TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Dampak Negatif saat Mendapat Cap Modal Tampang Saja di Dunia Kerja

Tak selamanya wajah rupawan membawa keberuntungan

potret bekerja (pixabay.com/TheDigitalArtist)

Hidup dalam lingkungan sosial, tentu lahir berbagai macam interaksi di dalamnya. Yang mana hubungan antara dua orang ini bisa melahirkan penilaian satu sama lainnya. Salah satunya, cap yang mengakar kuat pada seseorang sebagai hasil dari penilaian sekelompok orang di sekitar orang terkait.

Yakni, dalam hal ini cap atau label modal tampang saja untuk bisa mendapatkan sesuatu yang diraih saat ini. Ternyata, di balik cap modal fisik rupawan yang terkesan sebuah keuntungan itu menyimpan berbagai kerugian bagi pihak yang bersangkutan, lho. Apa saja sih kerugiannya? Langsung simak ulasan berikut. 

1. Dianggap tidak bisa bekerja, gak punya kemampuan

ilustrasi bekerja (pixabay.com/Tumisu)

Sadar atau tidak, masih banyak orang yang melabeli seseorang yang modal tampang itu tak memiliki kapabilitas yang cukup. Oleh karena modal utama atau dominan untuk bisa sampai di titik saat ini sudah terlanjur dinilai karena fisik yang rupawan saja. Maka, kamu akan diremehkan dalam kemampuan lain yang tidak ada kaitannya dengan modal tampang.

Sederhananya, seperti saat kamu dinilai hanya modal cantik, tapi nyatanya saat praktik atau mempresentasikan isi materi dianggap nol besar. Dengan kata lain, dampak negatif dari cap modal tampang saja ialah dianggap tidak bisa bekerja. Ya, kamu dinilai tak memiliki kemampuan yang cukup dalam mengambil maupun bertanggung jawab atas suatu pekerjaan. 

2. Dijauhi oleh sekelompok orang sekitar

ilustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/Mohamed_hassan)

Secara lebih lanjut, ketika kamu dianggap tak bisa bekerja karena hanya modal tampang saja. Maka, besar kemungkinannya ada sebagian kelompok untuk yang akan menjauhi kamu.

Alur berpikirnya, kamu tidak bisa membantu pun bekerja sama dengan mereka. Justru, kamu malah akan menjadi beban saat mereka harus mengajari kamu berbagai macam materi akan suatu hal.

Tentunya, setiap orang di muka bumi ini ingin berinteraksi atas dasar saling menguntungkan. Pun sekadar menguntungkan diri, tapi tidak untuk merugikan diri sendiri. Sehingga, kamu yang dinilai modal fisik tapi nol besar secara kemampuan bisa ditinggalkan kapan saja di saat kamu dianggap merugikannya. 

3. Hadirnya haters

Ilustrasi kehidupan sosial (pixabay.com/geralt)

Parahnya, kamu tak hanya dijauhi, tetapi bisa juga dimusuhi. Mengapa bisa begitu? Alur logikanya bisa disebabkan oleh berbagai privilege yang kamu miliki. Secara sadar mereka paham bahwa posisimu saat ini didapatkan atas dasar pesona fisikmu yang tidak mereka miliki. 

Dengan begitu, keberadaan kamu bisa jadi mengancam posisinya saat ini. Pun posisi lain yang lebih tinggi dan tak mampu bersaing secara fisik dengan kamu. Sehingga, tidak ada pilihan lain selain membuat dirimu jadi rendah secara kemampuan atau kekuranganmu yang lainnya. Dimusuhi dengan cara ini harapannya ialah bisa mengusir kamu dari lingkungan tempat kalian bersaing.

Baca Juga: 4 Kerugian Memiliki Reputasi Buruk di Kantor, Hati-hati!

4. Digosipkan oleh sekelompok orang

ilustrasi kehidupan karir (pexels.com/Yan Krukov)

Secara logika, tipe orang yang seperti apa sih yang sering jadi bahan obrolan suatu kelompok? Tentu yang memiliki aura superstar, ya. Layaknya seorang artis yang dengan segudang bahan yang ada untuk dijadikan sasaran menggosip bersama.

Dengan begitu, kamu dengan sisi tampangmu yang begitu menonjol, tentu tak kalah jadi sasaran untuk menggosip. Jadi, jangan heran jika namamu sering dibahas, disangkutkan, bahkan mendapat fitnah yang tak sesuai dengan realitanya.

Pilihannya ada di kamu, apakah menegur keras mereka yang bergosip tentang dirimu, terlebih saat merugikanmu. Ataukah justru lebih memilih untuk tutup telinga sembari menguatkan mental dan kesabaran. Relate?

Verified Writer

Melinda Fujiana

Have a nice day!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya