TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Sebab Gampang Sakit setelah Tugas ke Luar Kota, Akumulasi Kelelahan

Perhatikan minum dan makanmu selama bepergian

ilustrasi sakit (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Perjalanan ke luar kota untuk keperluan pekerjaan memang kadang tak terelakkan. Kamu tidak mungkin selalu menolak perintah atasan buat berangkat ke luar kota mewakili kantor. Satu sisi, dinas ke luar kota menyenangkan karena bisa sekalian jalan-jalan tanpa mengeluarkan biaya transportasi dan akomodasi.

Bahkan uang saku pun terkadang diberikan sehingga bisa buat beli oleh-oleh atau bayar tiket masuk tempat wisata jika ada waktu luang. Uang saku itu hendak disimpan utuh-utuh buat tambahan biaya rumah tangga pun gak masalah. Atasanmu tidak bakal memintanya kembali. Perjalanan ke luar kota juga mengurangi kebosananmu dengan suasana kantor yang begitu-begitu saja.

Akan tetapi, ada sisi lain yang kurang menyenangkan yaitu gangguan kesehatan sepulang dari luar kota. Seberapa sering kamu mengalaminya? Gampang sakit setelah kembali ke rumah biasanya disebabkan oleh delapan hal berikut. Mari cari tahu biar di perjalanan berikutnya kamu dapat mengantisipasinya.

1. Berangkat sudah dalam keadaan lelah

ilustrasi menata pakaian (pexels.com/Vlada Karpovich)

Idealnya kalau besok kamu akan berangkat ke luar kota dengan total waktu perjalanan lebih dari 5 atau 6 jam, hari ini dirimu gak bekerja secara penuh. Meski tidak libur, semestinya ada kebijakan dari kantor agar kamu dapat pulang lebih awal. Dengan begitu, dirimu bisa beristirahat dan bersiap-siap.

Namun, kenyataannya hampir semua kantor tidak memedulikan hal tersebut. Bahkan karyawan terkadang masih harus lembur hari ini, padahal besok berangkat ke luar kota pada dini hari. Waktu istirahat menjadi sangat kurang. Di rumah pun, dirimu tak bisa langsung tidur sebab mesti menyiapkan barang-barang yang hendak dibawa.

Baca Juga: 5 Tips Branding Akun LinkedIn, Tarik Perhatian Perusahaan Besar

2. Kurang minum dan terlambat makan selama di perjalanan

ilustrasi turun dari kereta (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Makan dan minum sangat penting buat menjaga kesehatan makhluk hidup. Sayangnya, perjalanan ke luar kota yang menabrak jam makan kerap membuatmu memilih menunda bahkan melewatkannya sekalian. Misalnya, dirimu harus berangkat jam 12.00. Bukannya makan dulu jam 11.00 atau 11.30, kamu memilih buat menundanya.

Setelah dirimu berada di dalam kendaraan pun rasanya malas dan ribet hendak makan. Juga khawatir perut malah terasa tidak enak setelahnya bahkan membuatmu muntah. Minum air putih pun sesedikit mungkin demi tak sebentar-sebentar ingin kencing. Semua ini membuat kesehatanmu terganggu.

3. Perjalanan jauh, tapi gak bisa tidur di kendaraan

ilustrasi di dalam kereta (pexels.com/Anna Shvets)

Beruntunglah orang-orang yang dapat tidur nyenyak di mana pun termasuk dalam kendaraan yang tengah bergerak cukup kencang. Mereka lebih bugar setibanya di tempat tujuan. Sementara itu, kamu gak bisa begitu. Kedua matamu sama sekali tak bisa dipejamkan di dalam alat transportasi yang paling nyaman sekalipun.

Bahkan saat perjalanan dilakukan di malam hari yang merupakan jam biologis untuk manusia tidur, dirimu tetap tak mengantuk. Malah kalau kamu mencoba buat tidur, rasa mual tiba-tiba muncul serta memaksamu melek lagi. Mending bila setibanya di kota tujuan, kamu bisa tidur dulu di hotel. Apabila dirimu langsung ada acara, tenagamu terforsir.

4. Terlalu banyak makan enak

ilustrasi makan (pexels.com/Farhad Ibrahimzade)

Rasa enak pada makanan memang diperlukan biar kamu lahap menyantapnya. Akan tetapi makan enak di sini lebih pada pilihan menunya macam-macam, dirimu bebas mengambil apa saja, dan kebanyakan berbahan utama daging atau makanan laut. Kamu yang agak jarang menyantapnya di rumah dan memang menyukainya bisa kalap.

Konsumsi berlebihan makanan yang tinggi lemak, purin, dan gula yang biasa ada di makanan penutup serta minuman berbahaya buat kesehatan. Kamu mungkin gak enak untuk memilih-milih menu karena dijamu klien atau semua temanmu juga makan banyak. Pulang-pulang tekanan darah, kolesterol, asam urat, dan gula darahmu bisa naik.

5. Tertular penyakit dari orang-orang yang ditemui

ilustrasi sakit (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski kamu mendapatkan fasilitas kamar hotel untuk satu orang, di perjalanan saja dirimu telah berjumpa begitu banyak orang. Tidak semuanya dalam kondisi benar-benar sehat. Kamu sangat mungkin tertular penyakit yang mudah tersebar melalui udara atau pernapasan. Apalagi kalau dalam pertemuan kerja nanti, dirimu juga mencium pipi kanan dan kiri klien. 

Jarak sedekat itu memudahkan penyebaran virus dari orang ke orang. Pakailah masker ketika kamu berada di tengah banyak orang untuk mengurangi risiko penularan penyakit. Juga kerap mencuci tangan dengan sabun. Atau, gunakan hand sanitizer  setelah kamu memegang berbagai benda yang disentuh oleh banyak orang dan sebelum makan atau mengusap wajah.

6. Kegiatan di sana sangat padat

ilustrasi sakit (pexels.com/Ron Lach)

Meski kamu tidak berangkat dalam keadaan sudah lelah duluan atau kurang sehat, seberapa padatnya kegiatanmu di sana menentukan kesehatanmu. Biasanya berbagai agenda memang dipadatkan untuk menghemat total biaya perjalanan. Sebagai contoh, jika kegiatan ingin dibuat lebih santai demi karyawan yang ditugaskan gak kecapekan, mungkin butuh total 3 hari 2 malam.

Akan tetapi demi penghematan, semua agenda harus sudah selesai dalam 2 hari. Kamu menjadi pontang-panting berpindah dari satu pertemuan ke pertemuan berikutnya. Sama seperti ketika dalam perjalanan, makan dan minum pun dapat terlupakan. Sepulang dari tugas ke luar kota, badan terasa remuk. Ajukan tambahan waktu pada atasan bila jadwal yang dikehendakinya tak realistis buat kamu yang di lapangan.

7. Perbedaan suhu antara kota asal dengan tujuan

ilustrasi seorang perempuan (pexels.com/Anna Shvets)

Walaupun kamu gak sampai ditugaskan ke luar pulau, bukan berarti suhu antarkota pasti sama. Bahkan kota yang hanya berjarak 100km pun dapat memiliki suhu yang cukup berbeda. Ada kota yang suhunya lebih tinggi atau rendah dari kota asalmu. Makin besar perbedaan suhu di antara dua kota, makin mungkin kamu mengalami gangguan kesehatan.

Tubuhmu gagal beradaptasi dalam waktu singkat. Tubuh cukup kaget dengan perbedaan suhu di kota tujuan. Jika kamu tinggal di sana lebih dari seminggu, kemungkinan besar badan telah dapat beradaptasi. Sayangnya, baru 1 atau 2 hari dirimu mesti kembali ke kota asal. Artinya, tubuhmu lagi-lagi dipaksa buat beradaptasi. Wajar kalau habis ini kamu meriang.

8. Habis pulang langsung kerja biasa

ilustrasi sakit di kantor (pexels.com/Resume Genius)

Kamu baru pulang dari luar kota tadi malam. Sampai rumah saja sudah lebih dari jam 22.00. Tentu dirimu tak mungkin langsung tidur. Selain bersih-bersih badan dulu, kantuk juga tidak segera datang meski sekujur badan sudah capek sekali. Walaupun masih ada berjam-jam sebelum pagi, kualitas istirahatmu sangat buruk.

Padahal, keesokannya dirimu harus beraktivitas normal. Gak ada toleransi keterlambatan untukmu sekalipun kamu baru pulang dari luar kota. Belum lagi kegiatanmu padat dari pagi sampai sore nanti Atau malah malamnya dirimu langsung lembur. Kelelahan yang bertumpuk selama beberapa hari terakhir akan membuatmu jatuh sakit.

Beberapa orang dengan daya tahan tubuh yang amat bagus mungkin jarang sakit meski harus ke luar kota beberapa kali dalam sebulan bahkan seminggu. Selain faktor daya tahan tubuh orang yang berbeda-beda, kebiasaan juga berpengaruh. Kamu yang jarang bepergian jauh cenderung lebih cepat lelah dan gampang sakit selepas dari luar kota. Jaga kondisimu baik sebelum, dalam, maupun setelah perjalanan ke luar kota. 

Baca Juga: 4 Tips Dapat Kerja Tanpa Melamar via LinkedIn!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Penulis fiksi maupun nonfiksi. Lebih suka menjadi pengamat dan pendengar. Semoga apa-apa yang ditulis bisa memberi manfaat untuk pembaca. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya