TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Cara Mengasah Soft Skill Saat Magang Biar Siap Hadapi Dunia Kerja

Jadi gak kaget, deh pas kerja beneran

Pexels/Moose Photos

Seperti yang kamu ketahui, bekerja di sebuah instansi atau perusahaan merupakan tujuan dari kebanyakan mahasiswa ketika lulus kuliah. Saat memasuki dunia kerja yang sesungguhnya, kamu akan dituntut untuk menjadi profesional demi memberi kontribusi untuk tempat dimana kamu bekerja.

Oleh karena itu, selain perlunya hard skill seperti kemampuan bahasa asing, kemampuan mengetik dan lain sebagainya – menguasai soft skill pun memiliki porsi tersendiri di mana hal tersebut tergolong penting.

Secara umum, soft skill sering diartikan sebagai keterampilan seorang individu untuk mengontrol diri sendiri serta kecakapan dalam berhubungan dengan orang lain agar kerja menjadi optimal.

Beberapa contoh dari soft skill adalah kemampuan time management, kelihaian dalam berinteraksi dengan sesama manusia, dan team work. Namun masalahnya, tak semua orang memiliki soft skill yang mumpuni.

Nah, jika kamu mahasiswa akhir yang merasa soft skillmu belum benar-benar mantap, kamu bisa mengasahnya saat magang. Periode magang adalah salah satu waktu yang tepat untuk melatih soft skill demi kesiapan menghadapi dunia kerja yang sesungguhnya.

Di sini, ada 8 dari sekian banyak kebiasaan yang mampu mengasah dan meningkatkan soft skill. Kamu bisa mulai lakukan beberapa hal ini supaya dirimu menjadi terbiasa dan tidak kaget ketika menapaki dunia kerja!

1. Sesulit apapun tugas, tetap berpikir positif dan yakin bisa mengerjakannya

Pexels/Bruce Mars

Ketika kamu diberi tugas oleh supervisor magang dan merasa tugas tersebut sulit, jangan pernah merasa pesimis dan takut tidak mampu menyelesaikannya dengan baik. Terkadang, sugesti buruk akan memberi hasil yang buruk juga.

Jangan sampai tugasmu nantinya bisa jadi beneran tidak rampung karena pikiran negatif dalam otakmu. Maka dari itu, abaikanlah rasa pesimis dan mulai biasakan dirimu untuk memiliki pola pikir yang optimis.

Ingatlah bahwa apapun kesulitanmu, kamu dapat melaluinya. Tarik napas dalam-dalam dan mulai coba kerjakan sedikit demi sedikit. Tunjukkan bahwa kamu bisa serta dapat diandalkan dalam melakukan pekerjaan entah apapun itu. Kamu itu sebenarnya mampu, jadi jangan bilang gak bisa duluan.

2. Langsung mengerjakan tugas yang diberikan supervisor

Pexels/Pixabay

Seringkali ketika ada tugas, kebanyakan mahasiswa magang tidak langsung mengerjakan sesegera mungkin, namun menundanya. Perlu dicatat, kamu harus hindari kebiasaan menunda pekerjaan.

Memilih untuk main gadget atau ngobrol dengan rekan kerja terlebih dahulu ketika diberi tugas is a big no! Jauhkan diri dari hal-hal yang membuatmu terdistraksi, setidaknya sampai kerjaanmu rampung.

Bila tugas dengan cepat digarap, waktumu tidak akan banyak terbuang untuk sesuatu yang kurang penting. Kebiasaan 'gercep' mengerjakan adalah salah satu cara memanfaatkan waktu sebaik mungkin dan menunjukan kamu adalah pribadi yang tangkas.

Kalau kamu merasa belum termasuk dalam kategori yang cepat tanggap, kamu masih ada waktu untuk membiasakan diri selama periode magang. Lakukan secara terus-menerus agar kamu terbiasa gerak cepat!

Baca Juga: Banyak Untungnya, 7 Alasan Kamu Harus Magang di Perusahaan Startup

3. Bersikap tahan banting atas segala kritikan mengenai hasil pekerjaanmu

Pexels/Rawpixel

Mendapat kritik atas apa yang telah kamu kerjakan bukanlah hal yang aneh. Justru hal tersebut merupakan hal yang sering dijumpai di dunia kerja. Jadi, ketika kamu mendapat komentar mengenai kesalahan atau kekurangan dalam pekerjaanmu, buang jauh-jauh rasa tersinggung, terintimidasi atau tidak terima kalau hasil kerjaanmu dikritik atau dikomentari.

Sebaliknya, hadapilah itu semua dengan sikap tahan banting. Toh, selama kritik tersebut membangun, kenapa tidak? Malah nantinya, pekerjaanmu selanjutnya akan menjadi lebih baik ketika kamu mendapat masukan dari orang lain.

Hal yang juga wajib kamu ingat adalah bahwa ketika diberi kritik, dengar baik-baik omongan atasanmu agar kamu tahu bagian mana saja yang perlu direvisi. 

4. Perbaiki kesalahan sesegera mungkin

Unsplash/Studio Republic

Setelah kamu mengetahui dimana letak kesalahan dalam kerjaanmu, segera perbaiki secepat mungkin. Sikap mengedepankan perbaikan dibanding mengeluh akan kritik dari atasanmu membuktikan bahwa kamu pribadi yang kompeten dalam mengatasi suatu komplain. Itu pun menunjukkan kalau kamu bisa belajar dari kesalahan yang lalu.

Oleh karena itu, biasakanlah diri untuk segera mengoreksi bagian dari kerjaanmu yang masih kurang dan belum tepat. Kalau keterampilan dalam merevisi kerjaan sudah menjadi kebiasaan, hal ini akan memudahkanmu dalam dunia kerja.

Alasannya yakni, kamu tidak merasa terbebani dengan keharuskan akan revisi atas hasil pekerjaanmu. Semuanya akan jadi lebih gampang dan tak menjadi momok mengerikan ketika kamu terbiasa akan situasi ini.

5. Tidak malu bertanya sesuatu yang tak dimengerti

Pexels/Tirachard Kumtanom

Memilih untuk bertanya ketika menemui kesulitan adalah solusi efektif. Dengan menanyakannya langsung, kamu tidak stuck dengan kesulitanmu. Sebaliknya, kamu secara tak langsung mencari jalan keluar agar bisa lepas dari situasi tersebut.

Lain halnya ketika kamu memilih diam atau pura-pura mengerti, kamu malah akan membiarkan rasa bingung dan ketidaktahuan menghambatmu dalam menyelesaikan satu hal. Kalau kata pepatah, malu bertanya sesat di jalan.

Sebenarnya, tindakan bertanya akan menunjukkan bahwa kamu individu yang memiliki inisiatif serta keingintahuan yang tinggi. Namun ingat, dalam bertanya pun ada etikanya.

Selain mengutamakan kesopanan, kamu juga harus pasang telinga baik-baik ketika pihak yang kamu tanya menjelaskan. Jangan sampai harus mengulang berkali-kali karena kamu gak fokus mendengarkan.

6. Tidak bosan belajar hal baru setiap harinya

Pexels/Christina Morillo

Meskipun sudah punya cukup ilmu yang didapat dari kuliah, tak selayaknya kamu merasa puas-puas saja dengan ilmu yang kamu miliki sekarang. Sejatinya, ilmu bisa digali terus-menerus dan tidak akan ada habisnya. Mumpung kamu masih muda, jangan sia-siakan waktumu untuk menjadi seseorang yang pasif dan tidak antusias dalam mempelajari hal baru.

Manfaatkan periode magang sebaik mungkin dengan menambah ilmu yang belum kamu dapatkan di perkuliahan. Tipe orang yang memiliki kemauan belajar yang tinggi sangat dicari di dunia kerja. Hal tersebut membuktikan bahwa kamu bukan pribadi yang stagnan dan gampang puas akan ilmu pengetahuan.

Keuntungan lain yang kamu dapat ketika terus belajar hal baru setiap harinya adalah kemampuanmu untuk menciptakan inovasi berdasarkan ide-ide tak terhingga yang kamu miliki. 

7. Menjalin komunikasi yang baik dengan rekan kerja dan atasan

Pexels/Mentatdgt

Salah satu soft skill yang juga penting adalah dimana kamu memiliki fleksibilitas dalam berinteraksi dengan orang lain di berbagai lingkungan yang berbeda, termasuk dalam dunia kerja.

Adaptasi di lingkungan baru memang bisa jadi hal yang sedikit mengerikan di awal, namun ketika kamu terbiasa berinteraksi dan berbaur dengan siapapun, kamu tidak akan mengalami kesulitan yang berarti saat bertemu orang-orang baru.

Mulai sekarang, be friendly with other people di lingkungan magang. Biasakanlah untuk berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasanmu. Kalau kamu merasa kesulitan ketika ngobrol sama orang, cobalah mulai sekarang untuk santai aja dan tenangkan dirimu.

Gugup dan canggung hanya akan membuat kamu terbata-bata ketika berbicara. Akibatnya, kamu gagal memberi kesan awal yang baik. Duh, jangan sampai deh.

Baca Juga: 7 Ekspektasi Negatif Anak Magang Sebelum Menjalani Versus Realitanya

Verified Writer

Nurfi Islami

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya