TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Efektif Mengelola Tim dalam Sistem Kerja Hybrid

Tetap bangun keterlibatan karyawan secara offline

ilustrasi video conference (pexels.com/Anna Shvets)

Sistem kerja hybrid, yang menggabungkan bekerja dari kantor dan jarak jauh, telah menjadi model kerja yang populer pasca-pandemi. Sistem ini menawarkan fleksibilitas baik bagi karyawan maupun perusahaan, memungkinkan pekerja untuk mengatur tempat dan waktu kerja dengan lebih dinamis.

Namun, sistem ini juga menantang, terutama bagi manajer yang harus memastikan bahwa tim tetap produktif dan terkoordinasi dengan baik, meskipun bekerja dari lokasi yang berbeda. Berikut adalah lima cara efektif untuk mengelola tim dalam sistem kerja hybrid.

1. Tetapkan harapan dan tujuan yang jelas

ilustrasi mengutarakan tujuan tim (pexels.com/Karolina Kaboompics)

Ketika anggota tim bekerja dari lokasi yang berbeda, manajer harus menetapkan harapan dan tujuan yang jelas untuk memastikan semua orang berada di jalur yang sama. Hal ini melibatkan penentuan tugas, tanggung jawab, dan tenggat waktu yang jelas bagi setiap anggota tim, baik yang bekerja dari kantor maupun dari rumah.

Tanpa panduan yang jelas, karyawan dapat merasa bingung tentang apa yang diharapkan dari mereka, terutama dalam konteks hybrid. Tujuan yang ambigu dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan hasil kerja yang tidak memadai.

Cara melakukannya:

  • Buatlah daftar tugas yang detail untuk setiap proyek.
  • Tentukan prioritas tugas dan timeline yang realistis.
  • Komunikasikan tujuan proyek secara teratur melalui rapat mingguan atau bulanan.
  • Pastikan bahwa semua anggota tim memahami apa yang perlu dicapai, kapan, dan oleh siapa.

2. Gunakan teknologi kolaborasi yang tepat

ilustrasi teknologi untuk kerja hybrid (pexels.com/Monoar Rahman)

Salah satu tantangan terbesar dari sistem kerja hybrid adalah komunikasi dan kolaborasi antar tim. Tanpa interaksi tatap muka setiap hari, ada risiko bahwa anggota tim dapat merasa terisolasi atau kurang terhubung dengan yang lain. Menggunakan teknologi yang tepat dapat memfasilitasi kolaborasi yang lebih baik, baik dari segi komunikasi maupun manajemen proyek.

Teknologi yang buruk atau tidak tepat dapat menyebabkan kebingungan, keterlambatan, atau hilangnya informasi penting. Di sisi lain, dengan platform kolaborasi yang efektif, tim dapat bekerja secara sinkron meski berada di lokasi yang berbeda.

Cara melakukannya:

  • Gunakan aplikasi komunikasi real-time seperti Slack atau Microsoft Teams untuk berkoordinasi secara cepat dan informal.
  • Platform manajemen proyek seperti Trello atau Asana dapat membantu melacak progres tugas.
  • Aplikasi video konferensi seperti Zoom atau Google Meet harus digunakan untuk rapat rutin, menjaga hubungan antar tim tetap kuat.
  • Pastikan karyawan memiliki akses ke semua alat yang mereka butuhkan, baik dari rumah maupun dari kantor.

Baca Juga: Apa itu Hybrid Work? Cek Informasi Lengkapnya di Sini! 

3. Buat sistem komunikasi yang transparan dan teratur

ilustrasi komunikasi intens (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)

Dalam sistem kerja hybrid, salah satu aspek paling kritis adalah menjaga alur komunikasi yang transparan dan konsisten. Komunikasi yang terputus-putus dapat menyebabkan kesalahan, keterlambatan dalam pengambilan keputusan, dan konflik di antara anggota tim. Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki akses terhadap informasi yang relevan dan up-to-date.

Komunikasi yang baik adalah kunci keberhasilan kerja tim. Tanpa komunikasi yang efektif, informasi penting bisa hilang atau salah dipahami, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi produktivitas dan moral tim.

Cara melakukannya:

  • Adakan rapat rutin secara virtual dengan seluruh anggota tim untuk mengevaluasi kemajuan dan menyelesaikan masalah.
  • Gunakan email untuk komunikasi formal dan pesan instan untuk hal-hal yang lebih informal atau mendesak.
  • Pastikan semua dokumen penting dapat diakses melalui platform cloud yang aman, seperti Google Drive atau Dropbox, sehingga setiap orang dapat mengakses informasi kapan saja.

4. Fokus pada hasil, bukan waktu yang diambil

ilustrasi jam kerja fleksibel (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Salah satu keunggulan utama dari sistem kerja hybrid adalah fleksibilitas waktu. Karyawan mungkin bekerja dengan jam yang lebih fleksibel atau di waktu yang berbeda dari anggota tim lainnya. Manajer harus berfokus pada hasil pekerjaan daripada berapa jam yang dihabiskan karyawan untuk menyelesaikan tugas.

Mengukur produktivitas berdasarkan waktu kerja bukanlah metode yang efektif dalam sistem kerja hybrid. Fleksibilitas adalah salah satu keunggulan utama model ini sehingga manajer perlu memberikan kebebasan kepada karyawan untuk bekerja sesuai jadwal yang paling produktif bagi mereka, asalkan hasil akhirnya memuaskan.

Cara melakukannya:

  • Tentukan metrik kinerja yang jelas dan terukur untuk menilai hasil pekerjaan karyawan.
  • Evaluasi tugas berdasarkan kualitas dan penyelesaian tugas, bukan waktu yang dihabiskan.
  • Biarkan karyawan menentukan jam kerja mereka sendiri selama mereka mencapai target yang telah ditentukan.

Verified Writer

Oktavia Isanur Maghfiroh

keep going!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya