TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Anti-Baper di Dunia Kerja, Let it Flow Aja! 

No hard feeling club, prioritaskan profesionalitas, ya!

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukov)

Tempat kerja merupakan dunia yang sangat dinamis. Setiap harinya, kamu bakal berhadapan dengan berbagai situasi yang membuat emosi naik turun seperti roller coaster. Kalau gak punya benteng pertahanan yang kuat, bisa-bisa kamu gampang terbawa perasaan alias baper.

Saat baper mulai melanda, bukan gak mungkin pekerjaan jadi terdampak. Karena itu, kamu harus bersikap profesional agar kewarasan tetap terjaga dan performa di kantor makin melejit. Biar gak gampang baper di dunia kerja, yuk, simak tipsnya berikut ini! Dibaca dan diterapkan, ya!

1. Ingatlah, gak semua hal bisa kamu kendalikan

ilustrasi bekerja (pexels.com/Christina Morillo)

Pertama, kamu harus menyadari bahwa banyak hal di dunia kerja yang gak bisa kamu kendalikan. Mulai dari keputusan manajemen, komentar teman kerja, dan hasil penilaian atasan. Kamu hanya bisa mengontrol diri sendiri, termasuk melakukan yang terbaik di setiap pekerjaan dan menurunkan ekspektasi akan hasil yang diterima.

Pasalnya, walau telah menorehkan usaha maksimal, sering kali hasilnya gak sesuai kenyataan. Kalau sudah begini, yang kamu bisa lakukan hanyalah let it flow dan melanjutkan apa yang menjadi tanggung jawabmu. Jadi, kurangi ekspektasi biar gak banyak makan hati, ya!

Baca Juga: 5 Langkah Agar Lebih Produktif, Kerja Cerdas, dan Efisien

2. Pisahkan kehidupan pribadi dengan dunia kerja

ilustrasi bekerja (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kehidupan pribadi dan dunia kerja adalah dua hal yang sudah semestinya dipisahkan. Di kantor, kamu hadir sebagai karyawan dengan segala tanggung jawab yang harus diemban. Sebisa mungkin kamu bersikap profesional agar pekerjaan bisa rampung dengan optimal.

Sebab ketika kamu mencampurkan keduanya, pekerjaan bisa jadi terganggu. Kamu jadi gak fokus saat bekerja sehingga performa menurun, atau kamu menjadi bahan gosip di kantor karena rekan kerja mengetahui kehidupan pribadimu. Karena itu, tetap jaga erat privasi dan selalu bersikap profesional.

3. Terima feedback sebagai bahan evaluasi

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/RODNAE Production)

Ketika mendapat feedback, baik dari manajemen, atasan, atau rekan kerja, anggap itu sebagai evaluasi yang berharga untuk kemajuan karier kamu ke depannya. Feedback sejatinya gak ditujukan untuk menyerang personal kamu, melainkan membantu kamu mengetahui room of improvement atau ruang perbaikan di dalam dirimu.

Karenanya, cobalah ubah cara kamu memandang sebuah feedback. Meski begitu, wajar jika kamu merasa sedih saat mendapat feedback negatif. Namun, segeralah bangkit dan hindari berlarut-larut dalam kesedihan.

4. Mencari support system di luar pekerjaan

ilustrasi teman bercerita (pexels.com/Mental Health America)

Punya support system atau orang yang peduli dan sayang kepadamu juga sangat penting, lho. Mereka bisa pasangan, sahabat, keluarga, atau bahkan tenaga profesional seperi psikolog. Kehadiran mereka bisa menjadi angin segar di tengah gundah gulana.

Curhat tentang masalah pekerjaan bisa mengurangi stres dan tekanan di pundak kamu, lho. Siapa tahu, kamu juga bisa memandang masalah dari point of view atau POV berbeda sehingga dapat mencari solusi tepat untuk menyelesaikannya.

Baca Juga: 5 Tipe Kepribadian yang Sulit Dihadapi di Dunia Kerja, Menemukannya?

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya