TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Strategi Ampuh untuk Menghadapi Social Loafing saat Kerja Bersama

Jangan sampai merasa tidak enak dan terbebani

ilustrasi pria yang bekerja sendirian (pexels.com/Yan Krukau)

Apakah kamu pernah merasa kesal ketika bekerja bersama orang yang tidak berkontribusi sama sekali? Jika ya, maka kamu mungkin sedang menghadapi fenomena social loafing. Social loafing adalah kecenderungan seseorang untuk mengurangi usaha atau kinerja ketika bekerja dalam kelompok dibandingkan ketika bekerja sendiri.

Tentunya, social loafing berdampak buruk terhadap produktivitas dan hubungan antar anggota kelompok. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mengatasi social loafing saat kerja bersama. Berikut adalah empat strategi ampuh yang bisa kamu coba.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Senioritas di Tempat Kerja, Jangan Emosi!

1. Tentukan Job Description yang jelas untuk setiap anggota

ilustrasi kerja bersama (pexels.com/Yan Krukau)

Job description adalah deskripsi singkat mengenai tugas, tanggung jawab, dan kewenangan yang harus dilakukan oleh seseorang dalam suatu pekerjaan. Dengan peran dan tanggung jawab yang terdefinisi dengan baik, anggota tim akan lebih paham kontribusi mereka dalam kelompok. Akan tetapi, perlu ada pertimbangan dalam menentukan job description.

Job description yang baik haruslah adil dan sesuai dengan kompetensi masing-masing anggota kelompok. Oleh karena itu, penting untuk saling berdiskusi untuk menentukan job description. Dengan cara ini, kita bisa mengurangi kemungkinan social loafing karena anggota kelompok akan merasa lebih bertanggung jawab dengan bagian masing-masing.

2. Berikan feedback dan apresiasi yang memotivasi

ilustrasi kerja sama tim yang baik (pexels.com/fauxels)

Feedback adalah informasi yang diberikan kepada seseorang tentang kinerja, perilaku, atau hasil yang telah dicapai. Idealnya, feedback perlu diiringi dengan apresiasi atau pengakuan kepada seseorang atas usaha dan kontribusi yang telah dilakukan. Seringkali, kurangnya umpan balik atau pengakuan terhadap kontribusi individu dapat menjadi pemicu social loafing.

Feedback dan apresiasi yang positif dapat meningkatkan kepercayaan diri anggota kelompok, sehingga meningkatkan kualitas pekerjaan mereka. Perlu diingat, berikan feedback yang konstruktif, spesifik, dan berdasarkan fakta, bukan opini atau emosi. Jangan lupa untuk saling berikan apresiasi yang tulus antar anggota kelompok.

Baca Juga: 3 Alasan Perlu Menjaga Jarak dengan Rekan Kerja, Semakin Profesional

3. Tingkatkan komunikasi dan koordinasi

ilustrasi tim yang sedang rapat (pexels.com/fauxels)

Social loafing seringkali muncul ketika ada kekurangan informasi atau pemahaman yang jelas tentang proyek atau tugas yang harus diselesaikan. Antara anggota kelompok harus bisa meningkatkan komunikasi dan koordinasi. Mulai dari menukarkan pendapat, ide, dan menyelaraskan keputusan.

Gunakan media yang sesuai, efektif, dan mudah diakses oleh semua anggota kelompok untuk memperlancar komunikasi. Selain itu, masing-masing individu harus terbuka dengan masukan dan pernyataan. Jika ada perubahan atau masalah, segera kordinasikan satu sama lain sehingga tidak terjadi miskomunikasi.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : the_namora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya