TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tanda Kamu Mengalami Depresi dengan Pekerjaan, Temukan Solusinya

Tetapkan batasan yang jelas, yuk!

ilustrasi depresi dengan kerja (Pexels.com/Yan Krukau)

Kondisi kesehatan mental yang kerap menjadi momok menakutkan adalah depresi. Hal ini bisa terjadi kepada siapa saja dan di mana saja, termasuk di dunia karier tempat kamu bekerja. Pekerjaan yang kamu tekuni bisa menjadi sumber depresi, yang apabila tidak segera ditangani, akan mnghambat produktivitasmu.

Gak hanya menganggu produktivitas di tempat kerja, namun berbuntut panjang dengan hubungan percintaan bahkan keluarga. Berikut ini lima pertanda jelas kamu tengah mengalami depresi dengan pekerjaanmu. Kenali tandanya dan segera temukan solusinya.

1. Rasa cemas meningkat saat memikirkan pekerjaan

ilustrasi cemas berlebihan di tempat kerja (Pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tanda yang menunjukkan kalau kamu depresi dengan pekerjaanmu, salah satunya adalah rasa cemas meningkat setiap kali kamu memikirkan pekerjaan. Jadwal pekerjaan yang sangat padat, hingga sulit mengambil jeda untuk istirahat. Alhasil, kamu merasa cemas dan kelelahan, sebab pekerjaan menuntutmu untuk selalu stand by kapan pun.

Setiap kali ada email atau notifikasi di ponsel, kamu mengalami ketakutan berlebihan. Cobalah ajak atasanmu ngobrol empat mata, terangkan kondisi yang kamu alami dan tawarkan solusi yang dibutuhkan. Dengan cara ini, atasan bisa mempertimbangkan risiko terdekat apabila terus membiarka pekerjanya mengalami kondisi mental yang memburuk.

2. Tidak ada motivasi yang kuat untuk kembali bekerja

ilustrasi malas dengan daftar pekerjaan (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Siklus pekerjaan tidak selalu sama. Salah satu pengaruhnya adalah suasana lingkungan kerja yang turut berubah. Pagi hari yang biasanya menjadi waktu yang kamu tunggu-tunggu untuk pergi ke kantor kini berubah. Manajemen perusahaan yang berubah, bosan dengan pekerjaan bahkan pertemanan toksik di kantor, jadi penyebab utamanya.

Segera temukan pemicu utamanya. Apakah pemicunya dari pihak internal yakni dari diri kamu sendiri, atau pihak eksternal yakni lingkungan pekerjaan? Pertimbangkan untuk cuti kerja, berikan waktu untuk kamu terbebas dari pengaruh lingkungan pekerjaan. Sambil refleksi diri dengan apa yang sebetulnya kamu butuhkan.

Baca Juga: 5 Kegiatan yang Bisa Kamu Lakukan Jika Mengalami Depresi Parah, Pergi!

3. Cenderung mudah marah dan tersinggung saat berada di tempat kerja

ilustrasi mudah marah dan tersinggung di tempat kerja (Pexels.com/Yan Krukau)

Tempat kerja bukan hanya sekadar sarana untuk mencari penghasilan, namun juga menjadi tempat untuk memperluas relasi. Sebab itu, dibutuhkan kestabilan emosi, menjaga hubungan harmonis dengan rekan kerja. Perubahan karakter di tempat kerja juga bisa pertanda kuat, kamu mengalami depresi terutama dengan pekerjaanmu.

Cenderung mudah marah dan tersinggung dengan alasan yang tidak realistis, mengabaikan pertemuan penting hingga mengerjakan pekerjaan dengan asal-asalan. Hal ini tidak hanya merugikan diri kamu sendiri, namun juga berpengaruh dengan kinerja rekan kerjamu. Jangan mengabaikan pertanda ini, segera konsultasi dengan profesional sebagai solusi utama.

4. Kondisi kesehatan semakin menurun

ilustrasi kondisi fisik menuru (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Pertanda depresi kerja juga bisa jelas dirasakan pada perubahan kondisi fisikmu. Sebab, pekerjaan memberikan pengaruh besar dalam kehidupan setiap individu. Mereka yang menyukai pekerjaannya, akan semakin bergairah. Sebaliknya mereka yang dilanda depresi kerja, akan menyebabkan kondisi kesehatannya menurun.

Tidak hanya kondisi mental, tapi juga kondisi fisik. Mengalami kelelahan berlebihan padahal sudah istirahat yang cukup, nafsu makan yang menurun bahkan mengalami insomnia. Gaya hidup menjadi pengaruh utamanya, terapkan batas waktu kerja yang jelas, konsumsi menu bergizi serta olahraga secara teratur.

Verified Writer

Yovi Aprilia

Haii, sudah baca berapa lembar hari ini?

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya