TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Langkah Membangun Branding Freelance Kamu Agar dapat Banyak Klien

Sempurnakan branding kamu sekarang!

Bekerja freelance (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memasuki dunia freelance yang kompetitif, memiliki keahlian teknis saja tidak cukup untuk membuat kamu tampil menonjol. Selain keahlian, kemampuan untuk menceritakan cerita melalui visual menjadi alat branding yang sangat kuat.

Lewat narasi visual, seorang freelancer bisa menunjukkan karakter, membangkitkan emosi, dan membawa penonton dalam perjalanan visual yang mendalam. Bagaimana cara dapat klien dengan mengembangkan branding freelance kamu? Simak informasinya!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Freelance untuk Pemula, Buat Portofolio Menarikmu

1. Kekuatan visual dalam storytelling

Ilustrasi mempelajari tentang freelance (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Visualisasi dan storytelling adalah kombinasi yang ampuh untuk pengembangan merek. Gambar memiliki kekuatan luar biasa untuk menyampaikan cerita yang menarik. Ketika seseorang melihat foto, mereka menjadi peserta aktif yang terlibat, menjelajahi detail, menyimpulkan narasi, dan membayangkan diri mereka dalam momen tersebut. Ini memberikan kesempatan bagi freelancer untuk menyampaikan pesan dan menunjukkan keunikan mereka. 

Visual tidak hanya memancing reaksi emosional tapi juga membantu membangun empati terhadap subjek yang ditampilkan. Misalnya, apakah kamu bisa menampilkan karakter yang menggugah emosi penonton atau menangkap suasana bisnis yang membawa pelanggan dalam pengalaman sensorik? Narasi merek yang sukses lewat gambar tidak hanya menampilkan subjek sebagai objek, tetapi sebagai entitas konsep.

2. Membangun narasi merek freelance kamu

Bekerja freelance (pexels.com/Andrea Piacquadio)

• Kembangkan perspektif dan sudut pandang unik

Memiliki suara kreatif yang khas adalah kunci untuk menonjol di pasar. Tentukan gaya, subjek, dan teknik yang benar-benar kamu sukai. Ini akan membantu kamu membangun portofolio yang mencerminkan pandangan unik kamu. Pertanyaan pentingnya, apa yang menarik perhatian kamu dan memotivasi kamu untuk menangkap momen? Perspektif unik ini adalah alat kuat yang membuat kamu berbeda dari rekan-rekanmu, apa pun ceruk pasarmu.

• Sampaikan filosofi kreatif melalui portofolio

Portofolio adalah narasi identitas kamu sebagai freelancer, bukan hanya menunjukkan keterampilan tapi juga semangat dan prinsip yang mendorong karya kamu. Gunakan narasi ini untuk menyampaikan pesan yang konsisten dan mudah dipahami, sehingga klien potensial bisa terhubung dengan perjalanan kamu secara personal. Konsistensi adalah kunci, jadi pastikan semua aspek merek pribadi kamu memancarkan kreativitas dan keunikan yang sama yang mendefinisikan karya kamu.

Baca Juga: 15 Pekerjaan Freelance dengan Bayaran Tertinggi 2024, Ada Copywriter!

3. Biarkan gambar mencerminkan suara dan gaya merek kamu

Bekerja freelance (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Freelancer yang menonjol biasanya memiliki identitas visual yang khas yang mencerminkan perspektif mereka. Identitas ini terlihat dari pilihan gaya, elemen visual yang disukai, teknik pemrosesan, dan konsep tematik yang berulang. Pahami benang merah yang mendefinisikan gaya kamu dan pastikan ini tercermin konsisten di semua karya kamu. Ini akan menarik klien yang menghargai estetika unik kamu.

Visual yang diisi dengan tanda tangan unik kamu akan menarik klien yang tepat. Biarkan karya kamu menceritakan evolusi pribadi kamu, menangkap perubahan dalam subjek, tantangan baru, dan peningkatan keterampilan. Jangan takut untuk bereksperimen dengan konsep-konsep yang tidak biasa. ini bisa menjadi fitur unik yang membuat sebuah merek tertarik untuk bekerja sama dengan kamu.

4. Memahami tujuan, nilai, dan pelanggan klien kamu

Ilustrasi mempelajari tentang freelance (pexels.com/Mikhail Nilov)

Memahami klien dengan baik adalah dasar untuk menyampaikan cerita mereka secara visual. Sediakan waktu untuk percakapan mendalam, pelajari sejarah, nilai, dan visi mereka. Pahami orang-orang di balik merek dan siapa yang mereka targetkan. Dengan mengetahui apa yang ingin mereka sampaikan kepada audiens, kamu dapat menceritakan cerita mereka dengan cara yang autentik dan mengagumkan.

5. Kunjungi tempat klien dan terlibat dalam dunia mereka

Ilustrasi bertemu klien secara langsung (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Mengunjungi ruang kerja klien dan memahami proses mereka memberikan konteks berharga untuk konsep ide pemotretan. Lihat tempat kerja mereka, amati tim mereka beraksi, dan rasakan getaran merek mereka. Ini akan membantu kamu menemukan inspirasi dari lingkungan tersebut dan menangkap momen-momen di balik layar yang jarang dilihat oleh pelanggan. Konten yang dihasilkan akan menceritakan cerita yang lebih kaya dan autentik.

Verified Writer

Muhammad Alfi

Life is a choice

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya