TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Langkah untuk Melepaskan Diri dari Bos Toxic

Gak baik untuk kesejahteraanmu dalam berkarier

ilustrasi bos toxic (pexels.com/Yan Krukau)

Menghadapi bos yang toxic adalah tantangan yang serius di tempat kerja. Kepemimpinan yang tidak sehat dapat mengganggu kesejahteraan mental dan emosionalmu, serta memengaruhi produktivitas dan kebahagiaanmu secara keseluruhan.

Dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat membangun jalan keluar yang sehat dan positif untuk mengatasi tantangan yang kamu hadapi. Jika kamu menemukan dirimu terjebak dalam situasi dengan bos yang toxic, berikut adalah lima langkah yang dapat membantumu melepaskan diri dari situasi tersebut.

1. Kenali tanda-tanda bos toxic

ilustrasi sedang bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Langkah pertama dalam melepaskan diri dari situasi dengan bos toxic adalah dengan mengenali tanda-tanda perilaku yang tidak sehat. Ini bisa termasuk sikap manipulatif, intimidatif, pembatasan komunikasi, atau perilaku lain yang merugikan.

Dengan mengidentifikasi tanda-tanda ini, kamu dapat lebih memahami sumber stresmu dan mulai mengambil langkah-langkah untuk mengatasi situasi tersebut. Ingat bahwa kamu memiliki hak untuk bekerja dalam lingkungan yang sehat dan mendukung.

2. Jalin dukungan sosial

ilustrasi sesi konseling (pexels.com/cottonbro studio)

Cari dukungan dari rekan kerja yang dapat dipercaya atau mentor di tempat kerja. Berbagi pengalamanmu dengan orang lain yang mengalami hal yang sama dapat memberikanmu perspektif yang berharga dan membuatmu merasa lebih didukung.

Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan seorang profesional, seperti konselor atau psikolog untuk mendapatkan bimbingan tambahan. Mereka dapat memberikan dukungan emosional dan membantu kamu mengembangkan strategi untuk mengatasi stres dan meningkatkan kesejahteraanmu.

Baca Juga: 5 Cara Mengelola Stres di Bawah Kepemimpinan Bos Toxic

3. Tetapkan batas yang jelas

ilustasi komunikasi dengan bos (pexels.com/MART PRODUCTION)

Tentukan batasan yang jelas dalam interaksimu dengan bosmu. Komunikasikan kebutuhan dan harapanmu secara langsung dan tegas. Jika kamu merasa nyaman, jelas dan terbuka dalam menyampaikan batasanmu kepada bosmu. Misalnya, kamu dapat mengungkapkan bahwa kamu tidak akan menerima kritik yang tidak konstruktif atau bahwa kamu membutuhkan jadwal kerja yang jelas dan dapat diandalkan.

Jika bosmu melanggar batasan tersebut, bersikaplah konsisten dalam menegakkannya. Ini membantu menjaga integritasmu dan memberimu kendali atas situasi.

4. Cari kesempatan untuk pindah

ilustrasi mencari pekerjaan baru (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Jika situasi dengan bosmu tidak membaik dan berdampak negatif pada kesejahteraanmu, pertimbangkan untuk mencari kesempatan untuk berpindah ke departemen atau perusahaan lain. Mungkin ada opsi untuk mendapatkan pekerjaan baru di tempat yang lebih sehat dan mendukung, di mana kamu dapat berkembang tanpa adanya tekanan dari kepemimpinan yang toxic.

Jalin hubungan dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaanmu yang dapat membantu kamu menemukan peluang pekerjaan baru. Bergabunglah dengan grup industri atau jaringan profesional untuk memperluas jaringanmu dan mendapatkan wawasan tentang peluang yang mungkin tidak terlihat sebelumnya.

Verified Writer

Oktavia Isanur Maghfiroh

keep going!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya