TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Menyiapkan Portofolio Online agar  Dilirik Klien

Hal yang harus diperhatikan saat membuat portofolio

ilustrasi portofolio (pexels.com/Pixabay)

Kamu punya bakat dan skill yang luar biasa secara profesional, tapi bagaimana cara menunjukkannya kepada dunia? Jawabannya adalah dengan membuat portofolio online yang keren. Portfolio online adalah etalase karya-karyamu yang bisa dilihat oleh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Portofolio online yang keren bisa membuatmu terlihat profesional, berpengalaman, dan berbakat di mata calon klien atau pemberi kerja.

Tapi, bukan sembarang portofolio yang bisa bikin client terpikat. Kamu harus membuat portofolio yang menonjolkan karya terbaikmu, mencerminkan kepribadian dan merekmu, dan mudah ditemukan di internet. Nah, gimana caranya? Di artikel ini, kami bakal kasih kamu lima cara jitu membuat portofolio yang bikin klien terpikat. 

Baca Juga: 5 Tips Membangun Portofolio sesuai Keahlian di Dunia Kerja

1. Pilih platform yang cocok dengan skill kamu

ilustrasi bermain gawai (pexels.com/cottonbro studio)

Langkah pertama untuk membuat portofolio online adalah memilih platform yang cocok dengan kamu. Platform adalah tempat kamu akan menampilkan karya-karyamu secara online. Ada banyak platform yang bisa kamu pilih, seperti website, blog, atau media sosial. Setiap platform punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kamu harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti biaya, kemudahan penggunaan, fitur-fitur, dan tampilan.

Misalnya, jika kamu ingin membuat portofolio website, kamu harus mencari penyedia web hosting yang murah dan berkualitas. Kamu juga harus mendapatkan nama domain yang sesuai dengan merekmu. Selain itu, kamu harus memilih platform pembuat website yang bisa membantumu membuat portofolio sesuai dengan selera dan kebutuhan.

Salah satu contoh platform pembuat website yang populer adalah WordPress. WordPress adalah sistem manajemen konten (CMS) yang fleksibel dan memiliki banyak tema dan plugin yang bisa kamu gunakan untuk membuat portofolio sesuka hati.

2. Tunjukkan karya terbaikmu

ilustrasi bermain gawai (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Langkah kedua untuk membuat portofolio online adalah menunjukkan karya terbaikmu. Ingat, portofolio bukanlah tempat untuk memamerkan semua karya yang pernah kamu buat. Kamu harus selektif dan hanya memilih karya-karya yang paling mengesankan dan mencerminkan kemampuan dan pengalamanmu.

Pilihlah karya-karya yang relevan dengan bidang atau industri yang kamu tuju. Misalnya, jika kamu seorang desainer grafis, tunjukkan karya seperti logo, poster, brosur, atau ilustrasi yang kamu buat untuk klien atau proyek tertentu.

Jika kamu memiliki banyak karya, pertimbangkan untuk mengelompokkannya ke dalam kategori atau menggunakan tag untuk memudahkan calon klien menemukan apa yang mereka cari.

Baca Juga: 5 Cara Membuat Portofolio Minim atau Tanpa Pengalaman, Auto Dilirik!

3. Buat halaman tentang saya

ilustrasi bekerja (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Langkah ketiga untuk membuat portofolio online adalah membuat halaman tentang saya. Halaman tentang saya adalah bagian penting dari portofolio online. Halaman ini memberikan kesempatan untuk memperkenalkan dirimu secara singkat dan menarik kepada calon klien.

Halaman tentang saya harus berisi informasi dasar tentang dirimu, seperti nama, lokasi, bidang keahlian, dan tujuan profesional. Kamu juga dapat menambahkan foto diri, riwayat pendidikan atau pekerjaan, prestasi atau penghargaan, atau testimoni dari klien sebelumnya.

Halaman tentang saya harus ditulis dengan gaya bahasa yang sesuai dengan kepribadian dan merekmu. Jangan lupa untuk menyertakan kontak atau cara untuk menghubungimu, seperti email, nomor telepon, atau media sosial.

4. Optimalkan portofolio untuk SEO

ilustrasi bermain gawai (pexels.com/Karolina Grabowska)

Langkah keempat untuk membuat portofolio online adalah mengoptimalkan portofolio untuk SEO (Search Engine Optimization). SEO adalah proses mengoptimalkan website agar mendapatkan peringkat tinggi di mesin pencari seperti Google. Dengan SEO, portofoliomu akan lebih mudah ditemukan oleh calon klien yang mencari jasa seperti yang kamu tawarkan.

Ada beberapa langkah dasar untuk mengoptimalkan portofolio untuk SEO, antara lain:

  • Gunakan kata kunci yang relevan dengan bidangmu di judul, deskripsi, dan konten portofoliomu.
  • Buat URL yang pendek, jelas, dan mudah dibaca oleh manusia dan mesin pencari.
  • Gunakan tag heading (H1-H6) untuk membuat struktur konten yang rapi dan hierarkis.
  • Sertakan meta tag seperti title tag dan meta description untuk memberikan informasi singkat tentang halaman portofoliomu kepada mesin pencari dan pengguna.
  • Optimalkan ukuran dan format gambar agar memuat lebih cepat dan tidak memperlambat performa website.
  • Buat internal link antara halaman-halaman di portofoliomu untuk meningkatkan navigasi dan relevansi konten.
  • Buat external link ke sumber-sumber terpercaya yang berkaitan dengan bidangmu untuk meningkatkan otoritas dan kredibilitas portofoliomu.

Baca Juga: 5 Keuntungan Rajin Posting Konten di LinkedIn, Bisa jadi Portofolio

Verified Writer

Muhamad Aldifa

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya