan karier, namun ada sebagian dari kamu yang mungkin ingin memprioritaskan hal lain di samping karier, maka itu bukanlah hal yang buruk. Sebab, pemikiran manusia bisa berubah dari waktu ke waktu, seiring bertambahnya usia dan berkembangnya zaman.  

Fokus pada karier mungkin menjadi prioritas utama pada usia muda, tetapi hubungan, kebahagiaan pribadi, dan pengembangan diri dapat menjadi lebih penting seiring waktu. Memberi diri kita fleksibilitas untuk berkembang sejalan dengan perubahan prioritas ini adalah kunci untuk meraih kehidupan yang memuaskan.

5. Kesehatan mental dan emosional yang harus lebih diperhatikan

Melepas Diri dari Tekanan Deadline Pencapaian Hidup di Usia 28 Tahun ilustrasi orang dewasa menghabiskan waktu dengan temannya (pexels.com/MART PRODUCTION)

Menetapkan deadline ketat untuk mencapai segala sesuatu pada usia 28 tahun dapat menciptakan tekanan mental yang tidak sehat. Merayakan pencapaian-pencapaian kecil, menghormati waktu yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang, serta merawat kesehatan mental dan emosional adalah aspek-aspek penting untuk membangun kehidupan yang seimbang dan memuaskan.

Menganggap usia 28 tahun sebagai batas waktu untuk mencapai segala sesuatu dapat merugikan dan mengecilkan nilai perjalanan hidup yang unik bagi setiap individu. Pencapaian hidup tidak dapat diukur dengan hitungan tahun, melainkan dengan kualitas pengalaman, ketekunan, dan kebahagiaan yang dihasilkan sepanjang perjalanan panjang kehidupan. Untuk itu tetap semangat untuk kamu yang menginjak atau bahkan sudah berusia 28 tahun. Di depan sana banyak hal yang menanti untuk kamu lalui dengan kemampuan terbaikmu.

Baca Juga: 7 Sisi Positif Saling Mengapresiasi Pencapaian, Memotivasi!

Hasna Arunika Photo Writer Hasna Arunika

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Agustin Fatimah

Berita Terkini Lainnya