TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Metode Time Blocking atau To Do List, Mana yang Lebih Praktis?

Pahami dahulu perbedaannya lalu sesuaikan

ilustrasi pria yang sedang bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Manajemen waktu adalah kunci penting untuk produktivitas dan efisiensi. Dua metode umum yang digunakan adalah time blocking dan daftar tugas (to do list). Keduanya memiliki keunggulan masing-masing dalam membantu kita mengatur waktu dan mencapai tujuan.

Sebelum kamu menentukan metode yang lebih praktis, kamu harus tau definisi dan aplikasi dari kedua metode tersebut. Setelah itu, kamu bisa mempertimbangkan tergantung preferensi dan kebutuhan kamu. Yuk, simak lebih lanjut pembahasan metode time blocking atau to do list di bawah ini.

1. Time blocking atau membagi waktu untuk aktivitas tertentu

ilustrasi perempuan yang sedang belajar (pexels.com/Monstera Production)

Time Blocking adalah teknik manajemen waktu yang membagi seluruh hari kamu menjadi blok-blok waktu. Setiap blok dialokasikan untuk menyelesaikan tugas tertentu atau kelompok tugas. Pendekatan ini mengandalkan prioritas dan jadwal yang konkret dengan sedikit fleksibilitas.

Terdapat banyak manfaat dari melakukan time blocking. Salah satunya adalah mendukung deep work, sehingga kamu bisa fokus sepenuhnya pada tugas yang memerlukan perhatian penuh. Selain itu, dengan time blocking kamu bisa mengendalikan hari dan menggunakan waktu lebih efektif.

Baca Juga: 5 Pelajaran yang Perlu Kamu Tahu tentang Dunia Kerja, Jarang Dibahas!

2. To do list atau sering disebut daftar tugas

ilustrasi to do list (unsplash.com/Glenn Carstens-Peters)

To do list atau daftar tugas adalah alat sederhana yang digunakan untuk mengorganisir pekerjaan dan aktivitas. Tugas-tugas dalam daftar ini dapat bervariasi, mulai dari aktivitas sederhana seperti membalas email hingga tugas yang lebih kompleks seperti membuat ringkasan proyek. Biasanya, tugas-tugas dalam to do list bersifat berorientasi pada tindakan.

Biasanya, ketika kamu sudah menyelsaikan sebuah tugas, kamu dapat mencoretnya dari daftar. Manfaat dari penggunaan to do list berupa bantuan memori eksternal, supaya kamu tidak melupakan tugas-tugas yang banyak. Kamu juga bisa lebih memilih mana yang paling penting dalam daftar untuk segera dikerjakan. To do list dapat membantu meningkatkan produktivitas dengan memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang perlu dilakukan. Selain itu, fitur penandaan tugas yang telah diselesaikan dapat memberikan rasa pencapaian dan motivasi untuk terus maju.

3. Manakah yang lebih praktis dan efektif?

ilustrasi manajemen tugas (unsplash.com/Estée Janssens)

Time blocking dianggap lebih praktis karena langsung mengalokasikan waktu untuk mengerjakan tugas tertentu tanpa harus memikirkan penjadwalan. Time blocking sangat praktis untuk memberikan fokus dan memastikan penyelesaian tugas tepat waktu, tapi kurang fleksibel. To do list memberikan fleksibilitas lebih tinggi untuk mengubah prioritas, tapi rawan gangguan dan penundaan.

Time blocking sangat cocok untuk individu yang membutuhkan struktur yang jelas dalam hari mereka dan yang ingin mengurangi waktu yang terbuang karena multitasking atau keputusan penjadwalan yang konstan. Di sisi lain, to do list adalah pilihan yang lebih baik bagi mereka yang menghadapi tugas-tugas yang sering berubah atau yang memerlukan respons cepat terhadap permintaan baru. Oleh karena itu, memilih metode yang lebih praktis dan efektif sangat bergantung pada sifat pekerjaan, preferensi pribadi, dan kondisi lingkungan kerja seseorang.

Verified Writer

Theodore Siagian

ig : the_namora

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya