5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxic

Langkah yang mungkin akan mengubah hidupmu jadi lebih baik

Meninggalkan lingkungan kerja yang toxic bukanlah keputusan yang mudah. Namun, hal tersebut dapat menjadi langkah berani menuju perubahan positif untuk kehidupan dan kesejahteraan pribadi. Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dan kebahagiaan di tempat kerja, semakin banyak individu yang memilih untuk mengambil langkah-langkah proaktif untuk keluar dari lingkungan yang buruk dan merugikan.

Dalam artikel kali ini, kita akan membahas beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum mengambil langkah yang krusial ini. Mari kita kupas satu per satu dalam pemaparan berikut ini!

1. Evaluasi kembali alasan dan kondisi keuangan

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxicilustrasi menulis catatan (pexels.com/george-milton)

Sebelum meninggalkan lingkungan kerja yang toxic, langkah pertama yang perlu dipersiapkan adalah melakukan evaluasi mendalam terhadap alasan dan pertimbangan yang mendasarinya. Pertimbangkan apakah situasi di tempat kerja masih bisa dipertahankan atau apakah sudah saatnya untuk meninggalkannya. Evaluasi ini melibatkan pemikiran kritis terhadap dampak lingkungan kerja terhadap kesehatan mental, keseimbangan hidup, dan tujuan kita itu sendiri. Dengan memahami alasan di balik keputusan untuk meninggalkan lingkungan yang toxic, hal ini dapat membentuk rencana yang jelas untuk masa depan dan membawa perubahan yang positif.

Setelah mengevaluasi alasan, perhatikan juga kondisi finansial dan persiapkan rencana keuangan untuk mengatasi periode transisi. Simpanan darurat dapat memberikan keamanan finansial selama mencari peluang pemasukan yang baru. Selain itu, buatlah pengaturan anggaran untuk memastikan Anda dapat mengelola kebutuhan dasar seperti sewa, makanan, dan asuransi kesehatan selama masa transisi.

2. Manfaatkan relasi dan hubungan sosial

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxicilustrasi saat berbincang (pexels.com/jopwell)

Meninggalkan lingkungan kerja yang toxic dapat menjadi proses yang menantang secara emosional dan finansial. Oleh karena itu memiliki dukungan sosial juga sangat penting. Bangun jaringan dukungan dengan relasi, teman, keluarga, atau mentor yang dapat memberikan pandangan objektif dan nasehat konstruktif. Diskusikan rencana tersebut dengan orang-orang terdekat yang dapat dipercaya agar kita tidak merasa sendirian dalam proses ini.

Selain itu, pertimbangkan juga untuk menghubungkan diri dengan grup atau komunitas yang memiliki pengalaman serupa. Berbagi cerita dan mendengarkan pengalaman orang lain dapat memberikan wawasan yang berharga dan memperkuat kepercayaan diri untuk mencari kesempatan baru.

Baca Juga: 5 Privilege Berkarier di Lingkungan Kerja Positif

3. Perbarui dan tingkatkan keterampilan

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxicilustrasi seseorang mengetik (pexels.com/vanessa-garcia)

Mempersiapkan diri dengan memperbarui serta meningkatkan keterampilan dan skill merupakan hal yang sangat penting jika ingin memperbaiki kondisi kehidupan. Kita dapat memilih keterampilan dan skill yang relevan dengan industri atau bidang yang akan dituju. 

Jika dirasa perlu, ikuti pelatihan, kursus, atau sertifikasi yang dapat memperkaya portofolio keterampilan kita. Ini tidak hanya meningkatkan daya saing, tetapi juga memberikan formalitas dan pembuktian. Tentukan keterampilan apa yang paling diminati, kemudian dalami hingga menjadi keterampilan yang sepenuhnya kita kuasai. Pengalaman dari lingkungan kerja yang toxic nyatanya juga dapat mempertajam keterampilan dalam pengelolaan konflik, pengelolaan emosi, serta kepemimpinan.

4. Rencanakan strategi selanjutnya, kembali bekerja atau mulai wirausaha

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxicilustrasi perencanaan (pexels.com/@startup-stock-photos)

Hal yang paling penting selanjutnya adalah mempersiapkan strategi apa yang akan dilakukan selanjutnya. Kita dapat memilih untuk mencari pekerjaan lain atau bahkan memulai untuk berwirausaha. Pertama-tama kita dapat menentukan industri atau bidang apa yang sesuai dengan nilai dan tujuan yang ingin dicapai.

Setelahnya kita dapat mempertimbangkan kita kembali bekerja untuk orang lain atau mulai membangun bisnis sendiri. Hal tersebut perlu ditinjau dari segi kekuatan dan keseimbangan finansial yang kita miliki. Manfaatkan juga platform online untuk meningkatkan peluang dan relasi guna mencapai tujuan yang ingin kita capai dalam jangka dekat dan jangka panjang.

5. Jaga kesehatan mental dan fisik

5 Hal yang Harus Dilakukan Sebelum Tinggalkan Lingkungan Kerja Toxicilustrasi meminum teh (pexels.com/olly)

Transisi dari lingkungan kerja yang toxic dapat menjadi periode yang cukup menantang secara emosional. Jangan lupa prioritaskan kesehatan mental dan fisik selama proses ini. Cari cara untuk mengurangi stres, seperti olahraga, meditasi, atau hobi yang menyenangkan. Penuhi kebutuhan tidur dan nutrisi Anda untuk menjaga energi dan ketahanan selama perubahan.

Usahakan agar diri kita tetap bisa mengatasi stres, kekhawatiran, atau perasaan cemas yang mungkin muncul selama transisi. Memasuki fase baru dalam kehidupan adalah peluang untuk meremajakan diri dan menghidupkan kembali semangat yang mungkin telah terkikis selama berada di lingkungan kerja yang tidak sehat.

Pada akhirnya, meninggalkan lingkungan kerja yang toxic adalah langkah awal yang berani, menandai komitmen untuk memprioritaskan kesehatan mental dan kesejahteraan dalam mencari tujuan hidup. Dalam mengambil langkah ini, ingatlah bahwa perubahan adalah sebuah proses. Semua tantangan yang dihadapi selama transisi ini membangun kekuatan dan ketahanan, membentuk kita menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri.

Baca Juga: 5 Alasan Orang Malas Mencari Pekerjaan Lagi setelah Resign, Kamu Juga?

FW Rocket Photo Verified Writer FW Rocket

Hi!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Merry Wulan

Berita Terkini Lainnya