TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Switch Karier saat Usia 25 Tahun ke Atas, Pikirkan Dulu!

Jangan sampai salah langkah

ilustrasi switch karier (pixabay.com/Gerd Altmann)

Merasa jenuh dengan pekerjaan yang sedang dijalani sering dirasakan oleh pekerja. Bahkan, gak sedikit dari mereka yang sudah berusia 25 tahun ke atas dan menginginkan adanya switch karier.

Meskipun beresiko tinggi, tetapi switch karier bisa menjadi pilihan yang tepat jika memiliki persiapan yang matang. Agar tidak salah melangkah, simak lima tips switch karier saat usia sudah menginjak 25 tahun ke atas lewat ulasan berikut ini.

1. Buatlah pro dan kontra posisi pekerjaan yang sedang dijalani

ilustrasi membuat pro dan kontra posisi pekerjaan (pexels.comJESHOOTS.com)

Membuat pro dan kontra di buku catatan mengenai posisi pekerjaan saat ini dapat mempermudah untuk meninjau kembali langkah yang harus diambil. Hal tersebut dapat membantu mengambil keputusan yang lebih matang.

Dilansir Owlcation, sistem mencatat pro dan kontra untuk mengambil keputusan sudah diperkenalkan sejak lama oleh seorang tokoh sejarah Amerika Serikat, Ben Franklin. Sistem tersebut dapat membantu menemukan cara untuk mengambil keputusan sulit.

"Saat kamu berusaha menuliskan semua pro dan kontra, kamu sebenarnya memaksa otak untuk menyadari semua aspek positif dan negatif dari keputusan yang sulit dibuat. Itu memberi kamu kekuatan untuk mengambil tindakan ke arah yang benar," ungkap Glen Stok, seorang Master Ilmu Komputer, dilansir Owlcation.

2. Riset posisi pekerjaan yang akan dituju

ilustrasi riset posisi pekerjaan yang akan dituju (pexels.com/Pixabay)

Sebelum mengambil keputusan untuk switch karier, pikirkan terlebih dahulu posisi pekerjaan baru yang akan dituju. Jika pekerjaan saat ini belum sesuai hobi dan minat, maka memilih pekerjaan baru sesuai hobi dan minat merupakan pilihan yang baik.

Setelah mengetahui posisi pekerjaan yang akan dituju, cobalah riset tentang perusahaan yang memiliki posisi tersebut. Ketahui segi kualifikasi perusahaan, tanggung jawab pekerjaan, penghasilan gaji rata-rata, dan letak geografis perusahaan.

Baca Juga: 5 Pola Pikir untuk Pertumbuhan Karier, Jangan Anggap Remeh! 

3. Tinjau keterampilan yang dimiliki dengan keterampilan yang dibutuhkan

ilustrasi meninjau keterampilan (pexels.com/Ron Lach)

Setelah mengetahui kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan pada posisi pekerjaan baru, maka langkah selanjutnya adalah meninjau keterampilan yang dimiliki. Catatlah keterampilan yang sudah dimiliki dengan keterampilan yang dibutuhkan pada posisi pekerjaan yang dituju.

Sebelum memutuskan switch karier, pastikan kualifikasi dan keterampilan yang dibutuhkan sudah terpenuhi. Jika belum ada yang terpenuhi, alangkah lebih baik untuk memenuhi kualifikasi tersebut dengan mengikuti pelatihan khusus.

4. Ikuti sertifikasi dan pelatihan khusus

Ilustrasi pelatihan kerja (Dok. IDN Times)

Mengikuti sertifikasi dan pelatihan khusus dapat membentuk keterampilan baru yang dibutuhkan posisi pekerjaan yang dituju. Hal ini dapat melengkapi keterampilan yang sebelumnya sudah dimiliki.

Dilansir LinkedIn, pelatihan khusus memiliki banyak manfaat untuk meningkatkan karier. Sebagai orang yang ingin meningkatkan kehidupan dan kariernya secara profesional, penting untuk mengidentifikasi area spesifik yang diperlukan.

"Dari jalur karier akademik hingga manajemen perusahaan, pengembangan profesional membantu meningkatkan karier dan meningkatkan aspek pribadi yang mendukung pengembangan karier," ungkap Tony Nutly, seorang manajer pelatihan dan pengembangan SDM, dilansir LinkedIn.

Baca Juga: 5 Karier Idaman Cocok untuk Generasi Z, Setuju Gak? 

Verified Writer

Nurlaeli Aida

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya