TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gak Usah Jadi Workaholic buat Sukses di Tempat Kerja, Ikuti 5 Tips Ini

Bekerja sewajarnya saja

ilustrasi seorang workaholic (pexels.com/Andrea Picquadio)

Setiap orang pasti ingin bisa sukses dalam kariernya. Gak jarang, ada yang jadi seorang workaholic atau gila kerja. Orang tersebut cenderung memiliki ambisi dengan mengeluarkan seluruh energinya untuk bisa sukses dalam berbagai pekerjaan.

Hal tersebut wajar saja dilakukan selama gak merugikan diri sendiri dan orang lain. Namun, workaholic bukanlah satu-satunya cara agar sukses di tempat kerja. Kamu juga bisa tetap sukses dengan pekerjaan yang dilakukan sewajarnya saja. Yuk, simak tipsnya!

1. Membuat to-do dan done list  

ilustrasi membuat to do list (pexels.com/Ivan Samkov)

Kamu mungkin sudah gak asing lagi dengan yang satu ini. Membuat daftar to-do list gak cuma membantumu dalam menyiapkan rencana saat hendak mencapai sesuatu, tapi bisa juga untuk meninjau kembali apa yang telah dicapai. 

Dilansir dari the muse, Jennifer Winter, konsultan karier, menjelaskan bahwa to do list akan membuatmu tetap teratur dan pada jalurnya ketika dibebani pekerjaan. Selain itu, daftar tersebut juga bisa dijadikan sebagai catatan terkait hal-hal apa saja yang telah kamu capai. Kamu gak usah khawatir untuk memastikan jika bosmu tahu kamu bekerja selama 12 jam per hari.

“Saya selalu menjadi penggemar berat daftar dan daftar merupakan unsur yang sangat penting untuk mencapai kesuksesan di tempat kerja sambil meminimalkan beban kerjamu,” ungkapnya.

Baca Juga: 10 OOTD Kerja Kasual ala Artis, Kerja Seharian Tetap Nyaman!

2. Pahami hal apa saja yang jadi prioritas   

ilustrasi mengerjakan satu hal (pexels.com/Andrea Picquadio)

Agar sukses di tempat kerja, kamu gak harus mengetahui segala hal yang terjadi di perusahaan. Itu akan terlalu banyak menguras energi. Kamu cukup cari tahu dan pelajari apa saja tujuan yang jadi prioritas serta arah yang ingin dicapai oleh perusahaan.

Dikutip dari Work It Daily, Sandy Neumann, entrepreneur, menyebutkan bahwa kamu bisa telaah tujuan dan inisiatif perusahaan. Cari tahu juga apa prioritas atau hal-hal penting bagi perusahaan.

Kamu bisa simak lewat siaran persnya atau jenis iklan yang coba dipromosikan. Setelah itu, pelajari juga bagaimana peranmu dalam mempromosikan inisiatif perusahaan secara keseluruhan.

3. Pilih satu proyek dan kelola secara maksimal  

ilustrasi mengerjakan proyek (pexels.com/Christina Morilo)

Setelah mengetahui prioritas perusahaan dan peran yang bisa diberikan, coba masuk dalam proyek tersebut. Selama masa pengerjaan, sebaiknya kamu jangan ambil proyek lain karena akan membuat fokusmu terbagi.

Neumann menyarankanmu untuk memilih proyek yang ketika selesai, akan memberikan dampak besar. Selain itu, lebih baik mengerjakan satu proyek secara maksimal daripada harus mengerjakan beberapa dengan hasil yang biasa saja.

Sukses di tempat kerja bukan berarti kamu harus gila kerja. Sebaliknya, lakukan pekerjaan secara maksimal dan fokus. Neumann juga menambahkan bahwa kamu bisa melihat contoh dari seorang eksekutif yang harus selalu membuat keputusan berat. Dengan mengabdikan dirinya untuk keberhasilan proyek yang paling penting, maka ia setuju dengan kegagalan yang lebih kecil.

Artinya, ketika kamu terlibat dalam satu proyek besar, maka fokuskan pada itu saja. Bukan masalah jika kamu gak bisa terlibat di proyek lain yang lebih sederhana. Daripada harus menghasilkan banyak proyek dengan hasil akhir yang biasa saja, akan lebih baik jika kamu sukses dalam satu proyek penting.

4. Berani berkata “tidak” pada permintaan orang lain  

ilustrasi berbincang dengan rekan kerja (pexels.com/August de Richelieu)

Terkadang, salah satu penyebab seseorang jadi workaholic adalah gak bisa menolak permintaan orang lain. Misalnya, ketika sedang mengerjakan pekerjaan dan orang lain minta bantuan, alih-alih menolak, kamu malah menyanggupi meskipun rasanya sangat berat dan sulit. 

Neumann mengemukakan bahwa kamu gak bisa menyenangkan orang lain dengan menuruti semua permintaannya. Selama kamu mengambil pendekatan reaksioner, maka kamu gak akan bisa maju. Saat kamu hendak membantu rekan kerja, putuskan siapa yang perlu dibantu dan tentukan mana yang jadi prioritas. 

Sebaiknya, sediakan waktu khusus untuk membantu rekan kerjamu. Kemudian, jika ada rekan kerja lain yang meminta bantuan di luar waktu tersebut, maka sebaiknya berikan penjelasan dan minta waktu sampai kamu selesai mengerjakan pekerjaanmu.

Baca Juga: 10 Meme Uang Ini Bikin Semangat Kerja, Kerja, Kerja!

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya