TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Menolak Tambahan Tugas dari Atasan dengan Sopan

Berikan alasan yang jelas dan profesional

ilustrasi orang merasa tertekan dengan tuntutan sosial (pexels.com/Anthoni Shkraba)

Saat ini, kamu mungkin merasa overwhelmed dengan pekerjaan. Namun, seolah belum cukup, atasan memintamu mengerjakan tugas atau proyek lain, sehingga tanggung jawabmu makin besar. Melakukan banyak hal dalam satu waktu tentu menguras energimu. Tugas-tugas tersebut pun mungkin tak bisa rampung dengan maksimal.

Sebelum menerima tambahan tugas, pertimbangkanlah dengan matang. Kalau ternyata kapasitasmu tak cukup besar untuk mengerjakannya, tidak masalah untuk menolaknya. Namun, pastikan caramu menolak tambahan pekerjaan dilakukan dengan sopan.

Baca Juga: 4 Cara Menyesuaikan Diri dengan Pekerjaan Baru di Kantor

1. Jelaskan situasimu sekarang

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/RODNAE Production)

Ketika mendapatkan tambahan pekerjaan yang melebihi kemampuanmu, kamu bisa menjelaskan situasimu pada atasan dengan jelas. Misalnya, kamu sedang terlibat dalam proyek yang mendekati deadline, sedang membuat laporan akhir tahun yang menyita waktu, atau sedang menjalankan campaign yang besar.

Kamu bisa mengatakan, "Terima kasih atas tawaran tambahan pekerjaan ini. Saat ini, saya sedang fokus mengerjakan beberapa proyek yang membutuhkan waktu dan konsentrasi penuh. Saya ingin memastikan setiap tugas dapat saya selesaikan dengan baik."

Dengan cara ini, kamu gak hanya menolak pekerjaan secara halus, tapi juga menunjukkan bahwa kamu menghargai kesempatan yang diberikan. Ini juga menegaskan komitmenmu terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakan. Penjelasan ini membantu atasan memahami situasimu dengan lebih baik.

2. Tawarkan alternatif lain

ilustrasi berdiskusi dengan teman (pexels.com/Christina Morillo)

Saat menolak, alangkah baiknya untuk turut menawarkan alternatif lain sebagai solusi. Kalau kamu tidak bisa mengambil pekerjaan tambahan sekarang, kamu mungkin bisa bernegosiasi untuk menyelesaikannya setelah proyek dan tugas lain rampung.

Misalnya, "Saat ini saya sedang terlibat dalam proyek A dan juga mengerjakan tugas B yang sudah mendekati deadline. Jika saya harus mengerjakan tugas C, menurut Bapak/Ibu, tugas apa yang harus saya prioritaskan?" Memastikan hal ini membantumu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan tingkat prioritasnya.

Namun, kamu juga bisa mengajukan untuk mendelegasikan tugas tersebut pada rekan kerja lain seperti pegawai magang. Jika atasan menyetujuinya, maka berikanlah brief yang jelas agar mereka bisa mengerjakannya dengan baik. Dengan memberikan solusi dan alternatif, penolakanmu terasa lebih positif dan konstruktif.

3. Gunakanlah bahasa positif

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Pilihlah kata-kata positif saat menolak tawaran pekerjaan tambahan. Cobalah hindari penggunaan kata "tidak" yang terkesan negatif. Contohnya, kamu bisa mengatakan, "Saya sangat menghargai kesempatan ini, tetapi saya khawatir belum bisa maksimal jika mengerjakannya sekarang mengingat ada beberapa hal yang juga harus saya selesaikan."

Menolak pekerjaan sering kali identik dengan hal negatif. Tak jarang hal ini membuat hubungan profesional dengan kolega menjadi renggang. Namun dengan bahasa positif, kamu bisa tetap memberikan kesan ramah dan sopan. Jangan lupa untuk memberikan nada, gestur, dan bahasa tubuh yang positif.

Baca Juga: 6 Tips Kerja sesuai Jadwal, Gak Lagi Hobi Menunda

4. Jelaskan dampaknya pada pekerjaan lain

ilustrasi orang berdiskusi (pexels.com/Christina Morillo)

Sebagai karyawan yang baik, tentunya kamu ingin berupaya maksimal di setiap tugas yang kamu kerjakan. Namun hal ini sulit dilakukan jika workload atau beban kerjamu semakin besar. Daripada kualitas pekerjaanmu menurun, coba jelaskan dampak yang akan terjadi kalau kamu menerima banyak pekerjaan dalam satu waktu pada atasan atau kolega.

"Saya mengerti bahwa tugas ini sangatlah penting, tetapi proyek yang saya kerjakan saat ini berpotensi menghasilkan keuntungan hingga 200 persen untuk perusahaan. Karena itu, saya ingin memberikan yang terbaik untuk merealisasikannya. Namun hal ini sulit dilakukan jika saya harus mengerjakannya bersamaan dengan tugas lain."

Berikan dampak yang terkuantifikasi agar atasan bisa mendapatkan gambaran yang jelas. Pastikan juga hal ini sejalan dengan target perusahaan, sehingga kamu mendapat kelonggaran untuk tidak menerima pekerjaan tambahan. Dengan begitu, dirimu bisa fokus mengerjakannya.

5. Bersikap terbuka untuk mendiskusikan proyek di masa depan

ilustrasi orang berdiskusi (unsplash.com/Mimi Thian)

Meski tak bisa menerimanya sekarang, tunjukkanlah bahwa kamu adalah orang yang terbuka akan peluang baru. Kamu bisa mengatakan, "Jika ada kesempatan lain di masa depan, saya akan senang untuk mempertimbangkannya." 

Ini memberi kesan bahwa kamu tidak menutup diri atau malas, tapi hanya memprioritaskan tanggung jawab yang ada. Dengan cara ini, kamu tetap dapat menjalin hubungan profesional yang baik dan positif dengan rekan kerja.

Menolak pekerjaan memang bukan hal mudah. Kamu mungkin merasa gak enak dan takut mendapatkan penilaian buruk dari atasan. Namun, kamu bisa menolaknya secara sopan dan profesional dengan cara di atas. Ingatlah, penting untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta memprioritaskan kualitas pekerjaan.

Baca Juga: 5 Tanda Kamu Mengalami Depresi dengan Pekerjaan, Temukan Solusinya

Verified Writer

Nadhifa Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya