TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 Step Menyulap Portofolio LinkedIn Menjadi Pameran Seni Profesional

bercerita melalui karya-karya

ilustrasi fashion design portofolio (behance.net/Brindha Ramamurthy)

LinkedIn dikenal sebagai platform profesional di mana setiap orang memamerkan pencapaian dan pengalaman kerja mereka. Namun, ada potensi yang lebih besar untuk menggali kreativitas di LinkedIn, khususnya bagi mereka yang berada di industri kreatif. LinkedIn dapat diubah menjadi galeri digital yang tidak hanya menampilkan resume, tetapi juga karya seni yang menonjolkan kemampuan unik yang kamu miliki.

Bayangkan saja profil LinkedIn kamu sebagai bingkai kosong yang menunggu untuk diisi dengan karya terbaik kamu. Bagaimana jika kamu bisa menjadikan profil ini bukan hanya tentang seberapa banyak pengalaman yang kamu miliki, tetapi sebagai pameran seni profesional yang mencerminkan identitas kreatif kamu?

Dengan pendekatan yang tepat, LinkedIn bisa menjadi tempat kamu memamerkan keahlian dan kreativitas secara lebih menarik. Yuk, kita simak apa saja langkah-langkahnya!

1. Mengubah LinkedIn menjadi galeri digital

fashion design project (pinterest.com/@adilaalatas)

LinkedIn memungkinkan kamu untuk mengunggah berbagai media seperti gambar, video, dan dokumen. Kamu bisa manfaatkan fitur ini untuk menampilkan portofolio kamu dengan pendekatan yang lebih visual.

Misalnya, jika kamu seorang fashion designer, kamu bisa mengunggah proyek-proyek design yang pernah kamu kerjakan. Selain itu, jika kamu seorang fotografer, LinkedIn bisa menjadi tempat untuk memamerkan koleksi foto-foto terbaik kamu.

Penting untuk memastikan bahwa setiap media yang kamu unggah memiliki kualitas tinggi dan relevan dengan bidang yang kamu geluti. Kemudian, berikan deskripsi singkat atau cerita di balik setiap karya yang kamu tampilkan.

Ini akan menambah nilai dan memberikan sentuhan tersendiri bagi mereka yang melihatnya. Dengan begitu, profil LinkedIn kamu akan menjadi lebih dari sekadar halaman resume, karena bisa dibilang itu akan menjadi pameran karya yang menunjukkan siapa diri kamu sebagai seorang kreatif profesional.

Baca Juga: 4 Tips Dapat Kerja Tanpa Melamar via LinkedIn!

2. Menyusun portofolio secara visual

ilustrasi fashion design portofolio (behance.net/Brindha Ramamurthy)

Salah satu cara untuk membuat portofolio kamu lebih menarik adalah dengan menyusunnya secara visual. Kamu bisa membuat slide atau presentasi yang menunjukkan perkembangan proyek dari awal hingga selesai. LinkedIn memungkinkan kamu mengunggah dokumen dalam format PDF atau slide presentasi.

Kamu juga bisa membuat online portofolio website melalui behance.net, dribbble.com, coroflot.com, portfoliobox.net dan platform lainnya. Manfaatkan ini untuk menyajikan proyek kamu dalam format yang lebih dinamis dan visual yang lebih eye catching

Selain itu, pastikan setiap bagian dari portofolio kamu disusun dengan baik. Urutkan karya kamu berdasarkan klasifikasi kategori atau kronologi untuk memberikan alur yang jelas. Misalnya, jika kamu seorang arsitek, kamu bisa memulai dengan konsepnya terlebih dahulu, kemudian beralih ke proyek-proyek yang sudah direalisasikan.

Dengan demikian, audiens kamu dapat melihat perkembangan kemampuan kamu dalam mengerjakan sebuah proyek.

Writer

Yossi Aprilia

write now, be proud later

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya