TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menghadapi Atasan yang Pasif Agresif, Perlu Ditindak Lanjut?

Pahami dulu karakternya!

ilustrasi berkerja tim (pexels.com/Pixabay)

Jika kamu melihat atasan sering bermanifestasi sebagai sosok yang tampak menyenangkan di luar, tetapi membiarkan masalah tanpa ada penanganan, atau dia sering kali melontarkan komentar-komentar negatif tanpa menunjukkan hal yang perlu diperbaiki oleh stafnya, gak bertanggung jawab dengan pekerjaannya, dan yang lainnya, itu adalah beberapa contoh dari sikap sifat pasif agresif. Harus berurusan dengan atasan dengan sifat tersebut tentu akan cukup menyulitkan.

Alih-alih langsung mengundurkan diri, kamu bisa coba lakukan beberapa cara di bawah ini untuk menghadapi atasan yang pasif agresif. Yuk, simak baik-baik!

1. Analisis gaya komunikasimu dengan atasan

ilustrasi berdiskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Komunikasi jadi langkah mendasar yang bisa dilakukan sebelum kamu mengambil tindakan. Karena, setiap orang punya gaya komunikasi yang berbeda. Jadi, cari tahu dulu apakah atasanmu benar-benar memiliki perilaku pasif agresif atau ia hanya punya gaya komunikasi yang berbeda denganmu.

Dikutip Harvard Business Review, Anne Sugar, seorang executive coach, menyarankan, terkait hal ini, kamu bisa tanyakan dulu ke rekan kerjamu. Apakah interaksi antara rekan kerjamu dengan atasan sama seperti interaksimu dengan beliau atau tidak.

Coba ingat kembali dan perhatikan dengan saksama, apakah atasanmu melakukan penghindaran konflik, sarkasme, atau melakukan tindakan meremehkan lainnya. Jika hal tersebut benar-benar terjadi, maka lakukan langkah lanjutan untuk mulai mengatasi perilakunya.

2. Berusaha membangun kepercayaan

ilustrasi berjabat tangan (pexels.com/fauxels)

Salah satu yang bisa dilakukan yakni dengan memperbaiki komunikasi dengan atasan agar bisa membangun kepercayaannya. Sebab, banyak orang yang gak sadar jika dirinya kerap berperilaku pasif agresif pada seseorang dan itu bisa juga terjadi pada atasanmu.

Ia mungkin merasa stafnya kurang bisa dipercaya dan diandalkan dalam menyelesaikan tugas. Sehingga, terkadang dia menerapkan aturan yang menghambat karyawannya. Dikutip LifeHack, Erik Reis, direktur di Nobody Studio, menjelaskan, berinvestasi dengan saling percaya dengan atasan menghasilkan keuntungan yang baik.

Cobalah untuk lebih terhubung dengan atasanmu, beri dia kepercayaan, dan tunjukan kinerjamu yang sungguh-sungguh hingga bisa mendapatkan hasil yang baik. Secara gak langsung, atasanmu mungkin akan sedikit berubah dan lebih terbuka dengan stafnya.

"Ketika para pemimpin memiliki karyawan dan kolega yang mereka percayai, mereka dapat melangkah mundur dan memproses tindakan dan tujuan mereka secara keseluruhan," tambahnya.

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Atasan Ceroboh, Harus Sabar!

3. Ajukan pertanyaan sulit

ilustrasi dua perempuan bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Salah satu karakteristik yang kerap ditunjukan oleh atasan pasif agresif, yaitu cenderung enggan memberi informasi atau arahan yang penting kepada stafnya, sehingga pekerjaan jadi berjalan lebih sulit dan memakan waktu. Dalam menghadapi perilaku tersebut, Reis menyarankan agar kamu mengajukan pertanyaan lebih lanjut dan memprioritaskan klarifikasi.

Dengan begitu, atasanmu jadi sulit mengelak dan mau gak mau harus menjelaskan secara rinci. "Jika kamu merasa tersisih ketika mengerjakan proyek, kamu bisa bertanya tentang peran yang dimiliki dalam proyek tersebut, dan minta atasanmu buat menjelaskannya secara terperinci," kata Reis.

4. Ambil tindakan dan tulis semua interaksimu

ilustrasi menulis (pexels.com/picjumbo.com)

Mengambil tindakan menjadi cara terbaik ketika kamu ingin atasanmu bisa merubah perilakunya. Sering kali, karakter pasif agresif yang ditunjukkan oleh atasanmu berpengaruh buruk pada pekerjaan banyak staf, hingga untuk kasus yang lebih lanjut ini mungkin bisa merugikan perusahaan.

Atasamu mungkin akan selalu mencari-cari alasan atas dan cenderung menghindari kekacauan yang dia perbuat. Dia juga mungkin akan berlindung dengan dalih sudah mengikuti prosedur yang berlaku.

Sugar mengungkapkan, salah satu cara terbaik untuk mengatasi hal ini adalah mencatat semua hal yang terjadi selama interaksi dan mengevaluasinya secara objektif. Kamu juga bisa mengiriminya email untuk mengonfirmasi pekerjaan yang harus dilakukan.

Catatan ini bisa membantumu untuk memastikan kamu sudah mengikuti arahannya atau belum. Sehingga, ketika sewaktu-waktu ia berbicara negatif dan menyalahkan dirimu, kamu punya bukti konkret bahwa kamu gak bersalah. 

Baca Juga: 5 Tips Menghadapi Atasan yang Terlalu Mempercayaimu, Jaga Sikap!

Verified Writer

Nurkorida Aeni

Mari berteman!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya