TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Psikotes Kerja dan Cara Menghadapinya, Jangan Panik!

Lakukanlah persiapan dari jauh-jauh hari

ilustrasi mengisi tes (pexels.com/Andy Barbour)

Psikotes kerja merupakan tahapan seleksi lanjutan setelah kamu dinyatakan lolos secara administrasi. Tes ini dilakukan untuk mengukur bakat, seperti penalaran numerik, hingga mengevaluasi kepribadian calon karyawan sebelum dinyatakan lolos di suatu perusahaan.

Lewat psikotes, perusahaan bisa tahu apakah kepribadian dan potensi kandidat sesuai dengan kebutuhan dan kriteria dari perusahaan atau tidak. Namun, terdapat berbagai macam jenis psikotes yang digunakan untuk seleksi kerja.

Maka dari itu, agar peluang diterima jadi lebih besar, maka penting untuk mencari tahu jenis-jenis dan tipe soal, serta cara menghadapinya. Nah, di bawah ini ada beberapa yang paling sering dipilih perusahaan dalam menyeleksi calon karyawannya. Yuk, simak!

1. Logika aritmatika

ilustrasi tes aritmatika (pexels.com/RDNE Stock project)

Kamu mungkin udah gak asing dengan tes ini. Psikotes logika aritmatika bertujuan untuk mengetes kemampuan kandidat terkait logika berhitung. Soalnya berupa deretan angka yang membutuhkan kecermatan dan ketelitian dalam memecahkan masalahnya.

Untuk bisa menjawab soal aritmatika, kamu perlu paham betul dengan polanya. Apakah menggunakan perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan, atau pecahan angka. Pola tersebut juga bisa loncat atau berurutan.

Dikutip wikiHow, Jake Adams, tutor akademik, menjelaskan, untuk menghadapi soal jenis ini, fokuslah pada persentase pecahan, desimal proporsi, rasio, dan hubungan numerik. Sebelum mengikuti tes, sebaiknya berlatih tabel perkalian, membaca bagan, hingga grafik. Dengan latihan yang rutin dan teratur kamu akan bisa lebih paham terkait bentuk-bentuk soal.

2. Tes wartegg

ilustrasi laki-laki melakukan tes (pexels.com/RDNE Stock project)

Tes Wartegg adalah jenis tes yang mengharuskan kamu untuk melengkapi delapan kotak yang berisikan guratan, lengkungan, dan titik dengan gambar. Tes ini bertujuan untuk mengetahui karakter para kandidat. Gak ada yang salah atau benar dalam mengisi tes ini, kamu hanya perlu mengerjakan sesuai dengan imajinasimu.

Setiap pola yang ditunjukkan memiliki arti yang berbeda-beda. Adams mengemukakan, kamu gak benar-benar lulus dalam tes kepribadian, jadi anggaplah itu sebagai kuisioner bukan tes yang sebenarnya. Tes ini dirancang untuk mengidentifikasi upaya upaya untuk melakukan suatu tindakan. Jadi, jujur saja dan ikuti instingmu!

Baca Juga: 6 Pertanyaan sebelum Memarahi Karyawan, Redakan Emosimu

3. Tes kemampuan verbal

ilustrasi perempuan mengerjakan tes (pexels.com/RDNE Stock project)

Selanjutnya, ada tes kemampuan verbal yang digunakan untuk mengukur kemampuan kandidat dalam tata bahasa, baik lisan maupun tulisan. Biasanya, tes ini berisikan 40 soal tentang antonim, sinonim, korelasi makna, hingga hubungan kata.

Untuk bisa lolos pada tahapan ini, kamu perlu mempelajari banyak kosakata dan menggunakan logika dalam mengisinya. Sebab, tes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kandidat dalam memahami sebab-akibat dari suatu permasalahan. 

Mengingat tes ini mengharuskan kamu mengetahui kosakata tertentu, maka kamu bisa mulai mengisi soal dari yang termudah dulu. Dilansir Verywell Mind, Kendra Cherry, seorang psikososial, menyarankan untuk memberikan tanda yang jelas ketika hendak melewati soal yang sulit.

"Jika kamu bergumul dengan pertanyaan tertentu, beri tanda yang jelas di sebelahnya, lalu lanjutkan ke pertanyaan berikutnya. Setelah kamu selesai dengan setiap bagian tes, kamu bisa cepat kembali ke pertanyaan yang ditandai dan memberikan jawaban," ungkapnya.

4. Tes logika penalaran

ilustrasi mengikuti tes (pexels.com/ Yan Krukau)

Tes logika penalaran atau logika deret gambar memiliki pola soal yang mirip dengan aritmatika. Dalam tes ini, kamu harus memerhatikan setiap gambar yang ditampilkan dengan teliti dan konsentrasi penuh. Sebab, biasanya instruksi yang diberikan berlaku untuk 3-5 pertanyaa, dan gak jarang tiap soal saling berkaitan.

Cherry mengungkapkan, baca dan pahami setiap soal dengan sangat hati-hati. Sebaiknya, hindari menuliskan jawaban sebelum kamu membaca atau memahami soal secara sepenuhnya, karena kamu mungkin akan kehilangan hal penting hingga memberikan jawaban yang salah.

Baca Juga: 5 Jenis Psikotes Gambar saat Interview, Kerap Dipakai Perusahaan Besar

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya