TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Mengatasi Ketakutan untuk Public Speaking, Teruslah Berlatih

Percayalah dengan kemampuan diri sendiri

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/Kenny Eliason)

Apakah kamu pernah berbicara di depan umum? Mungkin kamu akan melakukannya dalam waktu dekat, tapi merasa khawatir tidak berhasil? Rasa takut atau demam panggung bisa menjadi gangguan kalau kamu tidak sering tampil di depan audiens. Kecemasan untuk berbicara di depan umum juga bisa menjadi beban kalau kamu harus melakukannya secara teratur tapi masih merasa gugup setiap saat.

Hal ini bisa menurunkan motivasi dan membuat kamu takut menghadapi acara-acara besar, di saat kamu seharusnya bisa menikmati kesempatan tersebut. Berikut ini adalah tujuh tips yang bisa kamu coba untuk mengatasi rasa takut untuk melakukan public speaking

1. Pahami subjek presentasimu

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/Kara Nash)

Kebanyakan orang takut untuk public speaking karena mereka merasa khawatir dengan subjek atau materi yang akan mereka bawakan. Maka, hal yang perlu kamu lakukan adalah memahami dan menguasai topik presentasimu. Dengan mengetahui apa yang dibicarakan, kamu bisa membantu mengurangi potensi kehilangan arah dan tidak akan terjebak oleh pertanyaan audiens. 

Cobalah berlatih di depan teman atau rekam dirimu sendiri agar kamu merasa lebih nyaman dengan isinya dan menemukan poin-poin yang perlu diperbaiki. Selain itu, bawalah catatan kecil atau gunakan slideshow pada saat presentasi agar kamu lebih mudah menandai sampai mana kamu berbicara. Cara ini akan sangat membantu pikiranmu untuk lebih teroganisir dan tidak melupakan poin- poin yang penting.

2. Kenali karakter audiens

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/Kenny Eliason)

Sebelum melakukan sesi public speakingusahakan untuk mengetahui terlebih dahulu karakter audiens yang akan hadir dan mendengarkan presentasimu. Jika berbicara di depan kelompok kecil saja, kamu mungkin bisa menggunakan teknik yang lebih kasual dan interaktif. Kamu juga bisa memberi waktu jeda agar terasa lebih nyaman dan terlihat seperti percakapan yang alami dan tidak terlalu kaku.

Sebaliknya, jika kamu menjadi pembicara untuk audiens yang lebih banyak atau di depan pejabat tertentu, maka kamu perlu menentukan bagaimana merespon ketika ucapanmu tidak sampai kepada mereka. Untuk sesi seperti ini, mungkin kurang cocok jika kamu membuat banyak interaksi langsung atau menjadikan presentasi yang kasual. Namun kamu tetap bisa menyampaikan beberapa joke untuk mencairkan suasana, ya.

3. Bayangkan presentasi yang berhasil

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/Stem List)

Rasa takut untuk presentasi atau public speaking bisa juga dipengaruhi oleh bayangan negatif yang terlalu mendominasi pikiran. Bukannya fokus untuk mempersiapkan materi, kamu justru overthinking tentang reaksi dari pendengar yang belum tentu benar- benar terjadi.

Untuk itu, cobalah untuk mengatur pikiran dengan membayangkan bahwa kamu akan sukses menjadi pembicara yang berhasil menyampaikan ide, rencana, atau pengalaman yang kamu miliki, dan audiens memberikan tepuk tangan yang meriah kepadamu. Dengan cara ini, kamu bisa mengurangi rasa takut dan panik yang berlebihan, terutama jika kamu yakin dengan persiapan yang sudah dilakukan. 

Baca Juga: 3 Cara Mengurangi Gumam “Eee..” dan “Hmm..” Saat Public Speaking

4. Jangan terlalu perfeksionis

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/Marcos Luiz Photograph)

Penting untuk diingat bahwa kamu tidak bisa mempersiapkan segala sesuatunya. Ada kemungkinan besar sesuatu tidak akan berjalan sesuai rencana. Kamu mungkin akan bengong saat merangkai pemikiran yang rumit, seorang tamu secara tidak sengaja memecahkan gelas dan menyebabkan gangguan, atau seorang pendengar mungkin akan menyelamu dengan sebuah pertanyaan.

Cobalah untuk tidak merencanakan kesempurnaan. Ekspektasi tersebut tidak realistis, bahkan bagi orang yang tidak merasa gugup. Sebaliknya, cobalah bereaksi terhadap apa yang terjadi dalam waktu nyata. Jika kamu blank, tarik napas dalam-dalam, ingatkan bahwa kamu memahami topiknya, dan temukan titik untuk melanjutkan. Tidak ada seorang pun di antara audiens yang akan menyadari bahwa kamu melewatkan satu poin saja. Jika ada gangguan atau interupsi, hadapilah. Sebab, hal ini justru bisa meningkatkan pengalamanmu. 

5. Latihan teknik relaksasi

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/charlesdeluvio)

Menjadi relaks ketika cemas bukanlah tugas yang mudah, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menenangkan sistem saraf parasimpatis, bahkan ketika kamu merasa takut. Sebelum memulai presentasi atau pidato, cobalah untuk mencari tahu apa yang bisa membantumu menenangkan diri, sehingga kamu bisa menggunakan teknik-teknik tersebut saat efek sorotan mengambil alih dan membuat stres.

Teknik pernapasan dapat bermanfaat untuk mengatasi demam panggung karena dapat mengurangi rasa gugup dan mengukur suara kamu. Cobalah menggunakan beberapa teknik mindful breathing atau pernapasan yang penuh kesadaran untuk membumikan diri, memperlambat pikiran, dan membawa dirimu ke masa sekarang. Cara ini terbukti bisa menenangkan perasaan yang gugup dan panik saat public speaking.

6. Refleksikan diri

ilustrasi kegiatan public speaking (unsplash.com/MD Duran)

Jika kelima tips di atas bisa dilakukan sebagai persiapan atau pada saat presentasi berlangsung, maka cara keenam ini bisa kamu lakukan setelah selesai dan turun dari podium. Jangan lupa untuk memberi selamat kepada dirimu sendiri yang telah berhasil menghadapi ketakutan dan membawakan materi yang hebat. Bahkan jika tidak berjalan sesuai rencana, kamu telah melewati ketakutan, dan itu merupakan sebuah prestasi tersendiri. 

Luangkan waktu untuk membuat refleksi diri, seperti jurnal tentang pengalaman public speaking yang kamu alami. Deskripsikan ketakutan yang kamu rasakan, bagaimana pengaruhnya terhadap tubuhmu, dan berbagai cara yang kamu lakukan untuk mengendalikannya. Gunakan informasi ini untuk mengingatkan diri kamu bahwa meski kamu gugup dan takut, tapi kamu bisa sukses melakukannya.

Verified Writer

Shera Suprapto

Terima kasih sudah membaca artikel saya :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya