Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Suatu informasi terkadang sulit dipahami jika disajikan dalam teks yang panjang. Biasanya dibutuhkan waktu lama untuk benar-benar memahaminya. Maka dari itu, infografik menjadi media yang populer karena dapat mengemas data dan informasi dengan menarik.
Konten visual seperti infografik juga dinilai efektif untuk meningkatkan brand awareness dalam pemasaran digital, karena dapat menarik traffic di berbagai channel marketing, seperti blog dan media sosial. Namun, menyusun infografik memerlukan strategi khusus. Berikut ini adalah tips membuat infografik yang menarik audiens.
1. Menentukan tujuan dan target audiens
ilustrasi mahasiswa presentasi saat seminar proposal (pexels.com/Cedric Fauntleroy) Pertama, pahami tujuanmu membuat infografik. Apakah ini dibuat untuk mengedukasi audiens, mempromosikan produk, atau mempresentasikan hasi riset? Berbeda tujuan, berbeda juga cara mengemasnya. Sebagai contoh, infografik hasil penelitian lebih cocok menggunakan desain formal, sedangkan konsep desain promosi produk bisa lebih playful tergantung brand image.
Selain itu, penting juga untuk mengetahui target audiens yang akan membaca infografik. Apakah pelajar, masyarakat umum, atau para profesional? Akan lebih baik jika kamu menentukan audiens berdasarkan karakteristik demografinya, seperti usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan letak geografisnya.
Hal ini penting karena tiap kelompok audiens membutuhkan pendekatan yang berbeda. Tak masalah membuat infografik dengan bahasa yang rumit bagi para profesional. Namun informasi ini akan sulit dicerna jika ditujukan pada pelajar SMP. Mengetahui audiens akan membantumu menentukan gaya, bahasa, dan desain yang tepat untuk infografik.
2. Kumpulkan data yang valid
ilustrasi orang melakukan analisis data (pexels.com/Yan Krukov) Infografik yang efektif harus didasarkan pada data yang tepat dan relevan. Pastikan data yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti jurnal dan artikel ilmiah. Selalu verifikasi informasi dengan membandingkannya dengan beberapa sumber untuk memastikan keakuratannya.
Gunakan data yang relevan dan terbaru untuk memastikan infografik memberikan informasi yang paling mutakhir. Sertakan juga sumber data dan referensi dalam infografik untuk meningkatkan kredibilitasnya.
3. Membuat framework infografik
ilustrasi menyusun infografis (pexels.com/RDNE Stock project) Sebelum mulai mendesain, buatlah kerangka dasar infografik dengan menentukan bagian-bagian penting seperti judul, bagian utama, dan kesimpulan. Rancang alur informasi secara logis, dimulai dari pengantar, data utama, hingga kesimpulan.
Dengan menggunakan wireframe atau sketsa sederhana, kamu dapat merancang layout infografik yang akan memandumu menempatkan berbagai elemen visual dan teks dengan tepat. Ini juga akan memudahkanmu untuk memvisualisasikan bagaimana informasi akan mengalir dari satu bagian ke bagian lainnya.
Baca Juga: Apa Itu Jurusan Ilmu Komputer? Jurusan Kuliah Nabil CoC
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
4. Gunakan desain yang menarik
ilustrasi infografis (freepik.com/freepik) Pemilihan desain harus disesuaikan dengan tujuan infografik dan audiens yang dituju. Desain infografik sebaiknya tetap clean dan tidak terlalu rumit. Pilihlah warna yang soft dan font yang mudah dibaca, serta hindari penggunaan efek visual berlebihan seperti shadow atau gradasi yang dapat membuat infografik terlihat ramai.
Selain itu, pastikan penggunaan palet warna dan font yang konsisten di seluruh infografik. Gunakan palet warna yang serasi dan batasi pemakaian font pada 2-3 jenis yang berbeda. Desain yang konsisten akan memberikan kesan harmonis dan menarik perhatian audiens untuk membaca hingga selesai.
5. Gunakan visualisasi data yang tepat
ilustrasi diagram batang (pexels.com/RDNE Stock project) Visualisasi data yang tepat akan memperjelas dan memperkuat pesan infografik. Pilih jenis diagram yang sesuai dengan jenis data yang ingin disampaikan. Visualisasi yang tepat akan membuat data lebih mudah dipahami dan menarik bagi pembaca. Ada beberapa jenis diagram yang bisa kamu pilih sesuai tujuan, sebagaimana dijelaskan berikut.
- Diagram batang: Untuk membandingkan berbagai kategori informasi.
- Diagram garis: Untuk menunjukkan tren dari waktu ke waktu.
- Diagram lingkaran: Untuk menunjukkan proporsi dari keseluruhan informasi.
6. Sampaikan informasi dengan singkat, jelas, dan padat
ilustrasi infografis siklus air (freepik.com/freepik) Informasi dalam infografik harus disampaikan secara singkat, jelas, dan padat. Gunakan judul dan subjudul yang informatif untuk membantu pembaca memahami topik utama. Sertakan teks deskriptif singkat yang menjelaskan data atau grafik, cukup satu hingga dua kalimat.
Selain itu, pastikan setiap elemen desain juga relevan dengan pesan utama yang ingin disampaikan melalui infografik. Misalnya, untuk menjelaskan siklus air, kamu bisa menggunakan elemen awan, matahari, dan air dalam desain.