TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Perubahan Tujuan Hidup, Usia dan Peristiwa Berpengaruh

Gak harus sama terus sejak pertama ditetapkan

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Anna Shvets)

Punya tujuan hidup yang lahir dari kesadaran dan keinginan pribadi penting sebagai panduan dalam melangkah. Dengan adanya tujuan hidup, semua usahamu di dunia ini akan diarahkan untuk tercapainya tujuan tersebut. Baik perjalanannya mudah atau susah setidaknya dirimu sudah tahu hendak ke mana, mengapa, dan buat apa.

Tanpa tujuan hidup yang jelas, kamu dapat menghabiskan usia hanya untuk melakukan hal-hal yang kurang bermakna. Ketiadaan tujuan hidup juga membuat hatimu terasa hampa. Maka menetapkan tujuan hidup penting dilakukan begitu dirimu memasuki usia dewasa.

Namun, apakah tujuan hidup yang telah dibuat bisa direvisi? Ataukah setiap orang harus setia pada tujuan hidupnya sekalipun seiring waktu hati dan pikirannya memiliki keinginan yang berbeda? Tentu saja tujuan hidup tidak sekaku itu dan dapat diubah karena beberapa keadaan seperti di bawah ini. Akan tetapi, bukan berarti dirimu main-main dalam menetapkannya, ya.

1. Dulu menyamakannya dengan cita-cita profesi

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Ahmed ツ)

Di dalam cita-cita profesi bisa terdapat tujuan hidup. Bila profesi yang dilakoni selaras dengan tujuan hidupmu, berarti pekerjaan itu menjadi alat untukmu mencapai tujuan hidup yang lebih hakiki. Misalnya, tujuan hidupmu adalah selalu siap sedia untuk membantu orang yang membutuhkan.

Kemudian kamu memilih profesi sebagai dokter agar misi hidupmu itu benar-benar dapat dilakukan setiap hari selama masa baktimu di dunia medis. Namun, usaha mencapai tujuan hidup tentu tidak terbatas melalui pekerjaan yang dilakoni. Baik dirimu menjadi dokter atau bukan, masih banyak cara buat memberikan bantuan pada orang lain.

Seperti ketika kamu menjadi pengusaha, sebagian keuntungan perusahaan digunakan buat membantu biaya pendidikan anak-anak dari keluarga miskin. Tujuan hidup dapat terlihat berubah apabila dirimu sebatas menyamakannya dengan pekerjaan. Tapi jangan berkecil hati dulu karena melalui suatu pekerjaan pun kamu bisa menemukan tujuan hidupmu yang sejati. 

Masih dengan contoh dirimu menjadi dokter. Tadinya kamu menjalaninya sebatas buat memenuhi keinginan orangtua dan kebetulan dirimu mampu secara akademik. Setelah kamu berpraktik sekian lama sebagai rutinitas saja, akhirnya dirimu merasakan bahagianya dapat meringankan penderitaan orang dengan ilmumu. Maka kamu memutuskan bahwa tujuan hidupmu untuk seterusnya adalah mengabdi pada sesama.

Baca Juga: 5 Pertimbangan Membeli Lemari Pakaian untuk Kosan

2. Pertambahan usia bikin pemikiran makin matang

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/FURQAN KHURSHID)

Tujuan hidup merupakan buah dari pemikiranmu. Sementara itu, cara berpikirmu juga akan berubah seiring pertambahan usia. Meski sama-sama dalam kategori usia dewasa, sudut pandangmu tentang kehidupan bakal cukup berbeda antara ketika kamu berumur 25 tahun dengan 35 tahun.

Umumnya, cara berpikir manusia makin matang seiring pertambahan usianya. Walaupun ada pula beberapa orang yang tidak begitu sehingga tambah berumur malah tambah terlihat kekanak-kanakan. Buatmu yang kapasitas dirinya berkembang dengan baik seiring bertambahnya usia, tujuan hidup sedikit banyak juga ikut berubah.

Perubahannya bisa sangat drastis dan dapat pula hanya memperdalam, memperluas, atau mempertajam tujuan hidup yang telah ditetapkan. Misalnya, tujuan hidupmu sejak usia dua puluhan tahun adalah berguna bagi sesama. Pada saat itu, yang ada dalam bayanganmu ialah membantu sesama manusia saja. Namun, seiring pertambahan usia kamu pun menyadari bahwa berguna bagi seisi bumi juga penting. Karena di situlah dirimu dan keturunanmu tinggal.

3. Sudah mencapai tujuan hidup, tapi merasa ada yang kurang

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Tujuan hidup juga dapat menyerupai anak tangga. Tercapainya satu tujuan hidup tidak seketika membuatmu merasa puas. Oleh sebab itu, kamu menetapkan tujuan hidup selanjutnya buat digapai. Lain dengan impian terkait pekerjaan yang biasanya hanya satu.

Pengembangannya cuma berkaitan dengan mengasah keahlian serta mendapatkan jabatan yang lebih tinggi. Akan tetapi, tujuan hidup gak begitu. Kamu bisa seakan-akan banting setir karena tujuan hidupmu yang baru berbeda sekali dari sebelumnya.

Keberanian menetapkan tujuan hidup baru untuk dikejar bukan sekadar buat mencari tantangan. Namun, yang terpenting adalah memberimu kesempatan untuk melengkapi hal-hal yang masih kurang dalam hidupmu sekaligus tidak egois. Hidup manusia merupakan masa pencarian terpanjang. Kamu bisa terus memiliki tujuan hidup selanjutnya dan ini sama sekali gak salah.

4. Mengalami peristiwa besar dalam hidup

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Darya Grey_Owl)

Tujuan hidup juga bisa diguncangkan sampai ditumbangkan oleh peristiwa yang menimpamu. Kejadian itu seolah-olah mengubah persepsimu secara total tentang apa yang paling penting dalam kehidupan ini. Misalnya, tujuan hidupmu tadinya adalah bebas finansial di usia semuda mungkin dan keliling dunia sebelum masa lansia melemahkan tubuhmu.

Dengan tujuan hidup yang seperti itu, kamu menjadi sangat berorientasi pada materi, sulit merasa cukup, dan sering kali memaksakan diri buat bepergian walau secara keuangan belum siap. Lalu suatu hari hal buruk terjadi padamu, seperti kecelakaan yang membuatmu perlu waktu lama untuk pemulihan cedera. 

Tujuan hidupmu seketika kacau. Dirimu tidak mampu bekerja secara normal. Pemasukan mulai menurun. Impianmu keliling dunia juga terhambat entah sampai kapan mengingat kamu gak bisa bepergian jauh. Di tengah situasi yang bikin dirimu gampang putus asa begini, kamu bakal terdorong buat memikirkan tujuan hidup baru yang lebih mudah untukmu dan tak kalah membahagiakannya.

5. Terinspirasi dari orang lain

ilustrasi dua perempuan (pexels.com/Adera Abdoulaye Dolo)

Apa yang kamu pikirkan, rasakan, dan inginkan juga tidak terlepas dari siapa orang-orang di sekitarmu. Meski tak satu pun dari mereka secara langsung mengarahkanmu buat memiliki tujuan hidup tertentu, kamu tetap terpengaruh. Ketika dirimu menyaksikan kiprah seseorang yang bergerak di bidang sosial, muncul keinginan buat menjadi seperti dirinya.

Kalau kamu terus dipertemukan dengan orang-orang sepertinya atau beberapa kali satu forum dengannya, tujuan hidupmu pun menjadi gak jauh-jauh dari aksi sosial. Dirimu tergugah oleh semangat dan sikapnya yang gak egois meski dia bukan dari kalangan kaya. Inilah alasannya menjaga pergaulan sampai memilih tontonan dan bacaan merupakan hal penting.

Kalau kamu ingin mempunyai tujuan hidup yang hebat dan kuat menempuh prosesnya, dekatilah orang-orang yang hebat pula. Dirimu akan belajar banyak dari mereka serta membuat tujuan hidup yang lebih bermakna. Tapi imbangi pula dengan kepekaanmu ketika menyaksikan berbagai ketimpangan dalam hidup dan penderitaan sesama.

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya